Vaksin Bagi Pelajar Disesuaikan dengan Stok Vaksin
Sejumlah daerah di Indonesia sudah melakukan vaksin bagi kalangan pelajar. Tentu, hal ini sebagai rangkaian persiapan di lembaga pendidikan menyambut
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Vaksin Bagi Pelajar Disesuaikan dengan Stok Vaksin
Laporan Reporter POS KUPANG. COM, Teni Jenahas
POS KUPANG. COM, ATAMBUA- Sejumlah daerah di Indonesia sudah melakukan vaksin bagi kalangan pelajar. Tentu, hal ini sebagai rangkaian persiapan di lembaga pendidikan menyambut pembelajaran tatap muka terbatas tahun ajaran 2021-2022.
Di Provinsi NTT, termasuk Kabupaten Belu belum dilakukan vaksin bagi kalangan pelajar. Kondisi ini bukan karena pemerintah tidak mau melakukan vaksin kepada pelajar tetapi karena alasan stok vaksin di daerah masih sangat terbatas sehingga pemerintah masih fokus vaksin tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan masyarakat umum.
Sedangkan untuk kalangan pelajar akan direncanakan lebih lanjut dan disesuaikan dengan ketersedian vaksin dari pemerintah pusat.
"Rencana ke depan begitu. Kalau sudah ada stok vaksin pasti kita lakukan bagi kalangan pelajar", kata Wakil Bupati Belu, Drs. Aloysius Haleserens, MM saat dikonfirmasi Pos Kupang. Com, Rabu 14 Juli 2021.
Menurut Wabup Belu, stok vaksin untuk masyarakat saja masih belum cukup karena pemerintah daerah sangat bergantung pada ketersedian vaksin yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan yang disalurkan lewat pemerintah provinsi dan kemudian diteruskan ke kabupaten.
Baca juga: Kasus Covid-19, 39 Warga Kabupaten Sikka Meninggal Dunia, Ini Datanya
"Kita sangat bergantung pada stok vaksin yang ada di tingkat pusat dan provinsi dan diteruskan di Kabupaten", jelas Wabup Aloy Haleserens.
Menurut Wabup Alo Haleserens, pemerintah tetap memperhatikan vaksin bagi kalangan pelajar manakala ketersedian vaksin sudah ada. Hal ini untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah serta mencegah terjadinya penularan covid-19 atau klaster sekolah.
Dari stok vaksin yang ada saat ini, kata Wabup Alo Haleserens, pemerintah fokus pada guru dan tenaga kependidikan sehingga sebelum sekolah tatap muka berlangsung semua guru dan tenaga kependidikan sudah disuntik vaksin.
Untuk mencegah penularan covid-19 di lingkungan sekolah atau klaster sekolah, pemerintah sudah mengeluarkan edaran ke sekolah supaya memastikan guru dan tenaga pendidik di sekolah sudah dilakukan vaksin.
Kemudian, dalam pembelajaran tatap muka terbatas sekolah
mamastikan kesiapan sarana protokol kesehatan. Menerapkan protokol kesehatan secara baik dan benar di sekolah masing-masing seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan menghindari kerumunan. Sekolah wajib menegakkan disiplin penerapan protokol kesehatan di sekolahnya dan harus dikontrol secara baik.
Sekolah meminta persetujuan orang tua siswa dalam mengikuti pembelajaran tatap muka terbatas. Bila orang tua tidak bersedia maka sekolah wajib memberikan akses layanan bagi siswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
Kepala SMKN 1 Atambua, Drs. Yulius Kehi Taek saat ditemui Pos Kupang. Com, Selasa 13 Juli 2021 mengatakan, pihak sekolah sudah melakukan persiapan dalam menyambut Sekolah tatap muka terbatas tahun ajaran 2021-2022. Dari aspek vaksin, guru dan tenaga pendidikan sudah disuntik vaksin.