Bupati Alor Minta Maaf
Bupati Alor Minta Maaf ke Mensos Risma: Ibu Menteri Mohon Maaf Sikap dan Tutur Kata Saya Salah
Bupati Alor Amon Djobo Minta Maaf ke Mensos Risma: Ibu Menteri Mohon Maaf Sikap dan Tutur Kata Saya Salah
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Kasus yang telah masuk ke ranah hukum setelah anggota TNI, Dibya Sista Arlam melaporkannya ke Polda NTT pada Senin, 19 Oktober 2020 lalu itu pun mereda tensinya setelah pertemuan yang yang berlangsung sekira 1 jam.
Pertemuan tersebut dilakukan di sela-sela kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan para pejabat Kodam IX/Udayana di Kantor Gubernur NTT.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak bersama rombongan tiba di ruang kerja Gubernur NTT sekitar pukul 11.00 Wita. Selain Pangdam Maruli, rombongan juga terdiri dari para pejabat utama Kodam IX/Udayana, Danrem 161 Wita Sakti Brigjen Samuel Petrus Hehakaya serta para pejabat Korem Wirasakti.
Setelah pertemuan tertutup semalam hampir satu jam, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tampak mengantar Pangdam Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan rombongan menuju mobil. Saat itu, tampak Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi pun turut mendampingi. Ada pula staf ahli bidang politik dan Keamanan Ima Blegur dan Bupati Alor Amon Djobo.
Kepada wartawan sebelum meninggalkan kantor Gubernur NTT, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menegaskan persoalan antara Bupati Alor NTT Amon Djobo dan Kasi Log Korem 161 Kupang, Kolonel CPI. Imanuel Yoram Dionisius Adoe telah selesai.
2. PNS 35 Tahun
Sebelum menjadi bupati Alor, Amon Djobo adalah seorang PNS yang bekerja selama 35 tahun.
3. Mutasi Ribuan ASN
Amon pernah dikritik sebab memutasi ASN secara besar-besaran di Alor.
Ia melakukan mutasi tersebut 6 bulan sebelum pilkada, pemberhentian dan pemecatan terhadap 1.381 ASN.
Amon Djobo dianggap menyalahi UU Pilkada dan dilaporkan ke Bawaslu Jakarta Maret 2019.
4. Dapat Gelar WTP dari BPK Malah Ancam Tutup BKAD Alor
Hampir semua pemerintah daerah di Indonesia tentu akan sangat senang bila mendapat predikat wajar tanpa pengecualian atau WTP dari BPK
Tidak halnya dengan Kabupaten Alor, Bupati pulau kenari itu malah marah-marah karena mendapat predikat itu.
Ia bahkan mengancam menutup BKAD Alor dan memintah masyarakat langsung ke BPK untuk mendapat pelayanan