PPKM Darurat di Jawa-Bali, Pendeta Apri Dukung untuk Cegah Penyebaran Covid-19
namun di daerah lain termasuk NTT perlu mewaspadai dan tetap taat dan disiplin terhadap protokol kesehatan.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
PPKM Darurat di Jawa-Bali, Pendeta Apri Dukung Untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM,WAINGAPU -- Ketua Badan Pelaksana Majelis Jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Manubara, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Pdt. Apri Meta Djangga Uma menyatakan pihaknya mendukung program pemerintah dalam hal ini Presiden RI, Joko Widodo yang mengeluarkan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa dan Bali.
Pdt. Apri menyampaikan hal ini ,Sabtu 3 Juli 2021.
Menurut Apri, adanya penerapan PPKM darurat di Jawa dan Bali pada tanggal 2 hingga 21 Juli 2021 itu tentu bertujuan agar mencegah penyebaran Covid-19.
"Jadi PPKM itu tentu merupakan upaya pemerintah untuk membatasi atau menekan kasus Covid-19. Apalagi,saat ini sudah munculnya varian baru virus Covid-19,sehingga ini harus diperhatikan oleh semua elemen masyarakat," kata Apri.
Baca juga: 227 Pasien Covid-19 di Kabupaten Sumba Timur Dalam Perawatan
Dijelaskan, dengan kebijakan yang ada, walaupun diterapkan di Jawa dan Bali, namun di daerah lain termasuk NTT perlu mewaspadai dan tetap taat dan disiplin terhadap protokol kesehatan.
"Karena itu, sebagai masyarakat, kita harus dukung PPKM yang ada," katanya.
Terkait kondisi di Sumba Timur yang saat ini juga telah diterapkan PPKM sebanyak 11 kali, Pdt Apri mengatakan, sebenarnya pada PPKM perpanjangan kedelapan itu, kasus aktif Covid-19 di Sumba Timur sudah menurun atau melandai, namun grafiknya naik lagi.
"Ini perlu jadi perhatian kita semua dengan mematuhi aturan yang ada dan menerapkan secara ketat protokol kesehatan. Kalau kita masih diizinkan beribadah, maka harus diperhatikan kehadirannya, kemudian kurangi mobilitas atau kunjungan serta tidak keluar rumah apabila tidak ada hal yang penting," jelas Pdt. Apri.
Baca juga: Penangkapan Pelaku Pencurian Ternak di Sumba Timur, Handrio : Tidak Akan Tolerir Pelaku Curnak
Dia mengakui, dengan perpanjangan PPKM ke-11 saat ini petugas dari Satgas Penanganan Covid-19 harus lebih ketat dalam mengawasinya.
"Kita minta supaya pengawasan atau operasi protokol kesehatan jangan kendor. Saya lihat ada Satpol-PP dan tim gabungan sudah ada di sejumlah lokasi keramaian seperti di SPBU dan pasar," katanya.
Pdt. Apri juga meminta agar kegiatan masyarakat memperhatikan kegiatan seperti sosial budaya maupun adat agar tidak memicu penyebaran Covid-19.
Untuk diketahui, sampai Sabtu 3 Juli 2021, total pasien positif Covid-19 di Sumba Timur sebanyak 1.775.
Baca juga: Penangkapan DPO Curnak di Sumba Timur, Pelaku Sempat Menghunus Pedang
Dari jumlah itu, terdapat 52 pasien yang meninggal dunia, 1.496 pasien sembuh dan 227 masih dalam perawatan.
Pasien yang masih dirawat sebanyak 227 itu, ada 19 pasien yang dirawat di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, 35 pasien di Hotel Cendana dan 182 melakukan isolasi mandiri di rumah.(*)
PPKM
Rosalina Woso
Pos Kupang Hari Ini
berita pos kupang hari ini
kupang hari ini
kupang tribunnews
berita Kabupaten Sumba Timur Terkini
Polisi Tangani Kasus Hilangnya 13 Cromebook di SMP Negeri Reroroja Sikka |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: 13 Unit Cromebook Bantuan Kemendikbud Hilang di SMP Negeri Reroroja Sikka |
![]() |
---|
Bupati Belu Kukuhkan Pengurus Komunitas Guru Penggerak Leon Diak Belu |
![]() |
---|
Kodim 1621/TTS dan Polres TTS Gelar Olahraga Bersama |
![]() |
---|
Tim Samsat Sumba Timur Sambangi Pasar Kadahang, Begini Tanggapan Warga |
![]() |
---|