Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 13 Juli 2021: Logika Euro Cup
Anda tahu bahwa penduduk Inggris sangat gila bola. Apalagi dengan klaim bahwa negerinya adalah asal sepakbola.
Renungan Harian Katolik Selasa 13 Juli 2021: Logika Euro Cup (Matius 11:20-24)
Oleh: RD. Fransiskus Aliandu
POS-KUPANG.COM - Anda tahu bahwa penduduk Inggris sangat gila bola. Apalagi dengan klaim bahwa negerinya adalah asal sepakbola.
Kejuaraan Euro Cup begitu menggelorakan jiwa orang-orang Inggris. Mereka sangat berharap tim negaranya bisa memenangkan kejuaraan, mengangkat trofi juara Euro untuk pertama kalinya.
Jargon "Football's Coming Home" terus menggema selama kejuaraan untuk memompa semangat pasukan The Three Lions, julukan timnas Inggris.
Pertandingan final melawan Italia dini hari kemarin begitu semarak tapi sekaligus bikin jantung berdebar. Seantero negeri menonton pertandingan itu sempat diberi harapan saat timnya unggul di awal babak pertama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 Juli 2021: Belarasa
Tapi saat Italia membalas di babak kedua dan terlebih ketika Bukayo Saka, pemain belia 17 tahun, gagal dalam sepakan dua belas pass, semua terdiam dan larut dalam kekecewaan yang mendalam.
Bermunculan ungkapan yang menyalahkan Southgate, sang pelatih, yang dianggap keliru dalam memilih pemain untuk menjadi penendang dalam drama adu penalti.
Ketiga eksekutor, yakni Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka dianggap terlalu muda untuk mengemban tugas dalam drama hidup mati itu.
Jika membaca begitu banyak kritikan yang dilayangkan kepada Southgate dan ketiga "bocah", rasanya sungguh sulit dipercaya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 Juli 2021: Pedang
Ini sesungguhnya adalah ungkapan dalam wujud yang keliru. Sebab hanya karena tim sepakbola kalah di final, orang-orang seakan melupakan bahkan melenyapkan segala kehebatan dan keberhasilan yang telah ditorehkan dari babak penyisihan hingga mencapai babak final.
Coba dilihat dengan jernih. Southgate dan skuadnya telah melewati pertandingan demi pertandingan sebelumnya tanpa pernah mengalami kekalahan. Bahkan menjadi tim peserta yang paling minim kebobolan.
Di perempat final mereka malah menyingkirkan tim panser Jerman dengan taktik dan permainan yang begitu apik. Di semifinal mereka menyingkirkan Denmark lewat pertarungan alot hingga perpanjangan waktu.
Lagian, ini logika sepakbola Euro Cup. Ada 32 tim yang bertanding. 31 tim akan pulang ke rumah dengan kekalahan. Hanya 1 tim yang beroleh kesuksesan. Tim juara pun bukan semata lebih baik secara teknik dan taktik, melainkan yang pasti ditentukan juga oleh faktor keberuntungan (lucky blow).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 11 Juli 2021: Belajar dari Amos
Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik hari ini
selasa 13 juli 2021
Logika Euro Cup
RD. Fransiskus Aliandu
Kus Aliandu Pr
bacaan Injil
Renungan katolik
renungan pagi
Renungan Harian
bacaan renungan katolik
renungan harian katolik 2021
Renungan Kristen Katolik
Pos Kupang Hari Ini
POS-KUPANG.COM
Agustinus Sape
Renungan Harian Katolik Rabu 25 Januari 2023, Jangan Gentar Mewartakan Yesus |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Siapakah IbuKu, Siapakah Saudara-saudaraKu |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Kasih Ibu Tak Terhingga |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Kita Belum Tentu Bersaudara |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 24 Januari 2023, Inilah Ibu dan Saudara-saudaraKu |
![]() |
---|