Berita Nasional
Waspada, 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Delta, Jangan Anggap Sepele
Waspada, 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Delta, Jangan Anggap Sepele
Waspada, 5 Hal Penting yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Varian Delta, Jangan Anggap Sepele
POS-KUPANG.COM – Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih menghantui dunia.
Wabah mematikan ini sudah banyak memakan korban.
Pemerintah terus berupa untuk menekan kasus ini.
Kasus aktif Covid-19 di Indonesia melonjak signifikan selama beberapa pekan terakhir ini.
Baca juga: 31 Warga NTT Positif Covid-19 Varian Delta, Kota Kupang Terbanyak, 4 Positif Covid-19 Varian Inggris
Salah satu faktor yang berkontribusi dalam peningkatan kasus Covid-19 adalah virus corona varian Delta yang memiliki sifat mudah menular.
Penting untuk diketahui tentang varian Delta dan dampaknya pada penanganan Covid-19.
Berikut 5 hal penting terkait varian Delta yang dihimpun dari situs Covid19.go.id :
1. 95% mendominasi penyebaran dalam 3 Minggu terakhir
Dikutip dalam laman LIPI, Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI Sugiyono Saputra, Ketua Tim WGS SARS-CoV-2 LIPI mengatakan, merujuk data dari GISAID menunjukkan selama 3 minggu terakhir, lebih dari 95% kasus Covid-19 merupakan varian Delta sisanya adalah varian alfa dan varian lokal Indonesia.
2. 20% lebih menular dari varian Alfa
Padahal, varian alfa sendiri lebih menular 50% dari virus SARS-CoV-2 yang pertama.
Lingkungan tanpa penanganan Covid-19 seperti tidak mengenakan masker atau melakukan vaksinasi, dapat menyebabkan:
Baca juga: Setelah Covid-19 Varian Delta Masuk Bikin Babak Belur,Indonesia Kecolongan Lagi Wabah Mematikan ini
- Satu orang terinfeksi Covid-19 dari strain pertama, rata-rata menginfeksi 2,5 orang lain.
- Satu orang terinfeksi Covid-19 dari varian Delta, rata-rata menginfeksi 3,5 atau 4 orang lain.
3. Cepat menyebar
Artinya dapat meningkatkan risiko kematian.
Varian ini lebih cepat dapat mendongkrak jumlah kasus Covid-19.
Kondisi ini lalu menyebabkan kebutuhan perawatan di rumah sakit pun melonjak.
Dampaknya, beban pada sistem layanan kesehatan pun meningkat.Hal ini yang dapat meningkatkan risiko kematian lebih tinggi karena banyak pasien yang tidak mendapatkan penanganan secara optimal.
4. Orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19
Sebuah riset awal di Skotlandia, diketahui bahwa orang yang tidak divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi dirawat inap saat tertular varian Delta daripada yang belum divaksinasi.
5. Selain vaksinasi, 3M+ ampuh membantu pencegahan penularan Covid-19
Mari disiplin terapkan memakai masker dengan benar, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun sebelum menyentuh area wajah terutama mata, hidung, dan mulut, menjauhi Kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Baca juga: Ini Bedanya Gejala Penyakit Varian Awal SARS-CoV-19, Delta dan Varian Alpha yang Wajib Kamu Tahu
Covid-19 Varian Delta dan Varian Inggris
Sementara itu, kasus positif Covid-19 varian Delta sudah ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT),
Satgas Percepatan Penangan Covid -19 NTT telah mengumumkan kasus baru varian delta itu beberapa waktu lalu.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, 31 warga NTT terpapar Covid-19 varian Delta.
Marius menjelaskan, 31 warga NTT yang terpapar varian Delta itu tersebar di sejumlah satu kota dan tiga kabupaten.
"Paling banyak berasal dari Kota Kupang yakni 25 orang," ujar Marius saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (27/7/2021) petang.
Sisanya, tiga orang dari Kabupaten Kupang dan masing-masing satu orang berasal dari Kabupaten Flores Timur, Ngada, dan Belu.
Menurut Marius, 31 orang yang terpapar varian Delta itu, terdata positif sejak awal Juni hingga akhir 21 Juli 2021.
Marius menambahkan, beberapa di antara warga yang terpapar Covid-19 itu dirawat di sejumlah rumah sakit. Sisanya menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Bukan Tiga, Tujuh Warga di Kota Kupang Terpapar Varian Virus Delta
Ia menyebut, varian delta tersebut diketahui pada sampel spesimen yang dicurigai bermutasi.
"Sampel kemudian dikirimkan ke Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI untuk diperiksa dan hasilnya 31 warga NTT ini positif Covid-19 varian Delta," jelas Marius.
Marius Jelamu meminta masyarakat tidak panik dan tetap menaati protokol kesehatan. Masyarakat juga diminta mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Kita minta agar masyarakat jangan panik dan juga tetap menjaga protokol kesehatan. Juga saya minta agar tidak mengalami stres bagi para penderita atau pasien yang terpapar. Harus lakukan vaksinasi dengan benar karena vaksin sangat membantu kita meningkatkan kekebalan tubuh terhadap paparan virus,” ujar dia.
4 Warga di NTT Terkonfirmasi Positif Covid-19 Varian Inggris
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT, mengumumkan bahwa sudah ada warga yang terkonfirmasi Covid-19 varian delta.
Ternyata, tak hanya varian Delta, kasus positif Covid-19 varian Inggris juga sudah ada di NTT.
Baca juga: Varian Delta Masuk dan Kasus Meningkat di Manggarai Timur, Malah Stok Tabung Oksigen Hanya 13 Saja
Sedikitnya empat warga Nusa Tenggara Timur NTT) dinyatakan positif Covid-19 varian Inggris.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, empat warga yang terpapar itu berasal dari Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.
"Dua berasal dari Kota Kupang dan dua lainnya dari Kabupaten Kupang," ujar Marius, kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021) malam.
Marius memerinci, dua warga Kota Kupang yang terpapar varian Inggris yakni berinisial JGM (28), warga Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja dan MHP (38), warga Naikoten 1, Kecamatan Kota Raja.
Menurut Marius, keduanya sempat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing hingga akhirnya sembuh.
Kemudian, dua warga Kabupaten Kupang yakni berinisial AK (45) dan CK (11).
Keduanya merupakan warga Desa Baumata, Kecamatan Taebenu dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah mereka.
Marius mengatakan, varian Inggris merupakan jenis varian baru yang masuk ke NTT, selain Delta.
Pihaknya, kata Marius, masih terus menunggu beberapa data, hasil uji sampel yang dikirim ke Kementerian Kesehatan.
Adapun, sebanyak 310 sampel pertama telah dikirimkan pada bulan April 2021. Hasilnya baru diinformasikan secara bertahap pada 21 Juli 2021 pekan lalu.
Kementerian Kesehatan ternyata menemukan 31 varian Delta dan empat varian Inggris di NTT.
Meski ada varian baru Covid-19, Marius meminta masyarakat tidak panik dan terus memperketat protokol kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jangan Anggap Remeh Virus Corona Varian Delta, Berikut 5 Hal Penting Terkait Varian Delta
