Pos Pelayanan Keamanan dan Ketertiban Kelurahan Lape Kabupaten Nagekeo Resmi Dibangun

Pos Pelayanan Ketertiban dan Keamanan Masyarakat di Penginanga Kelurahan Lape tentu ada tujuannya.

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
TOMMY MBENU NULANGI
Kapolres Nagekeo, AKBP. Hendrik A Fai saat meletakan batu pertama pembangunan Pos Pelayanan Keamanan dan Ketertiban Kelurahan Lape di Penginanga, Jumat 9 Juli 2021.  

Pos Pelayanan Keamanan dan Ketertiban Kelurahan Lape Kabupaten Nagekeo Resmi Dibangun

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM, MBAY - Pos Pelayanan Keamanan dan Ketertiban Kelurahan Lape di Penginanga resmi dibangun.

Hal ini ditandai dengan acara peletakan batu pertama yang diawali dengan prosesi ritual adat oleh tokoh adat setempat, Baltazar Gasa, Silvester Sura, dan Clemens Ede.

Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do ikut menyaksikan acara peletakan batu pertama pengerjaan Pos Pelayanan Ketertiban dan Keamanan Masyarakat di Penginanga Kelurahan Lape.

Penyerahan batu pertama oleh suku diserahkan kepada lembaga pemangku adat selanjutnya kepada DPRD Nagekeo ke Bupati Nagekeo kemudian diserahkan kepada Kapolres Nagekeo untuk selanjutnya dilakukan peletakan batu pertama.

Baca juga: 30 Pasien Covid-19 di Kabupaten Manggarai Sembuh, Wabup Heri : Ini Berkat Tuhan dan Kerja Sama Medis

"Untuk kesejahteraan masyarakat Lape, kami meletakan batu pertama ini sebagai tanda untuk membangun," ungkap Kapolres AKBP. Agustinus Hendrik Fai saat meletakan batu pertama, Jumat 9 Juli 2021.

Bupati Nagekeo, Johannes Don Bosco Do dalam sambutan singkatnya seusai acara peletakan batu mengatakan, dibangunnya fasilitas Pos Pelayanan Ketertiban dan Keamanan Masyarakat di Penginanga Kelurahan Lape tentu ada tujuannya.

"Membuat fasilitas ini bukan tanpa sebab. Kebutuhan itu dirasakan, dan sampai saat ini Kelurahan Lape sudah diidentifikasikan di monitor dalam peta trantib kita. Ini Kelurahan yang punya potensi masalah besar. Saya berbicara didepan orang orang tua dan semua yang ada..Ini tantangan  buat kita. Ini hanya terapi yang sudah terjadi. Ini tidak ada apa-apa kalau di hulunya kita tidak kerjakan dengan baik," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bupati Don mengatakan, dalam hidup dituntut oleh keyakinan. Pertama, keyakinan dibangun oleh budaya dan agama.

Dalam hidup bernegara, secara explisit dalam pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa.

Baca juga: Daftar 15 Kota dan Kabupaten di Luar Jawa-Bali Kena Perluasan PPKM Darurat, Cek Daerahmu!

"Jadi bukan atas kehendak siapa saja. Kata-kata itu ditulis artinya tidak mengandalkan kekuatan manusia tapi kekuatan Allah Yang Maha Kuasa. Apa yang kita buat harus bisa membawa citra. Dalam budaya kita mengenal dewa Zeta ga'e zale (Tuhan dan Leluhur)," ungkapnya.

Menurut Bupati Don, dalam kehidupan harus membangun nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati tidak menggangu orang lain, gotong-royong untuk mengerjakan sesuatu sebab dalam gotong-royong ada nilai-nilai kehidupan.

Dijelaskannya, ciptaan Tuhan memiliki keunikan.

Perbedaan itu menjadi sebuah karunia dan butuh pemimpin pada setiap level untuk mengelola semua perbedaan itu menjadi sebuah kekuatan bersama. 

Baca juga: Berikut Data Sejumlah Wilayah Zona Merah Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Manggarai

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved