Meski Sudah Berteriak Minta Ampun, Anggota KKB Papua Ini Tak Peduli, Tembak Karyawan Ini Sampai Mati

Keberingasan anggota kelompok kriminal bersenjata di Papua semakin menjadi-jadi. Baru-baru ini mereka menembak seorang karyawan sampai mati.

Editor: Frans Krowin
surya.co.id
Ilustrasi TNI dan KKB Papua. Beredar Video TNI-Polri Berjuang Rebut Bandara dari KKB Papua, terjadi baku tembak. 

POS-KUPANG.COM, TIMIKA – Keberingasan anggota kelompok kriminal bersenjata di Papua semakin menjadi-jadi. Baru-baru ini mereka menembak seorang karyawan sampai mati.

Korban yang tewas tertembak itu adalah seorang pria bernama Habel Halenti, berusia 30 tahun.

Peristiwa pilu itu terjadi manakala sang karyawan bersama dua temannya itu sedang mengendarai sebuah mobil milik pemerintah.

Saat mereka sudah berada di dalam mobil pemerintah itu, KKB Papua tiba-tiba datang menyergap.

Baca juga: Ditangkap TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Beberkan Tempat Persembunyian Para Panglima, Ini Faktanya

Mereka menembak secara membabi buta kepada tiga karyawan tersebut.

Dalam aksi yang dilakukan secara mendadak itu, korban bernama Habel Halenti tewas mengenaskan.

Ironisnya, adalah saat penyerangan tersebut, salah seoarang anggota kelompok separatis mengarahkan senjatanya ke Habel Halenti.

Lantaran nyawanya berada di ujung laras panjang tersebut, Habel Halenti lantas bersujud di kaki anggota KKB tersebut. Sambil menunjuk, Habel menyampaikan minta ampun.  

Baca juga: Situasi Terkini Yahukimo Setelah Aksi Teror KKB Papua, 50 Pekerja Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya

Namun hal itu tidak dipedulikan oleh anggota KKB tersebut. Ia tetap mengarahkan senjata tersebut sambil melontarkan kata-kata cacian.

Tak lama berselang, senjata itu pun meledak dan Habel Halenti tewas merenggang nyawa. 

Melihat hal tersebut, dua teman yang lain langsung melarikan diri. Peristiwa naas ini terjadi di Kabupaten Puncak, Papua belum lama ini, tepatnya Kamis 3 Juni 2021.

Kapolres Puncak, Kompol I Nyoman Punia mengungkapkan bahwa peristiwa penembakan itu terjadi pada pukul 13.00 WIT.

Baca juga: KKB Papua Makin Diberangus, Makin Beringas , Kelompok Baru Serang Warga Yahukimo

Saat itu, korban bersama dua rekannya, Muh Alif (17) dan Abdul Haras'z (52) berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran, Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, menuju Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.

Mereka mengendarai mobil pikap milik Pemerintah Kabupaten Puncak untuk mengangkut ternak babi.

Saat akan kembali ke kamp karyawan, Habel dan Muh Alif ditodong dua anggota KKB dengan senjata api laras pendek dan laras panjang. 

"Korban sempat berteriak "ampun komandan". Namun langsung ditembak oleh salah satu KKB yang menodongkan senjata api tersebut sebanyak satu kali," kata Kompol Punia dalam keterangannya, Kamis sore.

Baca juga: Dikira Melemah, 6 Bulan Terakhir KKB Papua Tewaskan 22 Orang, 9 di Antaranya Anggota TNI dan Polri

Muh Alif ketakutan melihat rekannya ditembak. Ia langsung melompat ke dalam mobil dan menancap gas meninggalkan lokasi penembakan itu.

Saat mobil yang dibawa Alif dan Abdul Haras'z melaju, anggota KKB melepaskan tembakan ke arah mereka. Akibatnya, pintu mobil terkena tembakan.

"Saat mobil sudah jalan mereka masih mendapatkan tembakan yang mengenai pintu mobil, namun tidak mengenai penumpang yang berada di dalam mobil."

"Kemudian mobil tersebut menuju ke Polsek Ilaga dan melaporkan kejadian itu," tutur Kompol Punia.

Baca juga: TNI Polri Pukul Mundur KKB Papua, Insiden Terjadi Di Bandara Aminggaru Ilaga, Kok BIsa? Ini Kisahnya

TNI-Polri langsung ke lokasi kejadian Tim gabungan TNI-Polri pun langsung menuju lokasi kejadian setelah menerima laporan dari dua saksi mata itu. Tiba di lokasi, aparat gabungan mendapat tembakan dari anggota KKB.

Kontak senjata antara TNI-Polri dan KKB terjadi sekitar 15 menit. KKB, kata Punia, akhirnya dipukul mundur. Jenazah Habel kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian ke Puskesmas Ilaga.

"Saat tiba di TKP, rombongan personel TNI-Polri ditembaki oleh KKB yang sudah menunggu kedatangan anggota TNI-Polri, dan terjadi kontak tembak sekitar 15 menit," kata Punia.

Berdasarkan hasil identifikasi, korban mengalami luka tembak pada bagian leher bagian kanan. Korban juga terkena serpihan peluru pada bahu kanan.

Sementara kendaraan korban mengalami kerusakan pada pintu kanan akibat tembakan. "Saat ini pasukan TNI-Polri masih terus mengejar para pelaku," jelas Punia.

Baca juga: KKB Papua Beraksi Lagi, Kelompok Pimpinan Tendius Gwijangge Bunuh dan Sandera Pekerja di Yahukimo

Ribuan Warga Minta Pengamanan

Situasi keamanan yang kurang kondusif di Kabupaten Puncak, Papua, selama dua bulan terakhir membuat masyarakat dari 13 kampung mengungsi ke Distrik Ilaga.

Masyarakat takut menjadi korban dari kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Memang ada 1.700 warga yang mengungsi di Ilaga, tapi menurut saya mereka bukan mengungsi, tetapi hanya mengamankan diri untuk sementara," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Kamis 3 Juni 2021.

Warga yang mengungsi itu berasal dari tiga distrik, yakni Distrik Ilaga, Ilaga Utara, dan Mabugi. Namun Fakhiri menyebut, sebagian pegungsi sudah mulai kembali ke kampungnya masing-masing.

Baca juga: Panglima KKB Papua Tembak Mati Warga Sipil, Pelaku Ternyata Eks Prajurit TNI, Benarkah? Simak Ini

"Mereka ini mengamankan diri dari gangguan KKB wilayah puncak. KKB biasa menjadikan perkampungan warga sebagai tempat untuk mengumpulkan logistik mereka," kata dia.

Untuk mengantisipasi KKB kembali mencari logistik di perkampungan, Fakhiri memastikan personel keamanan yang telah ditempatkan di beberapa titik strategis tidak akan ditarik sehingga lokasi tersebut akan steril dari KKB.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Wilayah Papua, Frits Ramandey mengaku telah menemui para pengungsi.

Baca juga: KKB Papua Melemah, Dua Senpi Diamankan TNI Sejumlah Anggotanya Serahkan Diri, Simak Pengakuan Mereka

'Menurut pengakuan para pengungsi mereka ingin segera kembali ke rumahnya masing-masing.

"Mereka minta difasilitasi untuk kembali ke kampungnya karena selama mereka mengungsi, tanaman dan ternak mereka tidak ada yang urus," kata dia.

Berita Lain Terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi KKB Tembak Mati Seorang Warga di Puncak, Korban Sempat Teriak "Ampun Komandan"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapolda Papua Sebut 1.700 Warga Mengungsi ke Distrik Ilaga karena Takut KKB"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved