Konflik Israel Palestina
Serangan ke Gaza Palestina Diseut Perang Lawan Teroris, Benjamin Netanyahu Bertekad Hancurkan
Serangan Israel ke Gaza merupakan aksi militer negara itu untuk menghancurkan kelompok Hamas yang dianggap sebagai teroris
Upaya kontra terorisme internasional ini ternyata turut membantu meluncurkan karir politiknya.
Hingga kemudian Netanyahu diutus menjadi wakil kepala misi Israel di Washington DC, pada tahun 1982.
Wajahnya menjadi dikenal di televisi AS dan menjadi perwakilan yang efektif bagi Israel karena bahasa Inggrisnya yang fasih dengan aksen Amerika yang khas.
Dia menjadi duta besar Israel untuk PBB (1984 – 1988), setelah bertugas di kedutaan Israel di Washington DC (1982 – 1984).
Selama berada di PBB itulah, dia berhasil memimpin kampanye untuk mendeklasifikasi arsip PBB tentang kejahatan perang Nazi.
Pemimpin termuda
Dari partai sayap kanan Likud, Netanyahu kemudian terpilih sebagai anggota Knesset (parlemen Israel).
Untuk ini, dia menjabat sebagai wakil menteri untuk urusan luar negeri pada 1988.
Baca Juga: Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Mendadak Benjamin Netanyahu Akan Serang Palestina Lagi Jika Hamas Lakukan Hal Ini
Dia terpilih sebagai ketua partai Likud, lima tahun kemudian, posisi ini mendorongnya naik ke kontestasi pemimpin tertinggi Israel sebagai calon perdana menteri.
Netanyahu pun memenangkan Jabatan Perdana Menteri Israel pada 1996.
Kemenangannya ini membuatnya menjadi pemimpin termuda Israel, dan yang pertama setelah negara itu didirikan pada 1948.
Netanyahu pun sempat mengkritik keras perjanjian perdamaian Oslo pada 1993, antara Israel dan Palestina.
Tetapi dia akhirnya menandatangani kesepakatan demi memajukan proses perdamaian dengan Palestina, yang menyerahkan lebih dari 80 persen dari Hebron ke kendali Otoritas Palestina.
Tidak hanya itu, Netanyahu juga menyetujui penarikan pasukan dari Tepi Barat yang diduduki Israel.