Simak Kisah Sukses Komandan Secapa TNI AD Selamatkan Ribuan Siswa dari Serangan Covid-19
pengawasan ketat dan berkelanjutan dan terus mencari kiat-kiat baru yang boleh dibilang sederhana tapi sangat efektif.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Dari hasil evaluasi kesehatan, sumber penyebaran virus salah satunya disebabkan oleh kurangnya menjaga jarak seperti, dalam aktivitas renang militer dan lari bersama.
Menurut Mayjend Ferry, saat covid-19 "masuk kampus", pihak lembaga langsung merespon cepat dengan membuat perencanaan penanganan secara matang dan bersifat segera.
Pihak lembaga menyiapkan sarana protokol kesehatan, memperketat penerapan protokol kesehatan dalam lingkungan kampus termasuk di barak tempat tinggal Secapa seperti menjaga jarak saat tidur beraktivitas.
Baca juga: Badan Narkotika Kabupaten Belu Lakukan Workshop dengan Media
Melakukan test rapid antigen, mengukur suhu badan secara berkala, menyemprot disinfektan di lingkungan kampus secara rutin dan membatasi jumlah peserta dalam kegiatan bimbingan pengasuhan seperti olahraga maupun kegiatan ibadah.
Selama 14 hari pertama, siswa positif bergejala dilakukan isolasi secara ketat. Mereka mengikuti pembelajaran secara virtual.
"Kita tegakkan disiplin protokol kesehatan. Bagi yang bergejala kita lakukan isolasi. Selama 14 hari pertama pembelajaran dilakukan virtual. Siswa ikut pembelajaran dari barak", jelas Mayjend Ferry.
Mantan Dandim Bayuwangi ini mengatakan, ada sejumlah kiat lain yang dilakukan lembaga dalam memerangi covid-19 yakni, setiap dua jam, siswa diistirahatkan ke luar ruangan selama 10 menit untuk menghirup udara.
Baca juga: Kabupaten Belu Belum Ada Desa Wisata Tematik
Menjemur di trik panas matahari dan wajib minum air.
Mengadakan evaluasi kesehatan setiap 5 minggu. Seluruh kegiatan diawasi secara ketat oleh komandan regu dan juga mentor.
Dengan kegiatan pencegahan yang terencana dengan baik, terstruktur, terukur dan pengawasan yang ketat dan berkelanjutan tersebut mampu mengendalikan kasus covid-19 di lembaga yang berkedudukan di Bandung itu.
Kata Mayjend Ferry, selama kurun waktu Januari sampai Juli 2020, ribuan orang yang terkonfirmasi positif berangsur sembuh dan tepatnya 6 Agustus 2020 semua siswa sembuh dan sejak saat itu tidak ada penambahan kasus baru.
Di Januari-Maret 2021 masih terjadi kasus positif dengan akumulasi selama tiga bulan sebanyak 80 orang.
Dengan pola penanganan yang sama dan pengawasan yang ketat, siswa yang terkonfirmasi positif, semuanya sembuh. Dari April sampai Juli 2021 tidak ada kasus positif di lembaga tersebut.
Ferry mengakui, pengawasan di sekolah militer berbeda dengan sekolah-sekolah umum. Namun, pola pencegahan covid-19 sama yakni menerapkan protokol kesehatan ditambah dengan sejumlah kiat-kiat lainnya.
Mayjend Ferry memberikan tips kepada masyarakat seluruh Indonesia agar disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Disiplin menerapkan protokol kesehatan itu mutlak. Memang pola pembinaan dan pengawasan di sekolah militer agak berbeda dengan sekolah umum. Kalau dari saya, tips bagi kita semua adalah disiplin dengan protokol kesehatan. Pemerintah daerah harus lakukan pengawasan secara ketat. Bisa kerja sama dengan aparat TNI dan polri untuk membantu pengawasan prokes", saran Mayjend Ferry. (*).