Opini Pos Kupang

Indonesia Pulih, Ekonomi Bangkit

Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia bulan Agustus ini masih dalam suasana "genting" wabah Virus Covid-19

Editor: Kanis Jehola
Dok Pos-Kupang.Com
Logo Pos Kupang 

Oleh : Andrew Donda Munthe, Statistisi Ahli Muda BPS Kota Kupang/Alumnus Pascasarjana IPB Bogor

POS-KUPANG.COM - Hari Ulang Tahun ke-76 Republik Indonesia bulan Agustus ini masih dalam suasana "genting" wabah Virus Covid-19. Banyak wilayah yang harus melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Level 3 dan Level 4. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kondisi perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Lalu bagaimana kondisi terkini perekonomian di provinsi yang dijuluki bumi Flobamora ini?

Sebelum mengulas kondisi perekonomian NTT, ada baiknya kita mencermati terlebih dahulu apa yang terjadi di level nasional. Hasil rilis Badan Pusat Statistik (5/8/2021), menyatakan bahwa pada triwulan II 2021 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 7,07 persen.

Pertumbuhan tersebut dilihat dari perbandingan triwulan II 2021 dan triwulan II 2020 (year on year). Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi perekonomian di negeri ini. Periode yang sama tahun lalu ketika Covid-19 masuk ke Indonesia, pertumbuhan ekonomi terkontraksi (minus) sebesar 5,32 persen (year on year).

Secara nasional, ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan secara signifikan. Pertumbuhan sektor-sektor tersebut tentunya menjadi pendorong perekonomian Indonesia pada triwulan II 2021 bisa "melonjak".

Baca juga: HMI Serukan Demo Jelang HUT Kemerdekaan RI, Begini Respon Ferdinand Hutahean: Hanya Gertak Sambal

Lapangan usaha yang dimaksud adalah transportasi dan pergudangan (25,10 persen) serta penyediaan akomodasi dan makan minum (21,58 persen). Sementara itu, lapangan usaha yang dominan dalam perekonomian nasional yaitu industri pengolahan juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen.

Dari sisi pengeluaran maka komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah ekspor barang dan jasa sebesar 31,78 persen (year on year). Sedangkan komponen lainnya tumbuh antara 4 -8 persen.

Komponen konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga tumbuh 4,12 persen. Komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,93 persen. Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 7,54 persen. Sementara komponen konsumsi pemerintah juga tumbuh sebesar 8,06 persen.

Gambaran Ekonomi NTT

Perekonomian NTT triwulan II 2021 tumbuh positif sejalan dengan yang terjadi di tingkat nasional. Akan tetapi tingkat pertumbuhan ekonomi di NTT masih jauh dari angka pertumbuhan Indonesia.

Baca juga: Dua Pelajar Ini Bangga Dipilih Menjadi Pembawa Bendera Saat Upacara HUT Kemerdekaan RI di Nagekeo

Periode triwulan II ini dibandingkan triwulan yang sama tahun 2020, ekonomi NTT mampu tumbuh sebesar 4,22 persen (year on year).

Tumbuhnya perekonomian NTT dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi lapangan usaha dan juga sisi pengeluaran. Untuk sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi di NTT adalah dari penyediaan akomodasi dan makan minum. Pada triwulan II 2021 ini terjadi pertumbuhan sebesar 24,86 persen.

Selanjutnya, lapangan usaha yang tumbuh secara signifikan adalah transportasi dan pergudangan serta jasa perusahaan. Transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan sebesar 16,45 persen. Sedangkan jasa perusahaan tumbuh sebesar 9,42 persen.

Gambaran perekonomian NTT dapat pula dilihat dari sisi pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi pada triwulan II 2021 berasal dari komponen konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT).

Pertumbuhannya mencapai 11,79 persen (year on year). Hal ini terjadi karena pada periode triwulan II 2021 terjadi badai Seroja di sebagian besar wilayah NTT. Hal ini membuat pengeluaran dari berbagai LNPRT menjadi sangat besar pada triwulan II 2021.

Halaman
123
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved