Berita Manggarai
PLN Sudah Bangun PLTS di Tiga Desa di Elar Manggarai Timur
Pandemi Covid-19 ini juga buat gerak kita agak sedikit terhambat, terutama disisi material yang harus dikirim dari jawa
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Simi juga mengatakan, begitu juga dengan RE di Flores, tertinggi ada pada Kabupaten Lembata dengan 99,99%, Nagekeo 99,78%, Manggarai 99,07.
Lebih lanjut Simi mengatakan, dalam mengisi kemerdekaan RI ke-77 di tahun 2022 nanti, PLN Wilayah NTT melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Flores bertekad untuk mencapai 100% Rasio Desa berlistrik dan 99,99% Rasio Elektrifikasi di Flores, Adonara dan Lembata.
Baca juga: DPRD Soroti Isoman Covid-19 di Kabupaten Manggarai Barat
"Kita masih terus berproses. Pandemi Covid-19 ini juga buat gerak kita agak sedikit terhambat, terutama disisi material yang harus dikirim dari jawa,"ungkap Simi.
Diberitaka sebelumnya, Warga Desa Benteng Pau, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, merindukan listrik dari PLN.
Kerinduan ini diungkapkan oleh Wilibrodus Mangga (33) bersama sejumlah warga lainya, kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 11 Juli 2021 lalu.
Wilibrodus mengatakan, sejauh ini di wilayah mereka sudah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Wae Mbora, namun listrik dari PLTMH itu hanya menyalah 6 bulan pada setiap tahun disaat musim hujan.
Dan enam bulan atau pada musim kemarau saat ini listrik tidak menyalah sebab debit air pada musim kemarau menurun.
Baca juga: Dua Pasien Positif COVID-19 di Kabupaten Manggarai Barat Meninggal
"Listrik dari PLTMH ini tergantung debit air, jadi kami setiap tahun hanya menikmati 6 bulan disaat musim hujan kalau musim panas begini debit air sudah menurun kami tidak bisa lagi gunakan listrik ini,"ungkap Wilibrodus diamini warga lainya.
Wilibrodus mengatakan dengan tidak adanya listrik itu mereka sangat gelap gulita pada malam hari. Tidak adanya listrik juga mereka kehilangan usaha untuk menambah ekonomi mereka.
"Kami sangat rindu listrik ini, kami minta pihak terkait baik pemerintah maupun pihak PLN sendiri bangun jaringan listrik,"pinta Wilibrodus diamini warga lainya.
Selain tidak ada listrik, warga Desa Benteng Pau juga kesulitan akan signal telekomsel. Jika ingin berkomunikasi dengan keluarga melalui telepon harus pergi mencari lokasi/daerah yang memiliki signal telekomsel.
"Kami disini terisolir betul, Singal telekomsel juga tidak ada, kalau kami mau dapat signal harus ke Mamba dengan jarak 2 KM, kalau tidak ke gunung atau ke Benteng Sipi dengan jarak 1 Km atau ke Golo Wuas dengan jarak 3 Km,"tutur Wilibrodus dibenarkan warga lainya.
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Manggarai Barat: Lagi, 1 Pasien Positif Covid-19 Meninggal Dunia
Karena itu, kata Wilibrodus, mereka juga sangat merindukan akan hadirnya signal telekomsel sehingga mereka bisa berkomunikasi jarak jauh melalui handphone. (*)