Timor Leste
Fantastis, Segini Uang yang Dikucurkan untuk Bangun Timor Leste Usai Lepas dari Indonesia, Berapa?
Fantastis, Segini Uang yang Dikucurkan untuk Bangun Timor Leste Usai Lepas dari Indonesia, Berapa?
Dalam banyak hal, negara termuda di Asia Tenggara ini telah membuat perubahan positif, dan di bidang tertentu kinerjanya melebihi ekspektasi.
Pada tahun 2017, Indeks Demokrasi Economist Intelligence Unit menempatkan Timor Leste sebagai negara paling demokratis di Asia Tenggara.
Indeks Kebebasan Pers Dunia pada tahun 2019 menempatkan Timor Leste di peringkat ke -84, meningkat 11 poin dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Dulu Bela Timor Leste Mati-matian, Kini Sosok Ini Balik Dukung Indonesia Soal Papua, Siapa?
Negara ini telah menunjukkan kepemimpinan yang signifikan dalam urusan global, seperti memainkan peran utama di antara kelompok negara-negara rapuh di bawah kerangka G7+.
Secara aktif terlibat dalam Komunitas Negara-negara Berbahasa Portugis, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan organisasi regional seperti ASEAN.
Selain itu Timor Leste, telah mencapai kesepakatan mengenai batas laut dengan Australia, sebuah negosiasi yang berlangsung bertahun-tahun.
Namun demikian, perubahan positif tersebut gagal menjangkau daerah lain, terutama dalam memprioritaskan pembangunan yang berpusat pada masyarakat.
Penyediaan layanan dasar seperti akses air bersih, sanitasi dasar dan layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, dan gizi yang cukup untuk anak-anak dan ibu hamil sangat kurang, terutama di daerah pedesaan.
Sebuah diperkirakan 50% dari anak-anak Timor telah pengerdilan kekurangan gizi, salah satu tingkat tertinggi di Asia.
Pengangguran meningkat pesat. Banyak proyek infrastruktur yang dibangun dengan buruk dan berumur pendek. Korupsi kecil-kecilan terus berlanjut.
Meskipun negara tersebut telah mulai memulai proyek infrastruktur besar untuk kegiatan yang berhubungan dengan minyak.
Namun belum terlihat investasi yang sebanding di bidang pendidikan, pertanian, pariwisata, atau manufaktur.
Sekitar 80% penduduk tinggal di daerah pedesaan, dan pertanian secara tradisional menjadi sumber mata pencaharian utama.
Baca juga: Dulu Bantu Timor Leste Merdeka,Australia Ketar-ketir,Bumi Lorosae Bakal ada Pengkalan Militer China
Namun negara tetap bergantung pada produk impor seperti beras dan sayuran yang bisa diproduksi secara lokal.
Sekitar 40% lahan garapan terlantar akibat kekurangan air, perladangan berpindah, dan rendahnya harga produk pertanian impor.