Bayi 10 Bulan di Kabupaten Mabar yang Tak Miliki Dubur Jalani Operasi Tahap Pertama
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Beatrix Indah (10 bulan), akhirnya menjalani operasi tahap pertama di RS Sanglah Denpasar-Bali
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
"(Harapan) dari saya, anak saya harus disembuhkan entah dengan cara apa, artinya saya mengharapkan membutuhkan dukungan teman-teman, orang yang murah hati sumbangkan dana atau apa saja agar anak saya dapat sembuh," katanya sembari menangis pilu.
Sebagai orang tua, Yohanes mengaku sangat sedih melihat anaknya meronta kesakitan, saat hendak buang air besar (bab).
Diberitakan sebelumnya, setiap orang tua berharap memiliki anak yang lahir dengan kondisi fisik sempurna, kondisi ini memungkinkan bayi tumbuh dan berkembang selayaknya anak-anak lain.
Namun, pil pahit kehidupan harus dirasakan pasangan suami-istri Yohanes Surdi (40) dan Edelberta Suriani (36), mereka memiliki bayi yang lahir tanpa lubang anus (atresia ani).
Kecacatan lahir yang secara medis cukup membahayakan ini mendera putri bungsunya sejak lahir, Beatrix Indah.
Beatrix Indah selama 9 bulan terakhir, harus merasakan sakit luar biasa karena kesulitan buang air besar (bab).
"Selama ini kalau mau wc besar (bab), keluar lewat lubang kemaluan (vagina)," kata Yohanes didampingi sang istri, Edelberta saat ditemui di kediamannya di Kampung Naba RT 008 RW 04 Dusun Longgo, Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) Minggu, 27 Juni 2021.
Berurai air mata, Yohanes menuturkan saat buah hatinya dalam kandungan, tidak ada firasat yang dirasakan.
Beatrix Indah lahir pada 31 Agustus 2020 lalu di RSUD Komodo Labuan Bajo, kecurigaan atas penyakit itu tidak diketahui saat itu.
"3 malam istri saya di rumah sakit, mereka (petugas medis) tanya sudah wc besar dan kecil? kami bilang sudah, tapi kami tidak cek. Mereka juga tidak lihat untuk pastikan, tapi kami lihat sempat ada wc besar," jelas Yohanes meniru percakapan dengan petugas medis di RSUD Komodo Labuan Bajo.
Yohanes mengisahkan, ia merupakan orang pertama yang mengetahui sang buah hati tidak memiliki lubang anus, setelah seminggu berada di kediamannya.
Dikisahkan, saat membersihkan kotoran Beatrix, ia terkejut karena tidak menemukan lubang anus di tubuh bayi mungilnya.
Hal inilah yang menjadi penyebab Beatrice yang selalu menangis saat hendak bab.
"Kami panik dan semua (keluarga) menangis dengan keadaan anak ini. Kalau dia mau wc besar, dia nangis setengah mati. Dalam satu hari bisa wc 2 kali, kadang 3 kali," tutur Yohanes.
Bersama istrinya, ia membawa Beatrix untuk konsultasi dan menjalani perawatan di RSUD Komodo Labuan Bajo.