Virus corona

KEMATIAN Akibat Corona Tembus 80 Ribu Orang, Mahfud Ingatkan: Harta & Jabatan Kini Tidak Ada Gunanya

KEMATIAN akibat Corona Tembus 80 Ribu orang, Mahfud ingatkan masyarakt: Harta & jabatan kini tidak ada gunanya

Editor: Adiana Ahmad
Channel YouTube Indonesia Lawyers Club
Mahfud MD. KEMATIAN Akibat Corona Tembus 80 Ribu Orang, Mahfud Ingatkan Masyarakt: Harta & Jabatan Kini Tidak Ada Gunanya 

KEMATIAN Akibat Corona Tembus 80 Ribu Orang, Mahfud Ingatkan Masyarakt: Harta & Jabatan Kini Tidak Ada Gunanya

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Kasus positif covid 19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Hingga kini kematian akibat corona tembus 80 ribu orang.

Kondisi ini memaksa pemerintah harus kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ).

Menteri Koordinator Politik Hukum, dan Keamanan ( Menkoplhukam ) Mahfud Md mengatakan, dengan kondisi yang ada, kini harta dan jabatan tidak ada gunanya.

Baca juga: Dilema, Mahfud MD Sebut Masyarakat Kini Takut Mati Karena Corona Atau Mati Karena Lapar

Menurut Mahfud, penanganan Pandemi sekarang ini kata dia, sama beratnya dengan tahun lalu. Hanya saja yang berbeda, pada tahun lalu pemerintah masih mencari orang yang mau diobati melalui tracing dan testing.

Kini situasi berbalik yang ingin diobati banyak hingga antre di rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya.

Hal itu dijelaskan Mahfud kepada para ulama, dan tokoh agama se-Jawa Barat, dalam acara silaturahmi secara virtual, Minggu, (25/7/2021).

Baca juga: Kasus Terkonfirmasi Positip Virus Corona Meningkat, Bupati SBD Perpanjang PPKM Darurat 8 Agustus

Acara tersebut juga dihadiri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Mahfud mengatakan bahwa korban meninggal dunia akibat Covid-19 di Indonesia sekarang ini sudah lebih dari 80 ribu. Mereka yang meninggal berasal dari berbagai latar belakang.

"Sampai catatan tadi malam mungkin hari ini bertambah lagi, termasuk dari kalangan tokoh agama, kiai, dokter, ilmuwan, pejabat, orang kecil, orang besar. ini yang terjadi sekarang," kata Mahfud.

Bahkan saking banyaknya yang ingin diobati, harta serta jabatan sudah tidak berguna atau berpengaruh.

"Nah sekarang, saudara, harta dan jabatan dan sebagainya nggak ada gunanya. Karena sekarang sudah pada antre di rumah sakit, nggak dapat tempat.

Hartanya banyak mau bayar paling mahal, nggak bisa, karena ini (tempat perawatan) sudah ditempati orang, di rumah sakit, begitu banyak orang itu," kata Mahfud.

Bahkan orang kaya yang biasa ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan, sekarang ini tidak bisa, karena negara lain juga menutup pintu.

Baca juga: Saling Tuduh Sumber Virus Corona, Natizen China Tuntut WHO Selidiki Lab Fort Detrick AS

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved