UCB Terima Bantuan Riset dan Proyek dari Bank NTT
semuanya berbasis digital untuk membudayakan generasi millenial kita dalam satu peradaban baru
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
"Jadi kami akan publikasikan di jurnal - jurnal Pariwisata internasional agar NTT ini lebih banyak dikenal," tandasnya.
Hasil publikasi penelitian tersebut akan diseminarkan dalam seminar internasional.
"Pembicara empat negara asing sudah dihubungi untuk menjadi narasumber bagi seminar hasil penelitian kami, akan bekerjasama dengan Universitas Mahadewa dan saya meminta kepada rektornya supaya locusnya di UCB. Itulah Kira - kira output dari proposal kami," ujarnya.
Baca juga: Universitas Citra Bangsa Konsisten Pacu Mahasiswa Manguasai Literasi Sains dan Teknologi
Mewakili seluruh civitas akademika UCB , Frans mengucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya Direktur Utama Bank NTT bersama jajaran yang telah membantu UCB mengatasi kesulitan - kesulitan untuk riset.
"Mudah - mudahan kerjasama ini akan berlanjut terus dan kami siap mempertanggungjawabkan secara fisik sehingga secara akuntabilitas dapat dipertanggungjawabkan," tukasnya.
Ketua Yayasan CBIM, Benny R. Ndoenboey dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Bank NTT sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan, dunia kemasyarakatan berkaitan dengan mahasiswa, siswa, guru dan para dosen.
" Kita sangat membutuhkan dukungan dari dunia perbankan dalam hal ini Bank NTT," kata Benny.
Baca juga: Profesor Frans Salesman Pimpin Universitas Citra Bangsa Kupang
"Saya mewakili Pak Abraham Liyanto, beliau di Jakarta. Saya percaya bahwa kita semua mau membangun NTT. Bank NTT juga membangun NTT dan pilar - pilar yang membangun NTT termasuk bidang pendidikan," lanjutnya.
Menurut dia, yayasan juga sebuah organisasi penyelenggara pendidikan tidak bisa berjalan tanpa dunia perbankan.
"Kita punya mimpi yang sama untuk membangun NTT khususnya bank NTT dari segi keuangan, perekonomian, saya kira dari hampir semua segi. Jadi kita di sini dunia pendidikan dan kita senang sebenarnya selama ini kita sudah didukung oleh bank NTT dalam membangun pemberdayaan manusia, membangun NTT baik kualitas intelektual maupun kualitas fisik, karena NTT juga masih kurang dalam kualitas fisik. Dia Sehat dulu baru bisa pintar. Jadi semua menjadi integrasi membangun NTT dan juga membangun kualitas SDM," urainya.
Dirut Bank NTT, Harry A. Riwu Kaho dalam sambutannya mengatakan, sampai saat ini di NTT belum ada riset yang bisa menjadi model bagi pengembangan bisnis.
Baca juga: Direktur RS. Siloam Beri Catatan Untuk Alumni Universitas Citra Bangsa Kupang
"Kita melihat peluang yang sangat besar dari dunia kesehatan, Fakultas Kesehatan. Persoalan hari ini NTT miskin selain karena kemampuan secara ekonomi, tapi tata kelola kemampuan, tata kelola pemerintah dan semua pihak masih mendominasi jadi ini peluang bersama," jelasnya.
"Model - model ekonomi kreatif bisa kita kaji bersama, kita amati bersama sehingga ada spesifikasi nilai unggul dalam proses belajar mengajar di UCB karena basicnya dimulai dari masalah kemanusiaan ini tentu akan menjadi nilai yang berbeda bagi NTT," pungkasnya.(*)