Lama Bungkam Hingga Ditinggalkan Pendukung, Prabowo Ungkap Alasan Cerdas Gabung Sama Jokowi, Apa?

Keputusan Ketua DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk menerima tawaran jadi Menteri Pertahanan sempat menuai komentar kontra

Editor: maria anitoda
Istimewa
Lama Bungkam Hingga Ditinggalkan Pendukung, Prabowo Ungkap Alasan Cerdas Gabung Sama Jokowi, Apa? 

POS-KUPANG.COM - Lama Bungkam Hingga Ditinggalkan Pendukung, Prabowo Ungkap Alasan Cerdas Gabung Sama Jokowi, Apa?

Keputusan Ketua DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk menerima tawaran jadi Menteri Pertahanan sempat menuai komentar kontra pendukungnya di Pilpres 2019.

Hal itu diamini Prabowo Subianto sendiri.

Baca juga: Bahasa Tubuh Ganjar Pranowo Saat Berbicara dengan Jokowi Curi Perhatian, Gubernur Jateng Dipuji

Baca juga: 10 Menteri Ini Berpeluang Jadi Presiden Pasca Jokowi, Bukan Prabowo Subianto Tapi Sosok Ini, Siapa?

Capres 2019 pasangan Sandiaga Uno ini juga mengakui ada banyak orang Jokowi tak setuju ketika dirinya diangkat menjadi menteri pertahanan.

“Wah bahaya, nanti Prabowo kudeta lagi. Muka gue muka kudeta,” ujar Prabowo Subianto dalam Podcast Deddy Corbuzier sambil tertawa.

Itulah tawa Prabowo yang mengemuka pertama kali di publik. 

Selama ini, dia jarang tertawa di depan kamera.

Deddy pun mengatakan, artinya Jokowi juga menurunkan egonya ketika memilih Prabowo Subianto.

“It’s logic loh. Bayangkan kalau kita berantem,” katanya.

Deddy pun langsung menyela.

“Masyarakat marah loh pak?” ujarnya.

Prabowo pun mengakui harus berani menjelaskan ke masyarakat.

“Saya cerita kepada mereka, saya kumpuli orang di partai. Saya ceritakan Hideyoshi, saya ceritakan Abraham Lincoln, saya ceritakan Mao Tse-tung,” kata Prabowo Subianto.

Ia menceritakan pemimpin Tiongkok, Mao Tse-tung memilih salah satu panglima lawannya untuk masuk jadi wakil presiden.

“Namun jenderal itu mengatakan sudah membunuh banyak orang Mao Tse-tung. Tapi Mao Tse-tung memilih untuk bersama-sama membangun Tiongkok, dan sekarang kita liat Tiongkok bagaimana besarnya,” katanya.

Menurut Prabowo, Joko Widodo bekerja untuk merah putih.

“Dua kali kan dia menang untuk saya, saya yakin di dalam hati bapak adalah merah putih dan bapak Pancasila, saya yakin mendukung bapak, iya kan?” katanya.

Deddy pun mengakui salut kepada Prabowo Subianto.

“Kalau memang kita cinta tanah air kan nggak masalah,” kata Prabowo.

Gerindra Sepakat Bakal Usung Prabowo jadi Capres 2024

Baca juga: Nama Prabowo Subianto & Anies Baswedan Teratas di Bursa Pilpres 2024, Puan Maharani Berapa Persen?

Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Gegara Rencana Anggaran Alutsista  Rp 1.785 triliun, Ini Sikap DPR 

Sebelumnya, Partai Gerindra memastikan untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menyebut partainya saat ini masih satu suara untuk mencalonkan Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra itu diharapkan kembali ditunjuk sebagai capres.

"Kami bertekad untuk mencalonkan kembali Pak Prabowo sebagai calon presiden pada tahun 2024," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (1/6/2021).

Namun, ternyata Prabowo Subianto belum memberi persetujuan.

Sehingga, Partai Gerindra berencana untuk menanyakan kesediaan Prabowo Subianto.

"Adapun kesanggupan, kesediaan dari Pak Prabowo akan kami tanyakan kepada beliau sepanjang waktu ini sampai tahun 2024," katanya.

Ia kemudian menyinggung soal kesediaan Prabowo pada Pilpres 2019 lalu.

"Kalau mengacu pada 2019, Pak Prabowo pada akhirnya setelah rekan-rekan menyampaikan keinginan tersebut, pada akhirnya mau menerima setelah menilai situasi dan kondisi politik terakhir," ungkap dia.

Habiburokhman mengatakan, Partai Gerindra belum menentukan calon wakil presiden.

Pihak partai kini fokus untuk mengantarkan Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024.

"Soal siapa calon wakil presidennya, kami belum membahas," ujarnya.

Baca juga: KRI Nanggala 402 Tenggelam, Ternyata Ada Saudara Prabowo Subianto, Ini Sosoknya

Baca juga: Prabowo Subianto Ditelepon Menteri Pertahanan Amerika Bahas Keamanan Maritim, Bahas juga Soal LCS?

"Saat ini kami lebih konsentrasi memastikan Partai Gerindra ini berpolitik mampu mengantarkan Pak Prabowo sebagai capres yang kompetitif pada 2024 dan akhirnya terpilih."

"Jadi kami melakukan pembangunan partai, perapian organisasi dari tingkat paling bawah sampai dengan tingkat paling atas," beber Habiburokhman.

Pengamat Prediksi Koalisi Gerindra di Pilpres 2024

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, memperkirakan partai yang kemungkinan bisa berduet di Pilpres 2024.

Menurut Pangi, koalisi PDIP-Gerindra-PKB bisa mengusung pasangan capres Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

Sementara itu, soal pembentukan koalisi, Pangi menyebut ada dua gaya pendekatan.

"Pertama pendekatan match all party, koalisi berbasiskan personalistik, pragmatis dan populisme," ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (30/5/2021).

Pendekatan kedua ialah catch all party, koalisi platform berbasiskan ideologi.

"Saya perhatikan koalisi kita selama ini lebih kuat DNA berbasiskan kekuasaan pragmatis ketimbang ideologis, selain memang makin cair sekat ideologis lintas parpol."

"Artinya, koalisi bukan berbasiskan ideologi, lebih menonjol basis pragmatisme politik," ungkap Pangi.

BACA JUGA BERITA LAINNYA:

Mengejutkan, Ini Tanggapan Menhan Prabowo Jika Terjadi Perang dengan China di Laut China Selatan

Arogansi China di Laut China Selatan memunculkan asumsi wilayah tersebut akan terjadi perang.

Campur tangan AS yang ikut mendukung negara ASEAN dan negara-negara yang wilayahnya diklaim China membuat ketegangan makin memuncak.

Kendati demikian Indonesia berulang kali   akan tetap menjaga perdamaian dan enggan terlibat dalam pertikaian.

Para pemimpin Indonesia dan China, sepakat untuk menyelesaikan masalah di Laut China Selatan melalui dialog.

Pejabat senior pemerintah Indonesia pada Rabu (9/9/2020) mengatakan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan mitranya dari China, Wei Fenghe, telah sepakat untuk menyelesaikan masalah yang timbul di Laut China Selatan.

Kedua menteri tersebut dalam pertemuan di Jakarta pada Selasa (8/9) juga membahas kemungkinan mengadakan latihan militer bersama.

Prabowo dan Wei juga membahas wacana pelatihan personel, dan investasi dalam proyek-proyek food estate Indonesia, kata seorang pejabat kepada The Straits Times tanpa menyebut nama, dikutip Sosok.ID, Minggu (13/9).

Prabowo dan Penasihat Negara China yang berkunjung dan Menteri Pertahanan Wei membahas masalah bilateral, termasuk upaya bersama untuk memerangi virus corona dan kerja sama dalam industri pertahanan, kata pernyataan pers yang dikeluarkan oleh kantor Prabowo pada Selasa malam.

Wei dalam pertemuan tersebut mengatakan, China bersedia untuk memperkuat dialog dan konsultasi dengan Indonesia untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan, kantor berita Xinhua melaporkan.

Wei diketahui mengunjungi Indonesia setelah mendarat di Kuala Lumpur pada hari Senin, di mana dia mengadakan pertemuan terpisah dengan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dan Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaacob.

Kunjungan itu dilakukan ketika para menteri luar negeri dari 10 anggota blok ASEAN yang mencakup Indonesia dan Malaysia memulai konsultasi regional tahunan pada hari Rabu (9/9), dengan gesekan AS-China, termasuk di Laut China Selatan, diharapkan menjadi agenda.

Pertemuan ASEAN dilakukan secara virtual akibat pandemi covid-19, dengan Vietnam sebagai ketuanya.

Sementara itu, diplomat senior China, Penasihat Negara Wang Yi, mengatakan pada hari Rabu bahwa Amerika Serikat secara langsung melakukan intervensi dalam sengketa teritorial dan maritim di Laut China Selatan karena kebutuhan politiknya sendiri, Reuters melaporkan.

AS menjadi pendorong militerisasi terbesar di kawasan tersebut, ungkap Wang dalam konferensi video dengan para menteri luar negeri di KTT ASEAN.

“Perdamaian dan stabilitas adalah kepentingan strategis terbesar China di Laut China Selatan. Itu juga merupakan aspirasi strategis bersama dari China dan negara-negara Asean,'' katanya dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs kementerian luar negeri, seperti dikutip oleh Reuters.

Terkait hubungan Indonesia-China, pejabat Jakarta mengatakan bahwa hubungan bilateral telah ditandai dengan proyek yang saling menguntungkan, seperti proyek industri nikel joint-venture di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.

Namun ada juga beberapa insiden perbatasan laut yang menegangkan antara kedua negara, yang telah dikelola oleh Jakarta dan Beijing.

Indonesia telah berulang kali menekankan kedaulatannya atas wilayah di utara Kepulauan Natuna, di mana dikatakan telah terjadi perambahan oleh kapal China dan Vietnam selama bertahun-tahun.

Bahkan kapal China kembali terdeteksi di Natuna belum lama di bulan September ini.

Tiga tahun lalu, seorang pejabat senior pemerintah Indonesia meluncurkan peta yang mengidentifikasi bagian Laut Cina Selatan di utara Kepulauan Natuna sebagai Laut Natuna Utara.

Meskipun wilayah tersebut termasuk dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia, namun sebelumnya tidak disebutkan namanya dan dijadikan bagian dari Laut Cina Selatan.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya, tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagian dari wilayah yang dilalui perdagangan sekitar US $ 3 triliun (S $ 4,1 triliun) setiap tahun.

Meski begitu Indonesia telah bersikukuh tidak menjadi pihak dalam sengketa Laut China Selatan, dan tidak ingin terlibat dalam persaingan AS-China untuk mendapatkan pengaruh regional.

"ASEAN, Indonesia, ingin menunjukkan kepada semua bahwa kami siap menjadi mitra," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Reuters, Selasa.

"Kami tidak ingin terjebak oleh persaingan ini."

Indonesia telah menyaksikan banyak investasi China dan kerja sama bisnis di negara itu dalam beberapa tahun terakhir, termasuk perusahaan farmasi milik negara Bio Farma yang bekerja dengan perusahaan China Sinovac untuk vaksin Covid-19 sejak April.

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara saat ini sedang mencari investor untuk mendorong pengembangan dua perkebunan pangan nasional di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya untuk mencegah dampak buruk dari krisis pangan global akibat pandemi Covid-19. (*)

Berita Jokowi

https://makassar.tribunnews.com/2021/06/13/awalnya-ditolak-orang-dekat-jokowi-gabung-pemerintahan-prabowo-tertawa-muka-gue-muka-kudeta?_ga=2.209665298.1054338731.1623571977-76364514.1610356281

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved