Wae Mata Young Festival, Perang Melawan Sampah di Labuan Bajo Manggarai Barat

pegiat puisi Labuan Bajo, tarian-tarian anak muda Wae Mata dan Sanggar Seni IProduction Labuan Bajo.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/GECIO VIANA
Suasana kegiatan Wae Mata Young Festival dengan tema wujud kampanye peduli sampah di SDI Wae Mata Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Sabtu 26 Juni 2021.  

Wae Mata Young Festival, Perang Melawan Sampah di Labuan Bajo Manggarai Barat

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Persoalan sampah menjadi problem klasik di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Menanggapi isu sampah tersebut, sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Wae Mata (KP2L) menggelar Wae Mata Young Festival di Lapangan SDI Wae Mata Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar, Sabtu 26 Juni 2021.

Kegiatan tersebut terselenggara berkat kerja sama dengan Indonesia Waste Platform (IWP), Pemerintah Desa Gorontalo, Grab Labuan Bajo, Si Cepat Expres, Sanggar Seni IProduction Labuan Bajo, Komunitas Teater Siapa Kita, Karang Taruna Dusun 3 Wae Mata, Anak Gang Pengadilan (AGP) dan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).

Kegiatan yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat itu dimeriahkan dengan pameran karya yang berasal dari sampah, teater cahaya dan sampah, juga penampilan musisi Labuan Bajo, pegiat puisi Labuan Bajo, tarian-tarian anak muda Wae Mata dan Sanggar Seni IProduction Labuan Bajo.

Baca juga: 152 Gigitan Anjing Terlapor di Dinas PKH Kabupaten Mabar dari Januari Hingga Mei 2021

"Tema utama dalam kegiatan ini adalah kepedulian bersama terkait sampah. Latar belakang kegiatan, selama ini kami melihat seputaran Wae Mata, masyarakat selalu buang sampah di tempat umum, jalan dan di tempat kosong selalu buang sampah. Kami bergerak sejak 2018," kata Ketua panitia kegiatan, Afandi Wijaya.

Afandi Wijaya menjelaskan, festival tersebut merupakan komitmen secara kolektif semua pihak untuk bersama memerangi sampah di Labuan Bajo.

"Kebetulan Desa Gorontalo memiliki program terkait sampah, sehingga kami diskusikan bersama dan ini momentum desa dapat bekerja bersama semua pihak. Kami harapkan hingga ada peraturan desa terkait sampah. Dalam kegiatan ini juga dilakukan sosialisasi terkait sampah kepada masyarakat, sembari memberikan sosialisasi protokol kesehatan Covid-19," jelasnya.

Pihaknya berharap, masalah sampah tidak hanya menjadi perhatian segelintir kelompok masyarakat, namun menjadi perhatian semua pihak agar Kota Labuan Bajo terbebas dari persoalan sampah.

Baca juga: Sulit Dapat Pupuk, Petani di Nggorang Kabupaten Mabar Terancam Gagal Panen

"Keinginan kami dan kami sosialisasikan, sampah di masyarakat itu masyarakat yang ambil sendiri, dengan konsepnya minimal ada pemilahan sampah organik, non organik," jelasnya.

Ke depan, lanjut dia, pihak pemuda pun akan berusaha untuk mengolah sampah menjadi produk yang memiliki nilai jual.

"Kami punya tempat, jadi tempat kami nantinya akan menjadi tempat pengelola sampah, rencananya jadi BUMDes untuk selanjutnya dipasarkan oleh pihak pemerintah desa," tambahnya.

Sementara itu, Koordinator Indonesian Waste Platform (IWP), Marta Muslin memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut.

Baca juga: 50 Tahun Penantian Layanan Listrik Kampung Weor Kabupaten Mabar Terjawab

Marta juga memberikan apresiasi, sebab kesadaran untuk memerangi sampah timbul dari anak muda Kota Labuan Bajo.

"Kami siap untuk selalu bekerja sama untuk kampanye isu lingkungan hidup, terutama terkait sampah di Labuan Bajo," katanya saat memberikan sambutan diakhir kegiatan.

Hadir pula dalam kesempatan itu, Ketua DPD II Partai Golkar Manggarai Barat, Rofinus Rahmat, Kades Gorontalo, Vinsensius Obin serta warga Kota Labuan Bajo.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved