Breaking News

Lima Pemuda Ikut Muhibah Budaya, Linus Minta Jadi Corong Promosikan Budaya NTT,Ini Penjelasan Kadis

Lima Pemuda Ikut Muhibah Budaya, Linus Minta Jadi Corong Promosikan Budaya NTT Lima pemuda asal Provinsi Nusa Tenggara Timur terpilih mengikuti Muhiba

Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Peserta muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 asal NTT saat audiensi bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Senin 28 Juni 2021. 

Ia menyebut, Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah yang disiapkan sebagai Warisan Budaya ini, dapat memperkuat diplomasi dan meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Sebagai upaya diplomasi budaya dan menguatkan posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, kita ingin melihat Jalur Rempah dari geladak kapal kita sendiri,” ujarnya secara virtual di Jakarta, Senin, (10/05) sebagaimana dilansir dari website Humas Kemendikbud RI.

Muhibah Budaya merupakan pelayaran menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewa Ruci dan kapal latih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut. Kapal-kapal tersebut membawa pemuda pemudi pilihan dari 34 provinsi untuk napak tilas jalur rempah Nusantara.

Baca juga: Info Sport : Ukir Rekor, Cesar Azpilicueta Cetak Gol Kedua untuk Spanyol, Kroasia Keok Skor 5-3

Pelayaran ini akan menyusuri titik-titk Jalur Rempah Nusantara di antaranya terdapat 13 titik yang dipilih pada 2021.

Ke-13 titik rempah yang akan disusuri oleh pelayaran ini antara lain Banda Neira, Ternate, Makassar, Banjarmasin, Bintan, Medan, Lhouksemawe, Padang, Banten, Jakarta, Semarang, Beno, dan berakhir di Surabaya.

“Ini sebagai upaya menguatkan jati diri bangsa, mengenal kearifan budaya setempat, dan merayakan ketersambungan budaya Jalur Rempah,” tambah Restu.

Restu juga menyampaikan, Jalur Rempah pernah mengharumkan Nusantara dan menjadi pemain penting serta pemasok utama dalam perdagangan dunia. Jauh sebelum bangsa Eropa melakukan aktivitas perdagangan di Asia Tenggara. 

Baca juga: Orang Tua Bayi yang Hidup Tanpa Lubang Anus di Kabupaten Manggarai Barat - NTT Butuh Uluran Tangan

“Begitu pentingnya rempah-rempah bagi kehidupan manusia sehingga menjadi komoditas utama yang mampu mempengaruhi kondisi politik, ekonomi, maupun sosial budaya dalam skala global,” ucap Restu.

Ketersambungan budaya dalam lintas daerah di Indonesia, lanjut Restu, menjadi suatu esensi dari program Muhibah Budaya Jalur Rempat atas keberagaman pendukung budaya. Keberagaman budaya ini dipersatukan melalui kehangatan rempah-rempah untuk mengembangkan dan memperkuat ketahanan budaya dan diplomasi budaya, memaksimalkan pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya takbenda.

“Jalur Rempah terbentuk dari lalu lintas yang padat dari Asia Timur, Timur Tengah, Eropa, dan sebaliknya. Jalur globalisasi Nusantara ini menjelma sebagai ruang silaturahmi antarmanusia lintas bangsa sekaligus sarana pertukaran dan pemahaman antarbudaya. Melampaui konteks ruang dan waktu, dipertemukan oleh laut, samudera, dan sungai,” ujar Restu.

Ia menuturkan, jumlah peserta yang akan mengikuti Muhibah Budaya Jalur Rempat dari setiap koridor pelayaran sebanyak 125 peserta. Seluruh peserta yang akan mengikuti jalur rempah akan disebar ke dalam lima titik pergantian atau pertukaran peserta yakni Ambon, Makassar, Tanjung Uban, Padang, dan Jakarta.

Sementara itu, Festival Jalur Rempah digelar sebagai penanda pelayaran untuk mengangkat kekayaan alam dan budaya masing-masing titik singgah yang dirajut dari elemen budaya berupa seni, kriya, kuliner, ramuan, wastra, dan kesejarahan. Di mana pada masing-masing pelabuhan akan ditampilkan rempah khas daerah dan cerita perjalanannya sebagai salah satu bahan perdagangan dunia yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

Mulai dari pertunjukan budaya, suguhan kuliner setempat, workshop berbagai bidang seni seperti musik dan tari, hingga gelaran fashion wastra tradisional.

Semua ini diramu dan disusun dengan cermat oleh tim kerja yang terdiri dari berbagai pihak dan melibatkan komunitas lokal dan para pelajar setempat.

"Melalui pagelaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah ini diharapkan para generasi muda dapat melihat betapa besar dan hebatnya Indonesia serta membakar semangat mereka untuk selalu mencintai dan menjaga Indonesia," pungkasnya.(hh)

Peserta muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 asal NTT saat audiensi bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Senin 28 Juni 2021.
Peserta muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 asal NTT saat audiensi bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Senin 28 Juni 2021. (POS-KUPANG.COM/RYAN NONG)

Berita NTT lainnya

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved