Petani Sulit Dapat Pupuk, Fraksi AIR Turun Tinjau Lokasi Sawah di Nggorang Manggarai Barat
pekan lalu ia hanya mendapatkan belasan kilogram pupuk dari distributor pupuk bersubsidi di Labuan Bajo.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Petani Sulit Dapat Pupuk, Fraksi AIR Turun Tinjau Lokasi Sawah di Nggorang Manggarai Barat
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Fraksi Amanat Indonesia Raya (AIR) DPRD Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) mendapatkan pengaduan petani di Desa Nggorang yang sulit mendapatkan pupuk, Selasa 15 Juni 2021.
Usai mendapatkan pengaduan petani asal Desa Nggorang, Mikael Gadut, Fraksi AIR langsung meninjau lahan persawahan petani.
Rombongan yang tiba sekitar pukul 16.40 Wita langsung meninjau lokasi persawahan yang terancam gagal panen.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Fraksi AIR DPRD Kabupaten Mabar, Inocentius Peni dan anggota Fraksi AIR, Yosep Suhardi. Hadir juga Wakil Ketua II DPRD Mabar, Marselinus Jeramun.
Mikael Gadut menjelaskan, dalam pekan ini pihaknya sulit mendapatkan pupuk bersubsidi.
Alhasil, ia pun kesulitan bertani dan dikhawatirkan lahan seluas 1 hektare miliknya gagal panen.
"Persoalan yang saya hadapi pupuk tidak ada, cuma diberi pupuk bersubsidi belasan kilogram untuk lahan saya," kata Mikael.
Dijelaskannya, kebutuhan pupuk untuk lahan pertanian sawah miliknya dalam 1 musim tanam miliknya hingga 8 karung pupuk urea dan NPK, namun sejumlah pupuk tersebut tidak bisa didapatkan.
"Kalau model begini otomatis gagal panen, karena saya belum beri pupuk," katanya.
Baca juga: Hasil Laboratorium, Wabup Manggarai Barat Sebut Air Kali Wae Rae Tercemar
Dikesempatan yang sama, anggota Fraksi AIR sekaligus politisi Partai Gerindra, Yosep Suhardi mengatakan, persoalan kelangkaan pupuk merupakan persoalan yang dihadapi bukan saja petani di Kabupaten Mabar, namun persoalan yang dialami secara nasional.
Sehingga, menurut Yosep, pihaknya tidak hanya mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan persoalan tersebut, namun juga mendukung kelompok pertanian yang mengembangkan pertanian yang menggunakan pupuk organik.
Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan persoalan kebutuhan pupuk para petani.
Sebab, lanjut Yosep, pemerintah daerah dinilai belum optimal mendukung pertanian organik di daerah itu.
"Tawaran fraksi saya (Fraksi AIR), pemerintah menyiapkan dana untuk mengsuport ada kelompok-kelompok masyarakat yang membuat kelompok yang mengembangkan pertanian organik. Kami mendorong pemerintah untuk mendorong kelompok ini," tegasnya.
Baca juga: Layani Kebutuhan Listrik di Kampung Weor Manggarai Barat, Ini Komentar Manager ULP PLN Labuan Bajo