APBN Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional
Kinerja APBN dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan program vaksinasi terus dilakukan
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka
POS-KUPANG.COM, KUPANG -Kinerja APBN dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan program vaksinasi terus dilakukan.
Data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan program vaksinasi di NTT telah diberikan bagi 260.045 orang dari target 877.852 orang untuk tahap I dan II ini. Tentu saja ekspektasi pemulihan ekonomi ini tak sebatas pada pelaksanaan vaksinasi yang masif, tapi juga penguatan tes, lacak, dan isolasi, serta penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk lingkup NTT sendiri, pertumbuhan ekonomi pada QI tahun 2021 mampu pulih lebih cepat dibandingkan NTB dan Bali dan regional Bali-Nusra. Meski memliki share ekonomi yang paling rendah dibanding dua wilayah tadi, namun NTT tumbuh positif 0,12 persen dibandingkan Bali yang masih -9,85 persen dan NTB -1,13 persen.
"Ini patut kita syukuri dan jaga pertumbuhannya. Diharapkan terus naik hingga akhir tahun," ungkap Vicensia Retnasari selaku Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran I Kanwil DJPb NTT dalam kegiatan Press Release APBN 2021 di Kanwil DJPb NTT, Jumat 25 Juni 2021.
Vicensia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi NTT pada Q1 tahun 2021 (yoy) bersumber pada pertumbuhan sektor pertanian, perdagangan, dan konstruksi. Sementara sisi pengeluaran itu ditopang oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi. Faktor utama pendorong pertumbuhan pada Q1 ini antara lain curah hujan tinggi, program food estate, Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), peningkatan belanja modal APBN, PEN, dan meningkatnya mobilitas ekonomi masyarakat.
Hingga bulan Juni 2021, tren pemulihan ekonomi NTT terus tumbuh yang ditandai dengan peningkatan aktivitas mobilitas masyarakat, semisal di pusat perbelanjaan atau tempat masyarakat melakukan aktivitas perdagangan. Proyeksi ekonomi NTT tahun 2021 pun diperkirakan berada pada tiga persen plus minus 1. Selain karena vaksinasi, optimisme terus ada sampai saat ini karena melihat indikasi realisasi belanja APBN yang mencapai 38,5 persen hingga bulan Juni 2021 ini.
Data realisasi APBN per tanggal 22 Juni 2021 menunjukkan bahwa pendapatan negara sampai bulan Juni 2021 terealisasi sebesar Rp1,1 miliar, terkontraksi 6,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Pendapatan mengalami penurunan dibandingkan Juni 2020. Tapi kami optimis hingga akhir Juni kondisi ini bisa berubah menjadi positif," ujarnya.
Sementara itu, realisasi belanja negara sampai Juni 2021 tumbuh 4,70 persen dibandingkan tahun lalu. Realiasi belanja negara dibagi menjadi belanja pemerintah pusat sebesar 38,53 persen dan TKDD sebesar 26,02 persen.
"Di komponen belanja pemerintah pusat ini ada belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial. Semuanya alami peningkatan baik dari sisi pagunya dan realisasinya," urai Vicensia.
Pada akhirnya, dia menyampaikan bahwa masing-masing kementerian/lembaga melaporkan rencana penarikan dana. Dari rencana itu, mereka pun bisa mendapatkan poyeksi realisasi APBN 2021 NTT nanti sebesar 97,75 persen.
Berbagai upaya dilakukan oleh Kanwil DJPb NTT bersama enam KPPN yang ada. Mereka selalu melakukan evaluasi berkala tiap bulan, lalu mengidentifikasi permasalahan apa yang menjadi kendala dalam merealisasikan anggaran yang dikelola. Kementerian/lembaga sendiri juga harus proaktif menyampaikan kendala.
"Koordinasi di unit eselon I terkait kendala yang dialami agar ada solusi penanganan segera sehingga pelaksanaan anggaran dapat terealisasi sesuai dengan yang direncanakan," tandasnya.
Pada kesempatan press release tersebut, Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb NTT, I Ketut Oka Widiasa memaparkan, realiasi dana desa per 22 Juni 2021 (termasuk dana covid 8 persen dan BLT Desa) di NTT mencapai Rp745,92 miliar atau sebesar 24,38 persen dari total pagu Rp3 triliun.