BEM Unnes Juluki Maruf Amin Sebagai The King Of Silent, Sebut Tak Mampu Isi Kekosongan Jokowi, Lho?
Pasca BEM Universitas Indonesia lontarkan kritikan pedas pada Presiden Jokowi, kini giliran BEM Unner menyemprotkan hal serupa pada Wapres Maruf Amin.
"Karena beliau itu mengabdi kepada negara dan semampu dia akan dilakukan dan urusannya adalah dia supaya punya amal sholeh yang bisa dirasakan oleh rakyatnya. Tapi semua penilaiannya ada di atas semua Yang Maha Kuasa," terangnya.
Untuk diketahui, sebelumnya BEM KM Unnes menyebut Wapres Ma;ruf Amin sebagai The King Of Silent.
Baca juga: Meski Moeldoko Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Tapi Putri Wapres Maruf Amin Tetap Dukung AHY
Julukan tersebut diberikan karena wapres dianggap kerap diam saja menyikapi beragam persoalan di dalam negeri.
Begini Julukan dari BEM Unnes
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (BEM KM Unnes) turut memberikan julukan bagi beberapa pejabat negara.
Hal ini dilakukan untuk mengkritisi kinerja pejabat-pejabat tersebut dalam memimpin pemerintahan belakangan ini.
Mereka menjuluki Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebagai 'King of Silent'.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Tak Tinggal Diam Siswi Dipaksa Berjilbab, Nadiem Makarim Bereaksi! Di Mata Najwa
BEM Unnes menilai Ma'ruf seharusnya mengisi kekosongan peran yang tak bisa dijalankan oleh Presiden Joko Widodo saat masa pandemi.
Hal sebaliknya, mereka menilai orang nomor dua di Indonesia itu tak mampu mengisi peranan tersebut dengan maksimal.
"Secara umum, masyarakat menilai Wakil Presiden Ma'ruf Amin terlihat absen dan diam," bunyi keterangan dalam sebuah foto yang diunggah di akun Instagram resmi BEM Unnes @bemkmunnes yang dikutip Rabu 7 Juli 2021.
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam, Wapres Maruf Amin Angkat Suara Siswi Dipaksa Berjilbab, Reaksi Nadiem Makarim
Wapres Tidak Marah
Pada bagian lain, Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, juga mengatakan atas kritikan itu Wapres tidak marah.
"Pak Wapres sudah lihat dan tahu hal itu, beliau tidak marah mengetahuinya," ujar Masduki dalam konferensi pers daring, Rabu 7 Juli 2021.
Dia menambahkan, kritik terhadap masalah terkait jalannya kekuasaan adalah sebuah hal baik yang dilakukan mahasiswa.
Namun, Masduki ingin hal itu diikuti argumen pembanding sebelum melakukan kritik, termasuk dengan data.
Baca juga: Sorot Dugaan Rasis Relawan Pro Jokowi-Maruf Amin ke Natalius Pigai, Refly Harun: Sudah di Luar Batas