Bupati Ende Desak PT ADS Jual Aset Kembalikan Uang Nasabah
Bupati Ende Djafar Achmad Ikut prihatin dengan kejadian yang dialami para nasabah PT Asia Dinasti Sejahtera ( PT ADS)
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
Karmanida salah satu nasabah yang ditemui POS-KUPANG.COM di depan Kantor PT. ADS mengaku pihak ADS menjanjikan akan mengembalikan uangnya pada 26 Juli 2021.
Ia kaget mendengar informasi, direktur PT. ADS ditahan pihak Polda NTT dan takut uangnya tidak dikembalikan oleh pihak ADS. "Ada yang sudah minta dikembalikan, janjinya tanggal sekian tapi tunda lagi," ungkapnya.
Karmida mengaku, pasca mendengar informasi direktur ditahan Polda NTT, dirinya langsung menelepon direktur direktur. "Saya sudah dengar informasi tapi saya telfon katanya ada dirumah," ungkapnya.
Dia mengaku bimbang soal kebenaran informasi direktur ADS ditahan Polda NTT. "Nah itu ada mobilnya," ujar Karmanida sambil menunjuk ke arah mobil berwarna putih yang parkir di pinggir Jl. Soekarno tak jauh dari Kantor ADS.
Karmanida menginginkan PT. ADS mesti kembalikan uang nasabah. Menurutnya, direktur sudah berjanji ke Bupati Ende, Djafar Achmad untuk mengembalikan uang nasabah.
"Dia sudah berjanji di Bupati sana, ada rapat, dia janji akan kembalikan semua uang. Dia punya rumah dia sudah jual untuk kembalikan kami punya uang, dia sudah omong, rumah yang di Jl. Cendana," jelas Karmanida.
Karmanida mengaku menyimpan uang di ADS karena bisa memperoleh keuntungan dua kali lipat. Menurutnya ia menyimpan uang di ADS pada November 2020 senilai Rp. 15 Juta.
Dari Rp. 15 juta tersebut, total yang bisa ia terima mencapai senilai Rp. 28.500.000 selama masa kontrak 12,5 bulan dengan penerimaan per bulan senilai Rp. 2,4 juta.
"Saya simpan lima belas juta pada November 2020, sebulan kemudian saya terima, tapi Januari 2021 sampai sekarang saya belum terima," ungkapnya.
Lambert, juga mengeluhkan hal yang sama. Sejak Januari 2021, ia belum terima pengembalian dari PT. ADS. Lambert mengaku menyimpan uang di ADS senilai Rp. 45 juta.
Senada dengan Karmanida, Lambert mengaku, mau menyimpan uang di ADS lantaran tergiur bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.
Lambert sempat ragu menyimpan uang di ADS, namun karena melihat banyak orang yang menurutnya berintelek ramai simpan uang di ADS, ia pun ikut. "Ini orang yang intelek simpan kita yang dari kampung akhirnya ikut," ungkapnya.
Lambert berharap PT. ADS kembalikan uang nasabah. Menurutnya, kendati langkah hukum sedang ditempuh, namun ADS mesti bertanggungjawab kembalikan uang nasabah.
Rumah MB Sepi
POS-KUPANG.COM dan sejumlah awak media lalu mendatangi rumah MB di Jl. Ahmad Yani, Kelurahan Kelimutu. Rumah MB tampak sepi dan pintu dalam kondisi tertutup.