Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 29 Juli 2021: Pukat

Di laut yang luas terdapat banyak sekali ikan, beraneka macam jenis. Mulai dari ikan teri, ambu-ambu, kerapu, kuwe, hingga hiu dan paus.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RD. Fransiskus Aliandu 

Renungan Harian Katolik Kamis 29 Juli 2021: Pukat (Matius 13:47-53)

Oleh: RD. Fransiskus Aliandu

POS-KUPANG.COM - Di laut yang luas terdapat banyak sekali ikan, beraneka macam jenis. Mulai dari ikan teri, ambu-ambu, kerapu, kuwe, hingga hiu dan paus. Saking banyaknya ikan di laut, ada gerakan untuk turun ke laut, gerakan menangkap ikan.

Sebenarnya sudah dari dulu orang suka dan biasa menangkap ikan. Ada rupa-rupa cara untuk menangkap ikan. Ada romo yang punya hobi memancing. Ia punya beragam joran.

Saat SD dan SMP, kalau berlibur ke tempat om (saudara mama), saya sering diajak bersama anak-anaknya melabuhkan pukat di laut menangkap ikan.

Biasanya saya dan sepupuku akan berdiri memegang ujung tali pukat yang satu dan sambil memegang ujung yang lain om akan berenang ke tengah dan membentuk setengah lingkaran.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 28 Juli 2021: Mutiara Berharga

Lantas kedua ujung tali ditambatkan pada akar atau batang kayu dan kami akan berenang ke dalam lingkaran sambil memukul-mukul permukaan air laut.

Maksudnya untuk mengusir ikan agar tersangkut ke jaring. Selanjutnya pukat ditarik ke pantai. Hasilnya ada rupa-rupa ikan yang terjaring.

Tugas berikut adalah menyortir ikan-ikan yang terjaring: mana yang baik dan boleh dikonsumsi dan mana yang harus dibuang karena beracun, dsb.

Pengalaman masa kecil itu menjadi landasan dan bingkai yang membantu saya untuk mengerti perumpamaan Tuhan tentang pukat.

Tuhan mengumpamakan bahwa Kerajaan Sorga itu seperti pukat yang menangkap berbagai-bagai jenis ikan. Saya maklum maksud Tuhan.

“Pukat-Nya” itu menjangkau semua orang, “menangkap”, menghimpun yang besar dan yang kecil, yang sukri (suku keriting) pun sulus alias suku berambut lurus. Kerajaan-Nya merambah dari ujung ke ujung, dari pulau ke pulau. Rumah-Nya berdiam orang dengan aneka latar.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 27 Juli 2021: Musim Menuai

Dengan ini saya tangkap pesan dari Tuhan. Ia ingin menjaring semua. Rumah-Nya diperuntukkan bagi semua.

Maka saya tak boleh merasa cuma saya yang terjaring pukat Tuhan. Apalagi sampai-sampai klaim rumah-Nya, Kerajaan-Nya adalah  rumah milik saya dan tak boleh yang lain masuk.

Yang boleh saya lakukan adalah berusaha dijaring pukat Tuhan dan yang ini yang penting, saya harus termasuk ikan yang baik. Ikan yang baik adalah ikan yang bermanfaat, yang bisa berguna bagi orang lain.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved