13 Karyawan Swasta Ini Nekad Sisihkan Uang dari Gajinya Untuk Biayai Aktivitas Teroris, Nasibnya?
Penyidik Polri berhasil membongkar jaringan teroris di Indonesia yang selama ini berkerja untuk menghidupkan Jamaah Islamiyah (JI).
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Penyidik Polri berhasil membongkar jaringan teroris di Indonesia yang selama ini berkerja untuk menghidupkan Jamaah Islamiyah (JI).
Polisi mengungkapkan bahwa ada 13 terduga teroris yang diduga tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Riau.
Selama ini, 13 teroris tersebut membiayai Jamaah Islamiyah dengan menyisihkan uang dari gajinya rutin setiap bulan.
Berdasarkan hasil identifikasi, 13 terduga teroris tersebut merupakan karyawan swasta yang berada di wilayah Riau.
Hal tersebut diungkapkan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono. Dia menyampaikan, "Mayoritas terduga teroris yang ditangkap di Riau itu merupakan pekerja swasta."
Menurut Rusdi, uang iuran itulah yang dipakai anggota teroris JI untuk membiayai kegiatan-kegiatan terorisme.
Ada pun kegiatan terorisme yang dibiayai, diantaranya, pelatihan senjata api hingga operasional pembiayaan buronan JI yang melarikan diri dan disembunyikan di Riau.
"Kalau Jamaah Islamiyah akan terus didalami oleh Densus 88 Antiteror Polri keterkaitan 1 kelompok dengan kelompok lainnya," tukasnya.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 13 terduga teroris yang diduga tergabung dalam jaringan Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Riau pada Senin 14 Juni 2021 kemarin.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan terduga teroris ditangkap terpisah di sejumlah wilayah di Riau mulai dari Pekanbaru, Kampar, Siak hingga Dumai.
Kepada pihak kepolisian, para terduga teroris mengaku pernah terlibat menyembunyikan para anggota JI yang menjadi buronan. Salah satu yang disembunyikan pimpinan JI bernama Para Wijayanto yang ditangkap 2019 lalu.
"Kelompok ini berperan membantu menyembunyikan apabila ada DPO kepolisian yang menyangkut jamaah islamiyah ketika bergerak ke Riau. Kelompok inilah yang menyembunyikan. Jadi 13 orang ini bertugas nyembunyiin DPO Densus 88 khususnya dari kelompok JI itu mengamankan diri di Riau," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa 15 Juni 2021.
Kata Rusdi, kelompok ini diduga pernah melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan terorisme. Di antaranya pelatihan menggunakan senjata api di sejumlah daerah di Riau.
"Kelompok ini juga telah melakukan kegiatan antara lain pelatihan pengunaan senjata, baik latihan penggunaan senjata tajam, maupun penggunaan senjata api. Ini untuk kelompok yang di Riau," tukasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polisi: Terduga Teroris JI Riau Biayai Organisasinya dengan Sisihkan Gaji Setiap Bulan