Pernah Ditembak Dua Kali tapi Nyawa Istri Konglomerat Liem Sioe Liong Bisa Diselamatkan
Menurut Anthony, ibunya tidak panik sehingga berhasil menghentikan pendarahan. Sedangkan Albert dan sopir keluarga menggotong Ny Liem ke mobil dan mel
Setelah korban berteriak, pelaku panik dan kemudian melarikan diri.
Mungkin karena tergesa-gesa, pelaku lupa membawa topinya yang tergeletak di atas meja.
Saat itu di rumah tersebut ada Albert, anak tertua Liem Sioe Liong. Albert dan orang-orang yang ada di rumah itu segera melarikan Ny Lie Kim Nio ke rumah sakit.
“Tidak ada yang menghubungi saya ketika itu, tetapi anehnya, pada malam kejadian tersebut saya tidak bisa tidur,” kata Liem.
Tiga hari setelah penembakan, Liem Sioe Liong baru bisa kembali ke Jakarta. Begitu mendarat di bandara, Liem langsung meluncur ke rumah sakit.
“Ketika melihat Tante (istrinya), saya menangis. Saya merasa tidak ada harapan sama sekali untuknya, tetapi Tante pemberani. Dia mengatakan kepada saya, dirinya baik-baik saja dan saya harus pulang duLu untuk beristirahat,” kenang Liem Sioe Liong.
Menurut prakiraan Liem, ada pihak yang berusaha menculik atau mencelakai dirinya.
“Seandainya saya di rumah, saya pasti sudah dibunuh. Setelah kejadian itu kami mempekerjakan satpam untuk menjaga rumah.”
Baca juga: Liem Sioe Liong dan Soeharto, di Antara Uang dan Kekuasaan
Soeharto kirim dokter
Anthony Salim, anak ketiga Liem Sioe Liong, sedang dalam perjalanan pulang sekolah ketika peristiwa penembakan terjadi. Ia juga mengatakan telah terjadi keajaiban sehingga nyawa ibunya masih dapat diselamatkan.
Menurut Anthony, ibunya tidak panik sehingga berhasil menghentikan pendarahan. Sedangkan Albert dan sopir keluarga menggotong Ny Liem ke mobil dan melarikannya ke rumah sakit.
Anthony menyebut ia harus berpacu ke bank darah untuk mendapatkan suplai darah bagi ibunya yang saat itu kehilangan banyak darah.
“Kami naik VW. Kami menaruh sten gun untuk membuka jalan, agar orang tahu keadannya darurat. Kami melawan arus. Mungkin itu yang menyelamatkan ibu saya,” kata Anthony Salim,
Ketika itu Soeharto, sahabat Liem Sioe Liong, belum menjadi presiden namun secara de facto telah menjadi penguasa baru Indonesia.
“Setelah Pak Harto diberitahu mengenai kejadian itu, dia langsung memerintahkan mengirim dokter terbaik bagi kami, namanya dr Imam Santoso. Saya tinggal di rumah sakit menemani ibu saya selama tiga pekan,” tambah Anthony Salim.