Timor Leste Nyatakan Solidaritas dengan Korban Banjir di Zhengzhou dan Henan China
Sedikitnya 25 orang tewas dan tujuh orang hilang di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang terletak sekitar 700 kilometer barat daya Beijing.
Timor Leste Nyatakan Solidaritas dengan Korban Banjir di Zhengzhou dan Henan China
POS-KUPANG.COM - Pemerintah Timor Leste menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Pemerintah dan rakyat Republik Rakyat Tiongkok (China) menyusul kehancuran besar-besaran dan hilangnya nyawa akibat hujan deras beberapa hari terakhir di Tiongkok tengah, yang menurut otoritas meteorologi negara itu adalah terberat dalam seribu tahun terakhir.
Sedikitnya 25 orang tewas dan tujuh orang hilang di ibu kota provinsi Zhengzhou, yang terletak sekitar 700 kilometer barat daya Beijing.
Lebih dari satu juta orang diperkirakan terkena dampak banjir dan sekitar 200.000 orang telah dievakuasi ke tempat penampungan.
Hujan deras telah membanjiri sistem bawah tanah kota, menghancurkan jalan, kendaraan dan rumah dan beberapa rumah sakit kebanjiran dan tanpa listrik.
Baca juga: Pengangguran di Timor Leste Sangat Tinggi, Para Pemuda Nekat Pindah ke Negara Ini, Negara Apa?
Juru Bicara Pemerintah Konstitusi Kedelapan, Menteri Fidelis Magalhães, atas nama Perdana Menteri, Taur Matan Ruak dan seluruh Pemerintah, menyatakan "solidaritasnya dengan Pemerintah dan Rakyat Republik Rakyat Tiongkok, yang menghadapi dampak dari ini bencana" dan menyatakan bahwa "pada saat yang sulit ini, pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka dan kami memuji mereka yang tetap bertekad untuk mencari korban".
Demikian siaran pers Pemerintah Timor Leste sebagaimana dilansir laman http://timor-leste.gov.tl/, Kamis 22 Juli 2021.
Tidak hanya di Provinsi Zhengzhou, hujan lebat dan banjir juga menghantam provinsi Henan China
Hingga kini upaya pencarian dan penyelamatan korban banjir di provinsi Zhengzhou dan Provinsi Henan China masih terus dilakukan.
Pada Minggu 25 Juli 2021, otoritas China mengirimkan bantuan suplai makanan dan air di pusat banjir di Provinsi Henan.
Sementara pada 25 Juli 2021, pemerintah provinsi Henan mengumumkan bahwa korban tewas akibat banjir menjadi 63 orang, dengan lima orang masih hilang, menurut laporan stasiun TV pemerintah.
Disebutkan juga bahwa 8.876 rumah ambruk akibat banjir.
Baca juga: Setelah Banjir di Provinsi Henan, Badai In-Fa Akan Membawa Lebih Banyak Hujan Lebat ke Daratan China
Menurut laporan Channel News Asia, Senin 26 Juli 2021, truk-truk yang membawa suplai air dan makanan berdatangan di Kota Zhengzhou, sementara tentara meletakkan karung pasir untuk mengisi celah di tanggul sungai.
Truk-truk itu juga menurunkan mi instan dan barang-barang lainnya di sebuah stadion di Xinxiang, 65 kilometer utara Zhengzhou.
Relawan setempat juga terlihat memindahkan palet air minum ke truk lain untuk didistribusikan.
Para relawan itu sesekali terdegar meneriakkan, "Semangat, Xinxiang!".
Kerugian US $2 Miliar
Warga setempat pun mulai membersihkan lumpur, memindahkan mobil yang rusak dan puing-puing lainnya setelah hujan lebat memicu banjir di jalan-jalan dan mengganggu layanan kereta api.
Hujan di daerah-daerah provinsi Henan sudah mulai mereda awal pekan ini, namun beberapa area masih menunggu surutnya air yang berkedalaman hingga 2 meter.
Kerugian ekonomi akibat banjir di seluruh Henan diperkirakan mencapai 13,9 miliar yuan (US$2 miliar), menurut kantor berita Xinhua.
Baca juga: Hujan Munson di India, Sedikitnya 112 Tewas Akibat Longsor dan Banjir di Negara Bagian Maharashtra
Dikatakan total lebih dari 3.800 rumah ambruk di seluruh provinsi Henan dan 920.000 orang dievakuasi dari rumah mereka.
Tentara dan polisi paramiliter juga menempatkan batu dan karung pasir ke dalam celah sepanjang 100 meter, sedalam 8 meter di sungai Weihe di Xinxiang, kata surat kabar The Global Times dalam laporannya.
Pada 24 Juli 2021, otoritas setempat dengan sengaja membanjiri beberapa bagian kota terdekat Hebi untuk menurunkan permukaan air di tempat lain, menurut kantor berita online Shanghai The Paper.