Berita Kota Kupang

Kisah Kakak Beradik di NTT Sama-sama Lolos Jadi Anggota Polisi, Kakak Sulung Juga Anggota Polri

Kisah Kakak Beradik di NTT yang Sama-sama Lolos Jadi Anggota Polisi, Kakak Sulung Polisi Tugas di Sumba Timur

Editor: Gordy Donofan
Kompas.com
Kakak Beradik Hery Christanto Nubatonis (23) dan Ferdi Osias Nubatonis (19), saat mengikuti pendidikan di SPN Kupang, NTT Sabtu 24 Juli 2021. 

Yoseph bakal menjadi salah satu calon bintara Polri yang akan dididik di SPN Polda NTT untuk tahun 2021.

Yosep merupakan anak yatim piatu. Ayahnya Vinsensius Dala meninggal sejak 4 tahun lalu. Kepergian ayahnya juga membuat ibu nya Vincentia Dala sakit-sakit hingga juga meninggal 1 tahun lalu.

Yosep dan ketiga kakaknya menjadi anak yatim piatu. Mereka kemudian diasuh oleh Aloysius Fare (56) di Kabupaten Nagakeo.

Pada tahun 2020 lalu, Yosep mengadu untung menjadi anggota Polri dengan mendaftarkan diri di Polres Nagakeo. Namun nasib untung belum berpihak pada Yosep. 

Ia kandas saat pemeriksaan kesehatan.

Baca juga: KOMPAK Indonesia Apresiasi Polda NTT dalam Penanganan Dugaaan Korupsi Proyek Awololong di Lembata 

Gagal pada penerimaan tahun 2020 tidak menyurutkan semangatnya berjuang dan mewujudkan mimpinya menjadi anggota Polri.

Sejak ibu nya meninggal dunia menyusul sang ayah yang sudah terlebih dahulu meninggal dunia, Yosep sudah bertekad mengabdikan dirinya menjadi anggota Polri.

Sejak gagal pada tahun sebelumnya, ia terus berlatih dan belajar serta memeriksakan kesehatannya.

Tahapan demi tahapan diikuti sejak bulan April 2021.

Awalnya ia ragu saat dipilih menjadi perwakilan peserta mengikuti Sidang penetapan kelulusan akhir penerimaan terpadu bintara dan tamtama Polri TA 2021 dan gelombang I TA 2022 pada Polda NTT di aula Rupatama lantai III Polda NTT, Kamis 22 Juli 2021 petang.

Apalagi saat itu ia harus menghadirkan walinya. Namun ia optimis bisa lulus seleksi. 

Walau sedikit ragu, ia tetap mengajak Aloysius Fare ikut serta menjadi perwakilan orang tua mengikuti sidang yang dipimpin Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Lotharia Latif, SH MHum.

Tegang dan galau bercampuk aduk saat pengumuman diundur dari pukul 14.00 wita ke pukul 16.00 wita. Sambil menaikkan doa, ia mencoba meyakinkan diri dan wali nya kalau ia bisa lolos dan sukses.

Baca juga: Tekan Penyebaran Covid-19, Ditsamapta Polda NTT Maksimalkan Patroli KRYD

Acara demi acara yang berlangsung di ruangan Rupatama lantai III Polda NTT terasa sangat lama karena ia dan sang wali tidak sabar menunggu pengumuma  akhir.

Begitu tiba giliran pengumuman untuk kelulusan  peserta dari Kabupaten Nagakeo, Yosep pun menangis haru. Ia mengingat kedua orang tuanya yang telah tiada dan tidak bisa menyaksikan keberhasilannya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved