Guru Bahasa Inggris di Flores Timur Kesal Tak Ada Formasi CPNS 2021

Menurut Ketua PGRI Cabang Wulanggitang Edward Pope, hal itu menunjukkan ketidakadilan pemerintah dalam menentukan formasi."Hanya guru mata pelajaran

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/AMAR OLA KEDA
Ketua PGRI Cabang Flores Timur, Maksimus Masan Kian 

Guru Bahasa Inggris di Flores Timur Kesal Tak Ada Formasi CPNS 2021

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Sejumlah guru di Flores Timur mengaku kecewa lantaran tak ada formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021.

Menurut Ketua PGRI Cabang Wulanggitang Edward Pope, hal itu menunjukkan ketidakadilan pemerintah dalam menentukan formasi.

"Hanya guru mata pelajaran bahasa Inggris tidak ada formasi, ini adalah bentuk ketidakadilan," ujarnya dalam dialog terbatas antara Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, Maksimus Masan Kian, dengan Ketua PGRI Cabang se Kabupaten Flores Timur, Jumat 2 Juli 2021. 

Dalam dialog tersebut, terkuak persoalan lain yakni, penyebaran formasi guru K
kelas yang dinilai tidak merata. Bahkan di Kecamatan Witihama, Adonara Timur, Solor Selatan, Solor Barat dan Lewolema tidak ada formasi guru kelas.

Baca juga: Dandim 1601 Sumba Timur Silahturahmi dengan Tokoh Agama, Begini Suasanannya

Ketua PGRI Flores Timur, Maksimus Masan Kian mendorong untuk segera dibuka hotline yang bisa menghubungkan dengan cepat antara guru, Dinas PKO dan juga Dinas Catatan Sipil dalam pelayanan persoalan yang ditemukan guru-guru di lapangan dalam tahapan pendaftaran.

"Ada banyak pertanyaan Bapa Ibu Guru di lapangan terkait tahapan pendaftaran, dan lembaga pemerintah dalam hal ini, lembaga teknis Dinas PKO Kabupaten Flores Timur kiranya bisa membantu teman teman guru memberikan petunjuk dan membuka ruang komunikasi yang baik," katanya kepada wartawan, Senin 12 Juli 2021. 

Ia mengatakan, ke depan pemerintah daerah mestinya lebih serius dan fokus dalam memperjuangkan nasib guru honorer di Kabupaten Flores Timur.

Menurut mantan Ketua Agupena Flores Timur ini, quota 552 sungguh sangat kurang dari jumlah guru honor yang ada saat ini di Kabupaten Flores Timur.

Baca juga: Libur Nasional di Inggris Batal, Italia Juara Lewat Penalti, Inggris Menangis di Stadion Wembley

"Quota 552 sangat sangat kurang, jika dibandingkan jumlah guru honorer yang ada saat ini. Perjuangan mesti terus dikawal sejak awal, argumentasi mesti terus dibangun hingga pemerintah pusat tahu kebutuhan dan kondisi riil di daerah. Karena daerah belum mampu mesehjaterakan guru honor, peluang dari nasional seperti PPPK ini mesti diterima dengan baik dan serius bersama sama mendampingi para guru dalam memperbaiki kesehjatraan mereka," tandasnya. 

Berikut beberapa catatan kritis PGRI Flores Timur :

1. Formasi untuk Guru TK PAUD tidak ada 
2. Formasi Bahasa Inggris untuk Flores Timur tidak ada
3. Jumlah formasi PPPK 552 merupakan jumlah yang sangat minim jika dibandingkan jumlah guru honor diatas 2000an
4. Penyebaran Formasi Guru Mata Pelajaran yang tidak merata
5. Formasi Guru Kelas pada beberapa kecamatan tidak ada (kosong).

Sementara Plt. Kadis PKO, Feri Resiona menjelaskan ketiadaan quota TK PAUD merupakan kebijakan secara nasional.

Untuk ketiadaan formasi Bahasa Inggris, kata dia, awalnya diusulkan 11 formasi namun saat diverifikasi oleh Menpan RB, 11 formasi Bahasa Inggris hilang

"Jumlah formasi awal yang diusulkan Pemerintah Daerah Flores Timur, 927 namun setelah diverifikasi hanya 552 yang diterima. Formasi yang diturunkan oleh Menpan RB dan dipedomani sambil membuat catatan untuk perbaikan tahun depan," tutupnya. (*)
 

Berita Flores Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved