Berita Sikka
Pertahankan Motif Sikka dan Haki, Pemerintah Bina Tujuh Penenun di Sentral Tenun Ikat Kota Uneng
para penenun yang dibina agar terus menenun motif Sikka dan Haki bertujuan memberikan edukasi kepada warga.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Rosalina Woso
Pertahankan Motif Sikka dan Haki, Pemerintah Bina 7 Penenun di Sentral Tenun Ikat Kota Uneng
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Pemkab Sikka melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka ingin tenunan khas Sikka terus ada di daerah ini.
Apalagi tenunan Sikka sudah mendapat Hak Kekayaan Intelekual (Haki) dari Kementerian Hukum dan HAM RI.
Saat ini, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Sikka setiap hari membina dan mendampingi 7 penenun asal Sikka guna menenun motif khas Sikka dan Haki di Central Tenun Ikat Jata Kapa Maumere di Kelurahan Kota Uneng, Kota Maumere.
Tujuh penenun ini bekerja setiap hari dan digaji sesuai UMR oleh dinas teknis.
Hasil tenun yang dibuat dijual di Pusat Galeri yang ada di Kelurahan Kota Baru, Maumere.
Baca juga: Permintaan Meningkat, Pemkab Sikka Usul 40 Ribu Vaksin
Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Sikka, Yoseph Benyamin melalui Kasie Pembinaan dan Pengembangan Industri, Aurelius Elenrino alias Rino kepada wartawan di Kota Maumere, Selasa, 27 Juli 2021 siang.
Ia menjelaskan, para penenun yang dibina agar terus menenun motif Sikka dan Haki bertujuan memberikan edukasi kepada warga.
“Kami ingin penenun di Sikka terus melestarikan motif Sikka dan Haki sampai generasi muda dan anak-anak cucu. Kami terus mendampingi para penenun setiap hari mengerjakan tenunan khas Sikka sepanjang 3 meter dan lebar 90. Dengan begitu motif Sikka yang meraih Haki bisa dipertahankan. Tempat mereka bekerja di Sentral Tenun Ikat ini juga sebagai tempat pembelajaran bagi warga Sikka. Siapapun bisa datang belajar di tempat ini,” kata Rino.
Ia mengatakan, pemerintah menghadirkan tempat ini agar warisan leluhur terus ada di Nian Sikka.
“Banyak anak-anak datang belajar dan melihat bagaimana menenun,” paparnya.
Baca juga: Kompor Meledak, Rumah, Kios dan Mobil di Namangkewa-Sikka Dilalap Jago Merah
Ia mengatakan, di masa pandemi ini para penenun terus bekerja dengan memperhatikan prokes dan jam kerja yang ditetapkan.
“Para penenun yang bekerja dan dibiayai pemerintah sesuai UMR adalah warga Sikka. Semua bahan baku tenunan ditanggung pemerintah. Kami jaga benar kualitas tenun yang mereka hasil karena banyak permintaan dari luar dan warga Sikka,” paparnya.
Pantauan wartawan, para penenun siang itu sedang menenun. Mereka tampak senang dan menikmati pekerjaan sebagai penenun.
Apalagi semua bahan tenunan ditanggung pemerintah dan mereka hanya tinggal menenun saja setiap hari.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/penenun-khas-sikka-di-central-tenun-ikat.jpg)