Komunitas Lampu 18 Salurkan Bantuan Bagi Markus Daga dan Anaknya di Kabupaten Kupang
selain bantuan sembako, jaringan listrik juga perlu ada untuk membantu warga yang ada di wilayah tersebut
Komunitas Lampu 18 Salurkan Bantuan Bagi Markus Daga dan Anaknya di Kabupaten Kupang
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Komunitas Lampu 18 yang bergerak di bidang sosial melakukan penyaluran kepada Markus Daga dan anak-anaknya di Kelurahan Tuatuka, Kabupaten Kupang, Sabtu 3 Juli 2021.
Markus Daga merupakan seorang bapak (40) yang harus membesarkan anak-anaknya usai ditinggal pergi istri untuk selamanya.
Ketua komunitas Lampu 18, Abdi Selly, bergerak ke lokasi untuk menyalurkan bantuan sembako agar meringankan beban bagi keluarga Markus Daga yang diketahui masih serba kekurangan.
"Kami mengetahui keadaan keluarga bapak Markus dari postingan yang ada di media sosial sehingga kami tergerak ingin membantunya," ujarnya.
Baca juga: Rusak Akibat Badai Seroja, Gereja Sion Oelii di Kabupaten Kupang Dibangun Ulang
Dia mengisahkan, usai melihat langsung keadaan keluarga tersebut memang pantas untuk mendapatkan bantuan.
Pasalnya, kehidupan keluarga tersebut, sangat membutuhkan perhatian dari semua pihak.
"Saya sendiri ketua komunitas Lampu 18 Kota Kupang yang bergerak di bidang sosial, apapun yang bisa kami lakukan untuk masyarakat kami siap membantu dengan kemampuan kami," ungkapnya.
Abdi juga menyebut di pemukiman tersebut belum dialirkan jaringan listrik.
Baca juga: TP-PKK Se-kecamatan di Kabupaten Kupang Resmi Dilantik, Wabup Harap Lakukan Pemberdayaan
Untuk itu, dia berharap selain bantuan sembako, jaringan listrik juga perlu ada untuk membantu warga yang ada di wilayah tersebut, termaksud keluarga Markus Daga.
Ia mengajak donatur untuk memberikan bantuan bagi keluarga Markus Daga, yang sejauh ini hanya menggunakan penerangan pelita.
Dia juga mengaku, kebutuhan anak-anak keluarga Markus berupa alat tulis, juga saat ini sangat dibutuhkan.
Markus Daga, ditinggal pergi sang istri sejak lima bulan lalu.
Baca juga: Rumah Suling Stefanie Loemau di Kabupaten Kupang Dilaunching Wakil Bupati
Markus tinggal bersama tiga orang anak perempuannya, yang paling besar berumur 13 tahun, sedangkan putranya sedang bekerja di Kupang guna membantu ekonomi keluarga.
Dikatakan Markus, setelah istrinya meninggal bulan Februari lalu.
Sejak saat itu, putrinya yang baru menginjak kelas VI SD membantunya merawat kedua adiknya.
"Terkadang kalau saya pergi bekerja menjadi buruh bangunan ataupun mengumpulkan kayu bakar untuk dijual, dia yang menjaga kedua adiknya yang masih kecil," ujar Markus.
Baca juga: Dana Tunggu Hunian untuk 2.375 Korban Seroja di Kabupaten Kupang Mulai Tersalurkan, Ini Besarannya
Ia menambahkan bahwa, anak – anaknya sangat mandiri di usia mereka yang masih sangat belia.
Bahkan, ketiga anaknya akan mandiri dan tidak mengeluh apapun.
Kondisi rumah Markus bisa dibilang masih jauh dari kekurangan, pasalnya, rumah tersebut hanya hanya berlantaikan tanah, beratap daun, tanpa pintu rumah serta jendela. Bahkan tanpa listrik sekalipun.(*)