Undana Kupang Lepas 869 Wisudawan, Rektor Fred Benu Singgung Tantangan Perubahan Iklim
Undana Kupang Lepas 869 Wisudawan, Rektor Paparkan Tantangan Perubahan Iklim
Jika revolusi industri sebelumnya menghasilkan sampah dunia nyata, ungkap Rektor Undana, Revolusi Industri ke-4 menghasilkan sampah dunia maya. Plastik yang semula diciptakan untuk mentransformasi dunia, kini berubah menjadi bahan yang paling mencemari dunia.
Media sosial yang semula diciptakan sebagai sarana komunikasi, untuk merekonsiliasi dilema dan ketegangan, juga mengalami nasib yang sama, dibajak untuk menebar berita bohong, persekusi, pelecehan, perundungan, ujaran rasis, dan sejenisnya.
Baca juga: Kuliah Daring di Masa Pandemi Dinilai tak Efektif, Mahasiswa Undana Kupang Minta Kuliah Tatap Muka
“Pembajakan ini pada akhirnya juga bukan hanya mencemari lingkungan dunia maya, melainkan juga memperumit dilema dan memicu ketegangan di lingkungan dunia nyata. Pencemaran lingkungan model milenial ketiga ini tentu memerlukan kreativitas tersendiri untuk menanganinya, yang sebagaimana dalam lagu tadi, memerlukan kita mesti berjuang memerangi diri, bercermin dan banyaklah bercermin,” tandasnya.
Mengakhiri pidatonya, Rektor Prof. Fred kemudian menyanyikan kembali lagu karya Ebit G. Ade: “Untuk Kita Renungkan” agar semua orang dapat lebih menghayati pesan moral, tentang perlunya tanggungjawab bersama terhadap kelestarian lingkungan tempat hunian manusia.
Untuk diketahui, 869 wisudawan tersebut terdiri atas, 29 magister, 11 profesi, dan 829 sarjana. Hingga saat ini, Undana telah menghasilkan jumlah total lulusan sebanyak 72.931 orang. (HumasUndana//rfl).