Setelah Diperiksa Putri Akidi Tio Dipulangkan, Benarkan Dana Bantuan Rp 2 Triliun Itu Ada? Simak Ini

Hingga saat ini, Selasa 3 Agustus 2021, nasib dana bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, belum jelas.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Putri bungsu mendiang Akidi Tio, Heriyanti bersama suami, Rudi Sutadi dan anak laki-lakinya, KL, ketika meninggalkan gedung Ditreskrimum Polda Sumsel Senin malam 2 Agustus 2021 pukul 21.57 WIB. (Tribun Sumsel Rachmad Kurniawan) 

POS-KUPANG.COM, PALEMBANG – Hingga saat ini, Selasa 3 Agustus 2021, nasib dana bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, belum jelas.

Bahkan ada yang menduga bahwa bantuan dana untuk penanganan covid-19 tersebut hanya hoaks semata.

Namun di saat yang sama, bilyet giro senilai Rp 2 triliun beredar di dunia maya. Bilyet giro tersebut atas nama Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio.

Meski ada fakta seperti itu, namun pelbagai dugaan miring senantiasa ramai dibicarakan publikk.

Berangkat dari realitas itulah Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menjemput putri bungsu Akidi Tio, Heriyanti, Senin 2 Agustus 2021.

Baca juga: Status Putri Akidi Tio Berubah dari Tersangka Jadi Terperiksa dalam Hitungan Jam

Heriyanti dibawa ke Mapolda Sumsel  untuk dimintai keterangan mengenai kejelasan bantuan dana senilai Rp 2 triliun tersebut.

Hasil pemeriksaan Heriyanti oleh Polda Sumsel pun hingga kini belum disampaikan secara transparan kepada publik.

Alhasil, hingga saat ini publik senantiasa menantikan kepastian kabar tersebut.

Namun atas pelbagai tudingan yang dialamatkan kepada keluarga Akidi Tio, sang menantu pun dibuat kesal.

Menantu Akidi Tio, Rudi Sutadi mengatakan, silahkan orang berkata apa tentang bantuan kemanusiaan sebesar Rp 2 triliun itu.

Baca juga: Hamid Awaluddin Ungkap Pelecehan Akal Sehat Dibalik Bantuan Dana Abal-Abal Rp 2 Triliun Akidi Tio

Ia juga mempersilahkan pandangan miring sejumlah pihak tentang sumbangan dari almarhum mertuanya Akidi Tio senilai Rp 2 triliun tersebut.

Namun yang membuat Rudi Sutiadi kecewa adalah keluarga Akidi Tio dianggap membuat kegaduhan tentang bantuan itu.

Dikatakannya, yang paling penting saat ini, adalah realita tentang bantuan senilai Rp 2 triliun tersebut.

“Yang jelas saat ini ada uangnya. Uangnya ada di Bank Singapura. Hanya saja prosesnya panjang, tidak bias sekaligus,”

Ujar Rudi Sutadi, seusai menjalani pemeriksaan di kepolisian, Senin 2 Agustus 2021 kemarin.

Baca juga: Prank Donasi Rp 2 Triliun Anak Akidi Tio Akhirnya Ditangkap Polda Sumatera Selatan

Rudi kemudian curhat soal banyaknya komentar buruk tentang inisiatif keluarganya mendonasikan dana Rp 2 triliun untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

Komentar miring tersebut banyak dia temukan di media sosial.

"Macam-macam omongan yang masuk ke saya, tapi yang penting realitanya. Dio ngomongi kami jahat dio dewek jahat," keluhnya.

"Jadi tunggu saja, orang-orang harus sabar soalnya yang dicairkan ini jumlahnya banyak, jadi tak bisa sekaligus, " ujarnya.

Heriyanti dan sang suami Rudi Sutadi bersama anaknya diantar pulang dan dikawal oleh anggota polisi Polda Sumsel.

Sejumlah anggota polisi berjaga di lokasi rumah keluarga Heriyanti yang saat ini berstatus wajib lapor.

Baca juga: Sumbangan Rp 2 T Keluarga Akidi Tio Hoaks, Gubernur dan Kapolda Sumsel jadi Korban, Pelaku Tersangka

Dipulangkan Pukul 22.00 WIB

Semalam usai menjalani pemeriksaan selama beberapa jam, putri almarhum Akidi Tio, Heriyanti bersama sang suami, Rudi Sutadi, dan anak laki-lakinya telah diantar pulang polisi pulang.

Mereka diantar tiga mobil plus dua mobil pengawalan. Mereka tiba di rumah hampir tengah malam,

Beberapa saat setelah tiba, Rudi Sutadi mendekati pos penjagaan kompleks rumahnya. Dia mencari petugas jaga malam, Usman.

Setelah turun dari mobil, Heriyanti dan anaknya langsung masuk ke rumah sementara Rudi Sutadi usai membuka pagar dan pintu rumah kemudian menghampiri anggota polisi Polda Sumsel.

Dari pembicaraan, terdengar bahwa keluarga tersebut dipesankan agar menghubungi polisi ketika hendak keluar rumah seperti berbelanja.

Baca juga: Putri Bungsu Akidi Tio Ditangkap Polisi, Bantuan Rp 2 Triliun Diduga Abal-Abal, Begini Kisahnya

"Kalau nak belanjo kabari kami," ujar seorang anggota polisi.

Sementara seorang anggota polisi mengatakan pihaknya akan menjaga keamanan Heriyanti yang saat ini berstatus wajib lapor.

"Kami standby di sini," ujarnya.

Hingga pukul 22:33 WIB terpantau tiga mobil anggota polisi Polda Sumsel terparkir di depan rumah Heriyanti.

Diperiksa 8 Jam

Heriyanti anak bungsu Akidi Tio diperiksa penyidik Ditreskrium Polda Sumsel selama 8 jam, Senin (2/8/2021) untuk proses klarifikasi terkait dana sumbangan Rp 2 triliun tersebut.

Heriyanti tiba di Mapolda Sumsel sekira pukul 12.59 WIB setelah dijemput Dir Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Ratno Kuncoro.

Baca juga: Putri Bungsu Akidi Tio Ditangkap Polisi, Bantuan Rp 2 Triliun Diduga Abal-Abal, Begini Kisahnya

Keluar dari mobil hitam yang membawanya, Heriyanti terlihat mengenakan pakaian batik, celana panjang hitam, dan sepatu hitam.

Tampak juga ia menenteng tas hitam bermerek Coach Crossgrain Patent Leather Charlie Carryall.

Ditelusuri Tribun Sumsel, harga tas tersebut Rp 4.750.000, berdasarkan banananina.co.id.

Turun dari mobil, ia langsung digiring masuk ke ruang Dir Ditkrimum Polda Sumsel dengan pengawalan sejumlah petugas.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Heryanti saat tiba di Polda Sumsel.

Tak lama berselang, giliran dokter Akidi Tio, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib.

Baca juga: Heriyanti Akidi Tio Jadi Tersangka, Polisi Usut Dana Hibah Rp 2 Triliun untuk Covid-19 

Kedatangannya di Polda Sumsel dalam rangkan dimintai klarifikasi terkait dana hibah Rp 2 triliun keluarga Akidi Tio.

Dir Intelkam Polda Sumsel, Kombes Pol Ratno Kuncoro pun sempat meminta tanggapan Prof Dr dr Hardi Darmawan, dokter keluarga yang jadi perantara saat penyerahan simbolis dana tersebut.

"Ternyata uang 2 T tidak ada, menurut bapak Heriyanti salah atau tidak," ujarnya, senin 2 Agustus 2021.

"Tidak benar pak sudah kita cek uang itu tidak ada," kata Ratno menambahkan.

Lantas Ratno pun bertanya kepada Hardi. "Maksudnya apakah bapak mengecam tindakan Heriyanti atau tetap mendukung dia?" tanya Ratno.

Mendengar pertanyaan itu, Hardi Darmawan hanya diam. Ia masih tampak kebingungan dengan apa yang terjadi.

"Saya tidak tahu (uangnya ada atau tidak). Dia mengatakan pada saya ada (uang itu)," ujar dr Hardi.

Baca juga: Ahok Sosok Kunci Di Balik Penyerahan Bantuan Rp 2 Triliun Keluarga Akidi Tio ke Sumatera Selatan

Kombes Pol Ratno Kuncoro kembali menimpali pertanyaan, apakah Prof Hardi Darmawan setuju bila Heriyanti harus meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kebohongan yang sudah dilakukannya.

"Ya kalau tidak ada, harus minta maaf ke masyarakat Indonesia," ujarnya.

Setelah menyampaikan hal tersebut, Prof Hardi Darmawan selanjutnya dibawa ke ruang Dir Krimum Polda Sumsel untuk bertemu langsung dengan Heriyanti.

Tak hanya Heriyanti dan Prof Dr dr Hardi Darmawan, nyatanya suami dan seorang anak laki-laki Heriyanti juga turut dipanggil ke Mapolda Sumsel guna memberikan keterangan terkait dana Rp 2 Triliun tersebut

Suami Heriyanti, Rudi Sutadi, dan anaknya Kevin dibawa ke Mapolda Sumsel menggunakan mobil sedan putih polisi.

"Iya, tadi sore lakinya dijemput pihak kepolisian pakai sedan putih. Awalnya mau naik taksi online tapi tidak jadi karena naik mobil petugas dari semalam ngawasi," kata penjaga keamanan perumahan, Usman, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Dokter Ini Bersaksi Tentang Akidi Tio Pengusaha Dermawan Yang Bantu Rp 2 Triliun ke Sumatera Selatan

Sedangkan anaknya Kelvin, diungkapkan Usman dijemput mobil yang sama, namun pada jam berbeda.

"Kalau anaknya, sekitar pukul 19.00 WIB dijemput mobil yang sama (sedan putih)," tuturnya.

Usai menjalani pemeriksaan, Profesor Hardi keluar lebih dahulu dari gedung Ditreskrimum Polda Sumsel setelah menjalani pemeriksaan selama 7 jam.

Ia meninggalkan Mapolda Sumsel sekira pukul 20.15 WIB. Prof Hardi pulang dijemput mobil hitam dengan pelat BG 1047 OH.

Hardi meninggalkan Polda Sumsel, tanpa memberikan pernyataan apapun.

Saat ditanya awak media, Hardi tak bergeming dan bergegas masuk ke mobil yang telah siap menjemputnya.

Berselang satu jam kemudian Heriyanti bersama suami dan anaknya keluar dari Gedung Ditreskrimum Polda Sumsel sekira pukul 21.57 WIB.

Baca juga: Keluarga Akidi Tio Bantu Rp 2 Triliun Untuk Urus Covid-19 di Sumsel, Kapolda Kaget, Gubernur Bangga

Selembar biro gilyet Bank Mandiri Cabang Palembang Arief bertuliskan nilai Rp 2 triliun dengan pemilik rekening a/n Heryanty, beredar di media sosial. Benarkan uang Rp triliun yang tertera di biro gilyet untuk bantuan kemanusiaan penanganan covid-19 di Sumatera Selatan?
Selembar bilyet giro Bank Mandiri Cabang Palembang Arief bertuliskan nilai Rp 2 triliun dengan pemilik rekening a/n Heryanty, beredar di media sosial. Benarkan uang Rp triliun yang tertera di bilyet giro untuk bantuan kemanusiaan penanganan covid-19 di Sumatera Selatan? (Tribunnews.com)

Tampak Heryanti dan suaminya menutup wajah dengan tangannya masing-masing.

Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut ketiganya.

Mereka kompak berjalan cepat dan langsung menuju mobil penyidik untuk kemudian dibawa meninggalkan Mapolda Sumsel.

Kepala mereka tertunduk dengan tangan yang benar-benar menutupi hampir seluruh bagian wajahnya.

Mereka sama sekali enggan memberikan komentar kepada awak media yang sudah menunggu sejak siang.

Keterangan Polda Sumsel

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menegaskan bahwa Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri tak kenal dengan Heriyanti, anak bungsu almarhum Akidi Tio.

Baca juga: Penyaluran 6 Bantuan Ini Akan Dipercepat Selama Perpanjangan PPKM Level 4 hingga 9 Agustus 2021

Heriyanti diketahui mewakili keluarga Akidi memberikan sumbangan sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan.

Sayangnya hingga kini dana tersebut belum cair dan masih dipertanyakan keberadaannya.

Supriadi menyebutkan, bantuan almarhum Akidi Tio itu dikomunikasikan oleh Prof Hardi Darmawan selaku dokter keluarga Akidi Tio kepada Irjen Pol Eko Indra Heri.

Ia menggaris bawahi, bantuan tersebut untuk penanganan Covid-19 di Sumsel melalui Irjen Pol Eko Indra Heri sebagai pribadi, bukan Kapolda Sumsel.

"Jadi Prof Hardi komunikasi dengan Pak Eko pada 23 Juli merencanakan adanya bantuan Akidi Tio sebesar Rp 2 Triliun. Terkait itu, Pak Eko tidak kenal dengan Heriyanti. Saya garis bawahi jika bantuan itu untuk perorangan, bukan sebagai Kapolda Sumsel," kata Supriadi di siaran langsung Tribun Sumsel, Senin 2 Agustus 2021.

Baca juga: PPKM Level 4 Diberlakukan Pada 21 Provinsi Dengan 45 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Bali

"Pak Eko hanya kenal dengan anak Pak Akidi Tio di Langsa," tambahnya.

Setelah komunikasi pada 23 Juli, lanjut Supriadi, dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis pada 26 Juli 2021 disaksikan sejumlah pejabat.

"Pak Eko menyambut tanpa pandang bulu, siapa yang mau bantu, silahkan. Makanya diajaklah Pak Gubernur, Danrem dan sebagainya agar ini terbuka," ujarnya.

Terkait Heriyanti ke Polda Sumsel, Supriadi menegaskan bahwa Heriyanti diundang, bukan ditangkap.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Umumkan PPKM Level 4 Diperpanjang Hingga 9 Agustus 2021

Ia pula menegaskan jika status Heriyanti sementara ini adalah terperiksa, belum jadi tersangka.

"Saat ini masih terperiksa (status Heriyanti). Sekarang masih diperiksa, mudah-mudahan secepatnya ada titik terang," jelasnya.

Supriyadi belum bisa memastikan karena proses pemeriksaan masih berlanjut. (tribunsumsel.com/ Arief Basuki Roheka/ Shinta Dwi Anggraini/ Weni Wahyuny)

Berita Lain Terkait Akidi Tio

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suami Heriyanti: Uangnya di Bank Singapura, Prosesnya Panjang Tidak Bisa Sekaligus

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved