Oleh Boni Siregar
Catatan Penting Askab Manggarai Timur untuk Sepakbola NTT
Fary Djemi Francis, Lambert Tukan dan Chris Mboeik. Ketiga tokoh ini diharapkan mampu mengangkat prestasi sepakbola NTT.
POS-KUPANG.COM, KUPANG – Askab PSSI Manggarai Timur secara resmi telah mendaftarkan Fary Djemi Francis sebagai calon Ketua Umum Asprov PSSI NTT periode 2021-2025. Askab Manggarai Timur juga mendaftarkan David Fulbertus sebagai calon wakil ketua.
Selain ketua dan wakil ketua, Askab Manggarai Timur yang mendaftar melalui email ke Asprov PSSI NTT itu juga mendaftarkan sejumlah nama sebagai calon anggota exco. Nama-nama tersebut, yakni Jimmi Sianto, Umbu Ranggambani, Adrianus Bria Seran, Margaretha M Da Maga Bapa, Mahdi Ibrahim, Johanis Mase dan Syaful Sengaji.
Surat dukungan tersebut ditandatangani oleh Ketua Askab Manggarai Timur, Ir. Boni H Siregar dan Sekretaris, Agustinus B Hasan, ST.
Dalam rilis yang diterima Pos Kupang,Selasa (3/8), Askab Manggarai Timur memberikan beberapa catatan penting terkait sepakbola NTT.
Adapun catatan yang ditandatangani Boni Siregar, itu yakni :
a. Pendahuluan
Kepengurusan Asprov PSSI NTT akan segera berakhir tahun 2021 ini, sebuah perjalanan yang cukup Panjang dalam mengurus dan membenahi sepakbola NTT. Menjelang berkhirnya masa kepengurusan ini, belakangan muncul ke public beberapa figure yang digadang-gadang dapat mememajukan sepak bola NTT ke depan. Sebut saja Bapak Fary Djemi Francis, Bapak Lambert Tukan dan Bapak Christ Mboeik. Ketiga tokoh ini diharapkan mampu mengangkat prestasi sepakbola NTT dimasa datang.
Kehadiran beliau dijagat sepakbola NTT memberikan angin segar perubahan, dibuktikan dengan pembentukan Academy sepak bola Bintang Timur Atambua dan keterlibatan di pengurus Pusat PSSI.
- Lambert Tukan
Beliau adalah Sekretaris Asprov PSSI NTT Sejak 2008 hingga sekarang. Tentu bukan waktu yang singkat dalam mengurus sepakbola NTT.
- Christ Mboeik
Beliau adalah wakil ketua DPRD Provinsi NTT yang terlibat dengan Klub Sepak bola Platina Kupang.
Ketiga tokoh diatas adalah insan sepakbola NTT, semoga sungguh menjadi symbol perubahan tatakelola sepakbola NTT kedepan.
b. Kondisi sepak bola NTT saat ini
Sepak bola NTT saat ini memiliki Anggota yang terdiri dari 22 Askab/Askot, 3 Klub Anggota/Calon Anggota. Kompetisi yang berlangsung terdiri dari 5 Kompetisi yakni:
Baca juga: Askab PSSI Manggarai Timur Daftarkan Duet Fary Francis dan David Fulbertus
- Eltari Memorial Cup
- Soeratin Cup U 17
- Soeratin Cup U 15
- Gubernur Cup
- Kompetisi sepakbola Wanita (tetapi belum pernah dijalankan)
Di luar Kompetisi tersebut diatas blm ada kompetisi atau Turnamen lain yang diselenggarakan Asprov. Ditengah perjalanan beberapa Turnamen diatas, kami melihat beberapa hal yang dapat menghambat perubahan dan kemajuan sepakbola NTT antara lain sebagai berikut:
1. Regulasi
Regulasi yang mengatur kompetisi pada semua level dikeluarkan oleh PSSI Pusat sesuai dengan kelas kompetisi. Ada kompetisi kelas Profesional Liga 1 dan Liga 2, ada juga kompetisi kelas Amatir Liga 3. Kompetisi yang dijalankan di Zona NTT sebagai Kualifikasi Liga 3, dengan demikian acuan regulasi untuk liga 3 yang digunakan. Dalam pelaksanaannya, beberapa point di regulasi dapat dirubah sendiri oleh Asprov PSSI NTT seperti contoh kasus ETMC Malaka 2019. (keluar dari Regulasi yang ada), demikianpun sanksi yang mestinya dijalankan tidak dijalankan oleh Asprov dengan berbagai pertimbangan Asprov sendiri. Kalua semua hal termasuk Regulasi yang mengikatpun kita rubah sendiri, tentu ini berdampak buruk untuk kemajuan sepakbola kita.
2. Perangkat Pertandingan
Bukan rahasia lagi, banyak kasus sepakbola NTT karena Perangkat Pertandingan terutama Wasit yang sudah tidak Up to Date dan Usia yang sudah tua masih terus menjadi pengadil di NTT. Faktanya banyak wasit Muda, energik, pengetahuan soal Low off the gamenya bagus belum dimaksimalkan. Karena pola perekrutan Wasit langsung di tunjuk Asprov, padahal Askab yang lebih tahu soal kemampuan wasit didaerahnya. Pengawas Pertandingan yang ada juga belum pernah mengikuti Penyegaran Pengawas serta tidak ada Regenerasi. NTT sudah memiliki banyak Pegawas Pertandingan. Sepengetahuan kami saat ini kita memiliki Pengawas Pertandingan sbb:
- Bonaventura Djenadut dari Askab Manggarai
- Ferdinandus Syukur Budiman dari Askab Manggarai Timur
- Boldi Daga dari Askab Ende
- Idris Boli Gemian dari Askab Sikka
- Saleh Wongso dari Askab Flotim
- Elias Ola Wurin dari Askot Kupang
Selama ini yang bertugas hanya 2 Pengawas saja, yakni Pak Bona dan Pak elias Ola, padahal kita memiliki beberapa Kompetisi yang memungkinkan Regenerasi itu terjadi. Sebuah ketakutan kami adalah bahwa, factor like and dislike masuk pada tataran ini. Hal ini dapat menghambat kemajuan sepakbola kita kedepan.
3. Pembebanan biaya kegiatan
Kegiatan sepakbola yang digelar Asprov PSSI NTT di Kabupaten/Kota selama ini, membebankan seluruh anggaran kepada Kabupaten/Kota, mulai dari biaya Perangkat Pertandingan hingga Anggaran Hadiah Kejuaraan. Hal tersebut dapat berdampak pada konflik Kepentingan antara Perangkat Pertandingan dan Tuan Rumah. Selama Panitia membiayai seluruh kebutuhan perangkat pertandingan, selama itupula konflik kepentingan itu terjadi. Beban Moril akan selalu ada pada Perangkat Pertandingan, tidak heran jika dimana Tuan Rumah, disitu aka nada Juara baru. Independensi Perangkat Pertandingan akan sulit terjadi.
4. Pasca kejuaraan
Setelah kompetisi selesai, tentu saja ada Klub/Askab/Askot yang berhak mengikuti Kompetisi di Level yang lebih tinggi. Selama ini, pembebanan anggaran untuk maju ke level berikutnya hanya bertumpu pada APBD kab. / Kota ataupun Klub tanpa bantuan Asprov PSSI NTT. Hal ini juga titik lemah dalam meningkatkan prestasi sepakbola kita.
c. Solusi yang ditawarkan Askab Manggarai Timur
Terhadap berbagai hal tersebut diatas, kami Askab PSSI Manggarai Timur menyampaikan pokok – pokok Pikiran dan akan selalu menjadi bagian dari perjuangan kami yang kami titipkan kepada pengurus sepak bola NTT kedepan.
1. Regenerasi Perangkat Pertandingan menjadi Conditio Qua Non dalam upaya memajukan sepakbola NTT. Batas Usia Wasit adalah 46 tahun sesuai Low Off The Game serta memiliki kemampuan dalam memahami Regulasi dan Fisik yang sehat. Perlu ada mekanisme baru dalam pola perekrutan Wasit yang memimpin Pertandingan di NTT. Seleksi harus dijalankan, daerah diberi ruang merekomendasikan wasit terbaik dari daerahnya. Pengawas Pertandingan yang sudah ada dibekali Kembali dan dilakukan rotasi pada beberapa even yang ada.
2. Biaya Perangkat Pertandingan harus menjadi tanggung jawas Asprov dan bukan menjadi tanggung jawab panitia, sehingga dapat dengan leluasa dan bebas dalam mengambil keputusan dilapangan.
3. Seleksi Pemain Pra PON NTT perlu dilakukan diberbagai Zona atau wilayah yang memungkinkan semua potensi dapat digali, dengan biaya yang disiapkan Asprov. Jika perlu, dapat dilakukan diseluruh kabupaten/Kota yang ada. NTT punya banyak Pemain yang dapat mengharumkan NTT dihari depan.
4. Asprov dapat membantu menjadi Pintu bagi pemain NTT agar dapat bermain di level Profesional.
5. Bantuan keuangan bagi Tim yang Lolos ke Zona Regional ataupun Zona Nasional agar Tim Sepak bola dari NTT dapat berjuang dengan lebih baik tanpa harus mengalami kekurangan biaya
6. Tuntutan kekinian soal Lisensi Pelatih sangat penting menjadi wacana Bersama agar Asprov terus mengadakan pelatihan seperti itu dan memberi ruang jua bagi daerah yang dapat melaksanakannya.
d. Penutup
Demikian beberapa Pokok Pikiran kami demi kemajuan sepakbola NTT kedepan. Kiranya ini menjadi semangat Bersama serta perjuangan Bersama, karena kita sama-sama menginginkan perubahan wajah sepakbola NTT. Kepada Pak Fary dan Pak David kami titipkan INI PERJUANGAN, mari bangun sepakbola NTT kearah yang lebih baik dan lebih Maju.
Bravo Sepakbola NTT….
Salam Sepakbola.
(Penulis adalah Ketua Askab PSSI Kabupaten Manggarai Timur)
Boni Hasudungan Siregar