Jokowi Serahkan Pemberlakuan PPKM Darurat kepada Airlangga Hartarto

Presiden Joko Widodo yakin  upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Tana

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Jokowi Serahkan Pemberlakuan PPKM Darurat kepada Airlangga Hartarto 

Jokowi Serahkan Pemberlakuan PPKM Darurat kepada Airlangga Hartarto

POS KUPANG. COM,  KENDARI – Presiden Joko Widodo yakin  upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah bisa meredam lonjakan kasus Covid-19 yang sedang terjadi di Tanah Air. 

Presiden menyampaikan itu Hal itu saat berpidato dalam Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021 di Kendari,  Rabu 30 Juni 2021).

Pemerintah lewat KPCPEN yang dipimpin oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat ini sudah melakukan finalisasi kajian untuk mengetahui penyebab lonjakan kasus yang sangat tinggi. Termasuk untuk pemberlakukan PPKM Darurat.  

“Kita harapkan selesai karena diketuai oleh Pak Airlangga untuk memutuskan diberlakukannya PPKM Darurat,” kata Jokowi. 

Jokowi juga menyerahkan sepenuhnya kepada KPCPEN tentang  keputusan pemberlakukan PPKM Darurat, apakah seminggu ataukah  2 minggu. Khususnya   di Pulau Jawa dan di Pulau Bali, karena di wilayah itu  ada 44 kabupaten dan kota serta enam provinsi yang nilai asesmennya empat. 

Jokowi meminta diadakan penilaian secara detail, dan treatment khusus sesuai dengan yang ada di indikator laju penularan oleh WHO. Ia juga meminta agar kondisi-kondisi tersebut  harus disampaikan apa adanya. 

Presiden Jokowi juga mengingatkan jika  kenaikan kasus Covid ini selalu berpengaruh kepada Indeks Kepercayaan Konsumen. Begitu pembatasan ketat dilakukan, kemudian mobilitas turun, kasusnya ikut turun misalnya. Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pasti naik. 

“Tetapi begitu kasusnya naik, Indeks Kepercayaan Konsumen pasti selalu turun. Selalu kita lihat seperti itu,” tambahnya.

Kenaikan kasus juga mempengaruhi Indeks Penjualan Ritel. Di Indonesia maupun di negara lain, juga sama. Begitu ada penambahan kasus harian, Indeks Penjualan Ritel  pasti turun. 

“Di Thailand pun sama, ada penambahan kasus harian naik, Indeks Penjualan Ritel-nya pasti turun, sehingga kunci dari urusan ekonomi yang kita hadapi ini adalah bagaimana Covid ini dikurangi, ditekan agar hilang dari bumi pertiwi ini,” kata Jokowi.

Jokowi melihat terdapat optimisme dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Purchasing Manager Index untuk manufaktur, dibanding sebelum pandemi, sekarang ini berada pada posisi yang tinggi sekali. Sebelum pandemi, itu 51. 

“Sekarang pada posisi 55,3 di bulan Mei kemarin, tinggi sekali. Artinya ada optimisme di situ,” ucap Jokowi.

Dalam keterangan yang diterima Pos Kupang, Rabu, 30 Juni 2021, dikatakan,  sisi suplai juga sama. Produksi mulai menggeliat. Ekspor tumbuh 58 persen. Impor bahan baku tumbuh 79 persen. Impor barang modal tumbuh 35 persen. 

“Ini, angka-angka  yang setiap hari, setiap pagi masuk ke saya. Saya enggak pernah sarapan, tapi sarapannya angka-angka,” ujar Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved