Anies Baswedan Serukan Ini Ke Warga, Singgung Kematian Hingga Prokes Covid-19 Lalu Ungkap Fakta Ini
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat jangan kendor menerapkan protocol kesehatan. Ini penting karena covid-19 di Jakarta makin turun
POS-KUPANG.COM – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meminta masyarakat jangan kendor menerapkan protocol kesehatan.
Seruan Anies Baswedan itu terkait melandainya kasus covid-19 yang melanda ibukota Negara Indonesia belakangan ini.
Mantan Mendikbud RI (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) ini mengatakan, penurunan kasus covid-19 itu sejak diterapkannya PPKM Darurat hingg 20 Juli 2021.
Bahkan pasca PPKM Darurat itu, kini pemerintah menerapkan lagi PPKM Level 4, yang bertujuan mengeliminir kasus covid-19.
Baca juga: TNI dan Polri Pantau Pelaksanaan PPKM Level 4 di Kota Maumere
“Saat ini, kasus covid-19 mulai melandai, menurun. Tapi masyarakat jangan kendor dalam menegakkan prokes covid-19.”
Untuk diketahui, penyebaran covid-19 di DKI Jakarta kini mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diterapkan pada 3 Juli dan PPKM Level 4 pada 21 Juli hingga 2 Agustus 2021 mendatang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan hal tersebut melalui sebuah video yang ditayangkan di kanal youtube Pemprov DKI.
Anies Baswedan menyebutkan, penurunan ini terlihat dari berkurangnya kasus aktif, tingkat kematian, positivity rate, hingga keterisian fasilitas kesehatan di ibu kota.
Baca juga: Ternyata Begini Perbedaan PPKM Level 4 dan PPKM Darurat, Jangan Sampai Salah
"Angka kasus aktif Jakarta terus berkurang. Bila sebelumnya kita sempat mencapai angka lebih dari 113.000 kasus aktif pada tanggal 16 Juli 2021, maka per kemarin Minggu 25 Juli 2021, kasus aktif kita sudah turun di angka 64.000," ucapnya dikutip Selasa 27 Juli 2021.
Turunnya kasus aktif ini konsisten dengan tren penurunan di beberapa parameter lain, di antaranya positivity rate yang tadinya di kisaran 45 persen dan kini sudah di kisaran 25 persen.
"Juga, pemakaman protap Covid-19 yang sempat mencapai lebih dari 350 sehari, kini turun di bawah 200 per hari," ujarnya.
Gubernur Anies juga menjelaskan bahwa dalam beberapa minggu terakhir pihaknya telah berkomunikasi, memantau, dan mengunjungi beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang ada di Jakarta.
Baca juga: PPKM Level 4, Tim Jaga Pintu Masuk Maumere Wajibkan Warga Tunjukkan Hasil Rapid
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Anies mendapati kondisi rumah sakit yang semakin hari semakin terkendali, karena tersedianya kapasitas tempat tidur isolasi di Instalasi Gawat Darurat hingga ICU.
Beberapa rumah sakit pun dikunjungi Anies, seperti RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit.
"Situasinya sudah jauh berbeda dibanding ketika saya berkunjung sebulan lalu ke Duren Sawit. Saat itu, RS begitu penuh, bahkan selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yang antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU," kata dia.
"Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi ini serupa di begitu banyak RSUD di Jakarta," tambahnya menjelaskan.
Baca juga: Airlangga: Pemerintah Menambah Kartu Sembako Selama PPKM Level 4
Menurutnya, ini merupakan pertanda bahwa pasien yang datang ke fasilitas kesehatan sudah berkurang dibandingkan beberapa pekan lalu.
"Harapannya, yang keluar dari fasilitas kesehatan semakin banyak, yang masuk semakin sedikit, maka beban di fasilitas kesehatan akan terus berkurang," tuturnya.
Walau demikian, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mewanti-wanti agar masyarakat jangan lengah.
Ia pun menegaskan bahwa situasi pandemi Covid-19 di Jakarta belum aman.
Baca juga: RESMI! Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Mulai 26 Juli hingga 2 Agustus 2021
Pasalnya, kasus aktif saat ini yang berada di kisaran 51 ribu dengan positivity rate 25 persen masih tergolong tinggi.
"Kita harus hati-hati memaknainya (penurunan situasi pandemi). Kasus aktif 64.000 itu masih 2x lebih tinggi daripada puncak gelombang pertama lalu," ucapnya.
Selain itu, positivity rate ini masih jauh lebuh tinggi dibandingkan abang batas ideal yang ditentukan organisasi kesehatan dunia (WHO), yaitu tak lebih dari lima persen.
"Walaupun antrean IGD sudah terurai, namun ICU masih padat, sambil tekanan perlahan berkurang. Artinya, tren penurunan ini nyata terlihat, tapi situasi kita masih jauh dari ideal," ujarnya.
Baca juga: Berakhir Hari ini,PPKM Level 4 Dilanjutkan atau Dilonggarkan? Ini Kata Pengamat: Hati-hati,Beresiko!
Untuk itu, Anies menegaskan, perjuangan melawan pandemi ini belum selesai dan momen perbaikan situasi ini harus terus dilanjutkan.
"Urutannya adalah antrean IGD, lalu kamar rawat inap, dan ICU. Antrean IGD sudah terurai, semoga berikutnya diikuti dengan pelonggaran keterisian di kamar rawat inap dan ICU," kata Anies.
Oleh karena itu, Anies mengajak seluruh warga Jakarta agar tidak kendor dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas seperti anjuran di dalam peraturan PPKM Level 4.
Bahkan, Gubernur Anies juga meminta secara khusus kepada perusahaan agar tidak memaksa karyawannya bekerja di kantor apabila pekerjaan tersebut dapat dikerjakan dari rumah.
Baca juga: Covid-19 Hantar Sikka Masuk PPKM Level 4, Ini Tanggapan Sekda Sikka
"Jangan pesimis, nyatanya kita bisa bersama-sama mulai menurunkan tingkat kegawatan situasi. Tapi, juga jangan lengah, jangan kendor," tuturnya.
Bila protokol kesehatan tak dipatuhi dengan baik, Anies mengatakan, kasus Covid-19 di ibu kota bisa kembali meroket.
Selain itu, Gubernur Anies juga mengimbau agar warga segera melakukan vaksinasi, karena dengan vaksinasi terbukti berhasil menurunkan risiko keparahan dan kematian akibat COVID-19 secara signifikan.
Terlebih, Pemprov DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan banyak pihak untuk melaksanakan vaksinasi bagi warganya serta pribadi-pribadi yang berkegiatan di Jakarta dengan berbagai kemudahan.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Terus Melonjak, Nasib PPKM Level 4? Pengamat Beri Warning: Hati-hati!
Mulai dari sentra vaksinasi di kelurahan hingga mobil vaksin keliling, sehingga target DKI Jakarta untuk memvaksin 8 juta orang dewasa pada akhir Agustus 2021 dapat terpenuhi.
Data dari Dinas Kesehatan, vaksinasi efektif dalam menurunkan risiko keparahan dan kematian akibat Covid-19.
"Karena itulah, ikhtiar kita untuk ikut divaksin harus semakin kuat setelah melihat fakta di lapangan bahwa vaksin menurunkan risiko kematian secara signifikan," tuturnya.
"Jangan tunda lagi, bagi yang belum, segera dapatkan vaksin untuk Anda dan keluarga. Daftar lewat JAKI dan lindungi diri Anda, keluarga Anda, dan lingkungan sekitar Anda," sambungnya.
Berita Lain Terkait Pandemi Covid-19
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Covid-19 di DKI Melandai, Anies: Jangan Lengah dan Kendor, Kita Bisa Turunkan Tingkat Kegawatan