Hunian Tetap Bagi Korban Bencana Badai Siklon Seroja di Kota Kupang Mulai Dibangun
dikerjakan setelah Pemkot Kupang menyurati Kementerian yang direspons dengan merealisasi pembangunan Huntap
Kepala Balai PPW NTT Herman Tobo,mengatakan bahwa pembangunan rumah hunian tetap ini dikerjakan dengan prinsip "Build Back Better" dan menggunakan teknologi RISHA (Rumah Instan Sehat Sederhana) yang memiliki keunggulan tahan gempa, dibangun lebih cepat dan bisa dikembangkan.
Baca juga: Keluarga Besar KEBBO UMA Kupang Anjangsana di 3 Panti Asuhan di Kota Kupang
"Rumahnya Tipe 36 dengan luas tanah 108m² (9×12) dan dilengkapi prasarana dasar permukiman antara lain jaringan air bersih, jalan lingkungan dan fasilitas umum lainnya dan diharapkan pembangunan rumah dan prasarana pendukungnya ini dapat diselesaikan dalam 5 bulan ke depan," ujarnya.
Herman berharap, pemerintah daerah dan masyarakat menjaga kawasan permukiman lama dan tidak digunakan sebagai lokasi pemukiman.
Namun, menurutnya boleh di fungsikan sebagai hal yang tidak berdampak pada keselamatan manusia.
Ia mengungkapkan, pasca selesai pembangunan hunian, juga perlu disiapkan rencana untuk pengelolaan sampah, pemeliharaan fasilitas pendukungnya, penghijauan lingkungan dan hal yang berkaitan dengan kenyamanan di pemukiman baru tersebut.
Baca juga: RT dan RW di Kelurahan Oetete Kota Kupang Diminta Ketatkan Pengawasan Terhadap Protokol Kesehatan
Peletakan batu pertama ini merupakan komitmen bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama melaksanakan pembangunan hunian tetap sebagai salah satu bentuk penanganan pasca bencana siklon tropis seroja yang terjadi pada awal April 2021 lalu. (*)