Timor Leste Nyatakan Solidaritas dengan Korban Banjir di Zhengzhou dan Henan China

Sedikitnya 25 orang tewas dan tujuh orang hilang di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang terletak sekitar 700 kilometer barat daya Beijing.

Editor: Agustinus Sape
Twitter/CGTN
Korban tewas akibat hujan lebat di provinsi Henan China sejak 16 Juli 2021 telah meningkat menjadi 63, dan lima orang masih belum ditemukan, kata pihak berwenang setempat, Minggu 25 Juli 2021. Lebih dari 11 juta orang telah terdampak hujan tersebut. 

Para relawan itu sesekali terdegar meneriakkan, "Semangat, Xinxiang!".

Kerugian US $2 Miliar

Warga setempat pun mulai membersihkan lumpur, memindahkan mobil yang rusak dan puing-puing lainnya setelah hujan lebat memicu banjir di jalan-jalan dan mengganggu layanan kereta api.

Hujan di daerah-daerah provinsi Henan sudah mulai mereda awal pekan ini, namun beberapa area masih menunggu surutnya air yang berkedalaman hingga 2 meter.

Kerugian ekonomi akibat banjir di seluruh Henan diperkirakan mencapai 13,9 miliar yuan (US$2 miliar), menurut kantor berita Xinhua.

Baca juga: Hujan Munson di India, Sedikitnya 112 Tewas Akibat Longsor dan Banjir di Negara Bagian Maharashtra

Dikatakan total lebih dari 3.800 rumah ambruk di seluruh provinsi Henan dan 920.000 orang dievakuasi dari rumah mereka.

Tentara dan polisi paramiliter juga menempatkan batu dan karung pasir ke dalam celah sepanjang 100 meter, sedalam 8 meter di sungai Weihe di Xinxiang, kata surat kabar The Global Times dalam laporannya.

Pada 24 Juli 2021, otoritas setempat dengan sengaja membanjiri beberapa bagian kota terdekat Hebi untuk menurunkan permukaan air di tempat lain, menurut kantor berita online Shanghai The Paper.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved