Istri Sedang Hamil 9 Bulan, Bos Konter Hp Dibunuh Pasangan Sesama Jenisnya Karena Bayaran Kurang
Kedua tersangka saat diperiksa pihak berwajib mengaku kecewa karena bayaran yang diberikan oleh korban setiap kali usai berhubungan badan sesama jenis
POS-KUPANG.COM, TANGGAMUS - Bos konter HP yang ditemukan tewas dalam bungkusan plastik dengan puluhan luka tusuk diketahui bernama Dede Saputra (32).
Jasad korban ditemukan beberapa waktu lalu ditemukan di Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung beberapa waktu lalu.
Saat ini istri korban diketahui sedang mengandung anaknya dan sudah memasuki usia kehamilan sembila bulan.
Motif pembunuhan sadis bos konter handphone (HP) di Tanggamus, Lampung akhirnya berhasil diungkap pihak berwajib.
Baca juga: 7 Fakta Usai Hubungan Badan Bos Konter HP Dibunuh Pasangan Sesama Jenisnya, Tewas dengan 24 Tusukan

Disebut-sebut korban yang telah memiliki istri ini ternyata memiliki orientasi seks sesama jenis.
Selain itu tersangka dalam kasus pembunuhan sadis terhadap bos konter HP ini terdapat dua orang yang merupakan pasangan dan mantan pasangan sesama jenis dari korban.
Kedua tersangka saat diperiksa pihak berwajib mengaku kecewa karena bayaran yang diberikan oleh korban setiap kali usai berhubungan badan sesama jenis tidak sesuai kesepatan alias kurang.
Kasatreskrim Polres Tanggamus Inspektur Satu Ramon Zamora mengatakan, tersangka dua orang.
Dua orang tersangka dalam kasus pembunuhan sadis bos konter HP tersebut masing-masing berinisial BM alias Alan (21) dan SA (33).
BM alias Alan (21) warga Talang Padang dan SA (33) warga Kedondong, Pesawaran.
Baca juga: Tim Gabungan Polres Malaka Ungkap Kasus Pembunuhan di Raisamane Rinhat Malaka

“Hasil diketahuinya identitas korban, kita bisa mengidentifikasi satu pelaku berinisial SA di Pesawaran,” ujar Ramon, Kamis 15 juli 2021.
Usai mengindifikasi pelaku, lanjutnya, petugas langsung bergerak dan berhasil mengamankan pelaku.
Dikatakannya, “Langsung dilakukan penangkapan, selanjutnya bisa ditangkap pelaku berikutnya BM."
Ramon mengatakan, kasus pembunuhan ini diawali dari perencanaan pada Sabtu (9/7) lalu. Diawali dari cerita BM kepada SA untuk perencanaan pembunuhan terhadap Dede Saputra, seorang wirausaha di Pekon Gisting Bawah, Kecamatan Gisting.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Petani di Desa Cunca Wulang Kabupaten Mabar Diamankan Polisi
Selanjutnya BM menjemput SA di Pesawaran dan disuruh menunggu di Pekon Banjar Agung Udik di kebun masyarakat.
Lalu BM menjemput korban Dede Saputra ke konternya di Gisting. Lalu keduanya kelokasi yang sudah ditentukan.
"Di tempat itu, tersangka BM berhubungan dengan korban, hubungan ini adalah hubungan sejenis (laki-laki)," kata Ramon.
Menurut Ramon, antara korban dan BM memiliki hubungan sejenis dan sudah sering berhubungan badan.
Baca juga: Istri Terlibat Cinta Segitiga dengan WNA Afganistan jadi Otak Pembunuhan Juragan Emas di Jayapura
Karena itu, keduanya di lokasi tempat pembunuhan itu pun berhubungan. Barulah dilakukan pembunuhan.
"Setelah berhasil itu, karena sudah ada perencanaan untuk pembunuhan maka dilakukanlah pembunuhan tersebut.”
“Tersangka BM menusuk dada korban dan tersangka SA memukul dengan batu," terang Ramon.
Ia menambahkan, pada tubuh korban ada luka tusukan sebanyak 24 tusukan dan luka benda tumpul di kepala.
Baca juga: Anak Temukan Potongan Tangan Bayi Ungkap Pembunuhan Oleh Sang Ibu, Mahasiswi Kupang Pemeran Utama
Setelah korban dipastikan meninggal barulah dibungkus plastik putih yang diambil dari Pasar Talang Padang.
Selanjutnya, setelah korban terbungkus diangkut dengan motor. Motor yang digunakan adalah motor korban sendiri. Juga ada motor pelaku. Maka kedua pelaku masing-masing akhirnya bawa motor.
Kemudian, jasad korban dibuang di Dusun Pagar Jarak, Pekon Tiuh Memon. Setelah itu barang-barang milik korban dibawa oleh kedua pelaku.
Untuk BM bertugas membuang pakaian dan bawa ponsel, tas korban. Dan SA membawa sepeda motor korban.
"Setelah barang korban dibawa dan dibagi keduanya pulang masing-masing," kata Ramon.
Baca juga: Dugaan Pembunuhan di Kabupaten Rote Ndao, Istri Pelaku Tiduri Korban, Cinta Segitiga Berujung Maut
Dikatakannya, kedua tersangka selama ini kesal kepada korban. Hal itu yang mendasari para tersangka untuk menghabisi korban.
Korban menjanjikan memberi Rp 700 ribu tapi hanya memberi Rp 300 ribu sebelum kejadian tersebut.
"Untuk barang bukti, kami mengamankan sepeda motor korban yang ditemukan di tepi jalan di Natar. Lalu plastik untuk membungkus jasad korban," ujar Ramon.
Hasil penyelidikan, dan keterangan para tersangka, sebenarnya hubungan antara para tersangka dan korban, semuanya adalah hubungan sejenis.
Untuk BM dan Dede adalah hubungan layaknya kekasih yang sudah terjalin sejak 2020. Sedangkan untuk SA adalah kekasih dari Dede yang sebelumnya.
Baca juga: Fakta- Fakta Kasus Pembunuhan Juragan Emas di Papua, Ternyata Isteri Otak Pembunuhan, Ini Motifnya
Dari pengakuan BM, dirinya kesal terhadap korban karena selalu ingkar janji. Saat mereka berhubungan BM selalu diberi uang, namun tidak sesuai dengan kesepakatan.
"Kesel dengan dia sebab tidak sesuai dengan perjanjiannya," ujar BM di Mapolres Tanggamus.
Dirinya mengaku dalam jalinan hubungan mereka, diibaratkan BM berperan sebagai laki-laki dan korban sebagai perempuan.
Dia mengaku dalam hubungan rata-rata satu kali sehari dan terbanyak dilakukan di konter milik korban.
Istri Hamil 9 Bulan
Baca juga: Gara-Gara Cinta, Sang Istri Bersama Selingkuhan Tega Merencanakan Pembunuhan Suami. Kisahnya Sedih
Korban Dede meninggalkan seorang istri yang dinikahinya pada Oktober 2020 dan kini sedang hamil dengan usia kandungan sembilan bulan.
Keluarga berharap kasus mayat Dede yang menghebohkan warga di Tanggamus, Lampung karena ditemukan terbungkus plastik segera terungkap.
Menurut Amriadi, kakak Dede, pihak keluarga tidak menyangka musibah yang terjadi. Sebab sebelumnya tidak ada firasat dan tidak ada tanda-tanda.
"Kami berharap cepat terungkap saja. Kalau selama ini tidak ada firasat," kata Amriadi.
Ia mengaku, Dede selama ini tinggal dengan istrinya sekaligus tempat mertua di Pekon Tegal Binangun, Kecamatan Sumber Rejo.
Baca juga: Istri Terlibat Cinta Segitiga dengan WNA Afganistan jadi Otak Pembunuhan Juragan Emas di Jayapura
Untuk aktivitas hariannya, Dede membuka konter ponsel Dede Cell di Gisting, dan mengajar di sekolah di Pekon Tegal Binangun, bersama istrinya.
Dan sebelum kejadian, yakni pada Minggu (6/7) malam pulang dari konter sekitar pukul 22.30 WIB, lalu rencananya mau menginap di rumah orang tuanya di Pekon Sukarame, Kecamatan Talang Padang.
Namun Dede tidak kunjung tiba di rumah orang tuanya, kemungkinan tidak jadi menginap. Sampai akhirnya ada kabar dari kepolisian bahwa ada mayat dan diduga Dede.
Amriadi mengaku, barang milik Dede yang hilang berupa sepeda motor, ponsel dan tas kecil, kemungkinan berisi uang dan kartu-kartu identitas.
"Barang konter tidak ada yang hilang, cuma barang yang dibawanya saja," ujar Amriadi.
Baca juga: Fakta- Fakta Kasus Pembunuhan Juragan Emas di Papua, Ternyata Isteri Otak Pembunuhan, Ini Motifnya
Ia mengaku, perilaku Dede adalah pendiam, mengalah dan dari kecil tidak pernah berkelahi.
Dulu dia pernah dibegal di Pesawaran dan semua barang diserahkan.
"Kalau setahu kami tidak ada musuh, sebab orangnya ngalahan, tapi tidak tahu juga ini," ujar Amriadi. (Tri Yulianto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dede Dihabisi Pasangan Sesama Jenis Karena Sering Bayar Kurang, Istrinya Hamil 9 Bulan