Cerita Prajurit TNI Saat Operasi Seroja ke Timor Leste,Kondisi Keras Hingga Sebulan Baru GantiBaju
Pasukan Indonesia yang saat itu masih bernama ABRI menyerbu wilayah itu dari laut , udara dan darat secara bersmaan hingga perlawanan Fretelin langsun
Mereka diangkut dari Pangkalan Udara Kupang dengan pesawat angkut Hercules C-130 sebanyak 18 sortie.
Sebelum pasukan ini terjun, perlindungan udara lebih dulu dilakukan.
Sasaran pasukan diserang oleh pengebom B-26 dan OV-10 Bronco
Lokasi penerjunan bukanlah lahan yang mulus tetapi berbatu karang, sehingga pasukan mengalami luka-luka hingga babak belur dan satu personel Yonif Linud 328 dinyatakan hilang.
Meski selain kejadian tersebut, operasi terbilang lancar, dengan bandara Baucau berhasil dikuasi dalam kondisi relatif utuh.
Tentang Operasi Seroja, datang kisah dari seorang veteran bernama Mukilan
Ia menceritakan bagaiamana kondisinya saat mengikuti Operasi Seroja.
Melansir Tribun Batam (18/8/2017), Mukilan yang saat diwawancarai berusia 75 tahun, bergabung menjadi anggota korps marinir dan salah satunya ditugaskan dalam Operasi Seroja.
Baca juga: Agen Rahasia Yang Bongkar Aksi Spionase Australia di Timor Leste Dibebaskan, Hakim Ungkap Fakta

Mukilan adalah satu di antara sejumlah pejuang veteran yang masih hidup dan mendapat undangan khusus dari Pemkab Bintan untuk menghadiri upacara Detik Detik Proklamasi tahun 2017.
Sejak tahun 1962, Mukilan bergabung menjadi anggota korps marinir.
Ia pensiun dari kesatuan TNI AL (dulu ABRI) pada tahun 1996 dengan pangkat terakhir Serka Marinir
Selama menjadi salah satu anggota pasukan elit Indonesia tersebut, Mukilan pernah terlibat beberapa operasi perjuangan mempertahankan Kedaulatan RI.
"Waktu itu masanya mempertahankan kedaulatam negara kita," kata Mukilan.
Tiga operasi mempertahankan kedaulatan RI yang cukup terkenal dimana dia terlibat adalah Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora), Dwi Komando Rakyat (Dwikora), dan Operasi Seroja.
Baca juga: Fantastis, Segini Uang yang Dikucurkan untuk Bangun Timor Leste Usai Lepas dari Indonesia, Berapa?
Dalam catatan sejarah, Operasi Trikora diserukan Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961 untuk membebaskan Irian Barat.