APBN Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Kinerja APBN dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan program vaksinasi terus dilakukan
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
Ada beberapa penyebab belum optimalnya penyaluran dana desa, yakni masih banyak desa belum tetapkan APBDes dan ada pemda yang meminta persyaratan tambahan (SPJ).
Mengatasi hal tersebut, Kanwil DJPb NTT selalu berkoordinasi dengan BPMD Provinsi dan koordinator provinsi untuk percepatan penyusunan dan penetapan APBDes.
"Pertemuan dengan BPMD untuk sosialisasi agar segera memenuhi persyaratan untuk melakukan penyaluran kepada KPPN. Demikian juga di enam KPPN itu aktif koordinasi dengan BPMD lalu audiensi dengan bupati agar bisa dorong percepatan penetapan pemenuhan persyaratan, dan pengajuan penyaluran" tandasnya.
Adapun alokasi DAK Fisik tahun 2021 mengalami kenaikan 4,9 persen dibanding tahun lalu. Dari pagu Rp2,9 triliun terbagi untuk DAK Fisik Penugasan dan DAK Reguler. Hingga 22 Juni 2021, DAK Fisik telah terealisasi pada 15 kota/kabupaten di NTT sebesar Rp156,71 miliar atau 5,40 persen dari total alokasi.
Selanjutnya, hingga 22 Juni 2021, penyaluran KUR di NTT telah terealisasi sebesar Rp1,1 miliar dengan 37.482 debitur. Jika dibandingkan dengan penyaluran KUR tahun 2020 terjadi peningkatan penyaluran sebesar 33,52 persen dengan kenaikan jumlah debitur sebanyak 14.588 debitur. Penyaluran pembiayaan ultra mikro (UMi) tahun 2021 juga telah terealisasi sebesar Rp11,40 miliar dengan 2.870 debitur.
Simpulan dalam kegiatan itu yakni kasus Covid-19 harus dijaga agar pemulihan domestik tidak terganggu. Kenaikan kasus harus ditekan dengan penerapan 3M dan program vaksinasi. Selanjutnya, tren positif pendapatan negara diharapkan tetap berlanjut seiring perbaikan ekonomi.
"Manfaat stimulus fiskal dan peran penting APBN terus meningkat dalam upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi. Kinerja APBN diupayakan dapat terus memberikan dukungan optimal bagi kesejahteraan masyarakat secara merata," tutupnya. (*)