Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Juli 2021: Hati Berbelas Kasihan

Bahaya dalam masyarakat sekarang adalah egoisme dan ketidakpedulian yang merasuk.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD. Siprianus S. Senda 

Renungan Harian Katolik Minggu 18 Juli 2021: Hati Berbelas Kasihan

Oleh: RD. Siprianus S. Senda*

POS-KUPANG.COM - Bahaya dalam masyarakat sekarang adalah egoisme dan ketidakpedulian yang merasuk.

Sosial menjadi sial karena homo homini socius (manusia adalah kawan bagi sesamanya) meredup. Egoisme menguat. Ketidakpedulian mengental. Kecenderungan amankan diri dan kepentingan pribadi diutamakan.

Dalam situasi ini, orang menjadi terasing satu sama lain. Homo homini alienum (manusia adalah asing bagi sesamanya). Masing-masing sibuk dengan diri sendiri.

Fenomena phubbing (sibuk bermain hp saat bersama orang lain) memperkuat kenyataan ini. Orang sibuk dengan diri sendiri, tidak peduli pada keadaan sekitar, bahkan sesama yang membutuhkan bantuan.

Mengeroposnya dimensi sosial ini merupakan tantangan hidup bersama. Hakikat manusia adalah ada bersama. Ada bersama mengandaikan adanya perhatian dan kepedulian satu sama lain.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juli 2021: Buluh dan Sumbu

Mengabaikan sesama, acuh tak acuh terhadap kepentingan bersama, terlebih sesama yang menderita, merupakan hal yang bertentangan dengan kemanusiaan.

Berhadapan dengan kenyataan ini, kita perlu belajar untuk memperkuat kepedulian, menumbuhkembangkan hati yang berbelas kasih.

Inspirasi Injil

Perikop Mrk 6:30-34 memberikan inspirasi untuk menggugah manusia tentang pentingnya kepedulian sosial dalam hidup bersama.

Teks ini berbicara tentang Yesus yang peduli pada orang banyak yang digambarkan bagaikan domba tak bergembala. Mereka kehausan, kelaparan, menderita, berada dalam kesulitan. Siapa yang peduli? Yesus.

Dalam ayat 34, dikatakan "hatiNya tergerak oleh belas kasihan". Hati Yesus tergerak oleh belas kasihan. Maka Ia tanggap dan peduli. Dengan segera Ia melayani mereka.

Padahal sebelumnya dikatakan bahwa Ia mengajak para murid untuk mencari tempat istirahat karena mereka lelah oleh banyak kesibukan. "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika." (ay 31).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 17 Juli 2021: Belajar dari “Hamba Yahwe”

Ternyata dalam situasi tanpa istirahat, Yesus harus melayani lagi. Di hadapanNya terdapat sejumlah besar orang yang membutuhkanNya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved