Tak Tahan Lihat Grafik Pasien Covid-19 Terus Meningkat Luhut Pandjaitan Tegur Gibran Rakabuming Raka
Panglima Penanganan Covid-19 di Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan menegur Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
POS-KUPANG.COM, SOLO – Panglima Covid-19 di Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, menegur Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Putra Sulung Presiden Jokowi itu ditegur karena tingkat kematian pasien covid-19 di Kota Solo sangat tinggi.
Angka kematian akibat covid-19 di Solo itu cenderung meningkat dari hari ke hari sehingga menjadi salah satu daerah yang tertinggi di Indonesia.
Atas kondisi itulah Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming kena teguran dari Luhut Binsar Panjaitan.
Baca juga: Rencana Dimakamkan Kampung Halaman, Jenazah Cici Akan Dijemput Satgas Covid-19 Matim
Menko Kemaritiman dan Investasi itu bahkan tak sungkan-sungkan menegur langsung Putra Presiden Jokowi itu.
Gibran jadi sasaran amarah Panglima Covid-19 Indonesia, lantaran trend covid-19 di Solo bukannya menurun malah sebaliknya melonjak.
Dan, lonjakan pasien covid-19 itu terus menanjak yang dibarengi pula dengan angka kematian yang terus naik.
Merespon teguran Luhut Binsar Pandjaitan itu, Gibran pun mengungkapkan fakta yang sesungguhnya di kota itu.
Baca juga: Penanganan Jenazah Cici Yang Meninggal di Kos Jas Nagor Ruteng Secara Covid-19
Gibran bahkan menepis tudingan bahwa banyak warga Kota Solo jadi korban covid-19 karena kurangnya perhatian pemerintah.
Gibran juga membantah kalau disebutkan bahwa angka kematian pasien covid cenderung tak terkendali.
Dia mengatakan untuk meluruskan persepsi minor tersebut, pihaknya sudah menjelaskan langsung kepada Menko Luhut Pandjaitan.
"Saya sudah menjelaskan kepada Pak Luhut, bahwa angka kematian di Solo tinggi, karena menerima pasien dari luar kota juga," katanya pada Kamis 29 Juli 2021.
Baca juga: Selain ASN, Gaji Bupati Dipotong Untuk Urusan Covid-19, Majalengka & Bandung Jadi Contoh, Kalau NTT?
Gibran menegaskan, bahwa angka kematian kebanyakan dari pasien Covid-19 berasal dari luar kota.
"Apabila dibandingkan, pasien dari Solo dan dari luar, kematian lebih tinggi dari yang luar Solo," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, bahwa rumah sakit di Solo tidak akan menolak pasien dari luar kota, apapun alasannya.