Pengobatan Picu Efek Samping Jangka Panjang Walau Kesembuhan Anak Penderita Kanker Meningkat
Hal tersebut merujuk data Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2020, kasus kanker anak dan remaja lebih dari 300.000 per tahun.
Prof Bidasari mengatakan, pengobatan kanker pada anak prinsipnya adalah kuratif, mengobati dengan terapi suportif.
Tetapi jika ditangani terlambat, tatalaksana menjadi paliatif dan suportif.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan, diantaranya faktor tumor: tergantung tipe, lokasi, efek pada jaringan dan fungsi organ; faktor terapi: usia, diagnosis, lingkungan.
Sayangnya, sejauh ini kebanyakan pemantauan pasca pengobatan tidak efektif alias terputus dengan penyintas kanker. Setelah berobat tidak ada kabar sehingga sulit mengumpulkan data.
Kesintasan tertinggi adalah limfoma, kanker ginjal, dan akut limfoblastik leukimia. Data penyintas kanker di Indonesia belum ada. Baru ada registrasi kanker anak yang baru dimulai. (Lis)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rasio Kesembuhan Anak Penderita Kanker Meningkat, Pengobatan Justru Picu Efek Samping Jangka Panjang, https://wartakota.tribunnews.com/2021/06/08/rasio-kesembuhan-anak-penderita-kanker-meningkat-pengobatan-justru-picu-efek-samping-jangka-panjang?page=all
Penulis: Lilis Setyaningsih
Editor: Dwi Rizki