Berita Pemprov NTT
Vaksin Booster Mulai Dilakukan Bagi Nakes di NTT
Jumlah tersebut didistribusikan kepada Dinkesdukcapil provinsi sebanyak 2.310 vial dan KKP Kelas III Kupang sebanyak 140 vial.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Vaksin Booster Mulai Dilakukan Bagi Nakes di NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Vaksinasi dosis ketiga atau booster bagi tenaga kesehatan di Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai dilaksanakan.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil telah menerima alokasi pertama vaksin Moderna untuk booster pada Kamis 29 Juli 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinkesdukcapil) NTT, dr. Messerasi Ataupah mengatakan pemerintah provinsi berharap vaksinasi dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan tahapan yang telah direncanakan oleh masing masing kabupaten.
Messerasi berharap, paling lambat dalam pekan depan semua kabupaten telah melaksanakan vaksin lanjutan dosis ketiga (booster) bagi tenaga kesehatan di wilayah masing masing.
Vaksin booster dilaksanakan dengan tidak mengganggu pelaksanaan vaksin dosis pertama dan kedua bagi masyarakat.
Baca juga: Limbah Medis Meningkat, Incinerator Pemprov NTT Masih Gunakan Genset
"Kabupaten segera dilakukan vaksinasi untuk nakes pada semua faskes yang sudah melakukan pakta integritas. Paling lambat minggu depan semua kabupaten sudah harus melaksanakan vaksinasi untuk tenaga kesehatan," kata Messerasi saat dihubungi POS-KUPANG.COM, Rabu 4 Agustus 2021.
Saat ini, lanjut Messerasi, Dinkesdukcapil NTT telah mendistribusikan vaksin Moderna kepada pihak kabupaten kota di NTT sesuai permintaan.
Messerasi juga menyebut, vaksin Moderna merupakan salah satu vaksin yang bagus kualitasnya.
"Vaksin ini salah satu vaksin yang bagus jadi kita tahu nakes antusias," ujar dia.
Messerasi menyebut, pemerintah berharap agar tidak ada kasus positif baru dari para tenaga kesehatan. Saat ini, berdasarkan laporan, ada tenaga kesehatan yang terpapar.
Baca juga: Pemprov NTT Tingkatkan Kesiapsiagaan Mengantisipasi Risiko Tumpahan Minyak di Laut
Namun demikian, Messerasi juga mengaku tingkat keparahan para nakes yang terpapar itu tidak mengkhawatirkan.
Messerasi bahkan menyebut, hingga saat ini satu nakes yang dilaporkan meninggal dunia karena komorbid.
"Informasi dari beberapa faskes ada tenaga kesehatan yang terpapar, tapi dari sekian itu ada satu orang meninggal, itupun karena Comorbid," kata dia.