Lab PCR Umbu Rara Meha Waingapu Diresmikan
Lab PCR di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur diresmikan pada Senin 31 Mei 2021
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Laboratorium Polymerase Chain Reaction ( Lab PCR) di RSUD Umbu Rara Meha Waingapu, Kabupaten Sumba Timur diresmikan pada Senin 31 Mei 2021.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan dokumen peresmian dan pengguntingan pita.
Penandatanganan dokumen peresmian oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (HOR) (Purn). Luhut Binsar Panjaitan,M.PA dan Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel A. Praing, M. Si. Sedangkan pengguntingan pita juga dilakukan oleh Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel A. Praing, M. Si.
Sementara hadir secara virtual, Yayasan Satriabudi Dharma Setia, Vincentius Simeon Weo Budhyanto, Perwakilan Donatur, Andrian Lembong, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono,Sp.PD-KEMD, Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi,M.M, Wakil Bupati Sumba Timur, David Melo Wadu,S.T, Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi NTT, dr. Messerasi Ataupah, Kabid Kependudukan dan Pencatatan Sipil , Hengky Manesi, Ketua DPRD Sumba Timur,Ali Oemar Fadaq, Sekda Sumba Timur, Domu Warandoy, S.H,M.Si, Direktur RSUD Umbu Rara Meha Waingapu,dr. Leli Harakai,M.Kes dan beberapa pimpinan perangkat daerah Sumba Timur serta undangan lainnya.
Baca juga: Kakek 78 Tahun Warga Gulung, Manggarai Sudah 12 Hari Menghilang Dari Rumah
Baca juga: Forkompimda TTU Hadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Secara Virtual Bersama Presiden
Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel A. Praing, M. Si mengatakan, sejak awal munculnya kasus Covid-19 tahun 2020 lalu, Pemerintah Kabupaten Sumba Timur juga menyiapkan Anggaran untuk Penanganan Covid-19, dimana pada Tahun 2020 dana yang digunakan untuk penanggulangan Covid-19 sebesar Rp 65.304.418.450, yang bersumber dari Refocusing (pergeseran) anggaran sebesar Rp 34,831.558.450, DAK Kesehatan sebesar Rp 8.388.443.000,DID Tambahan sebesar Rp15.736.961.000 dan Bantuan Pemerintah Pusat sebesar Rp 6.347.456.000.
"Dana tersebut dikelola oleh beberapa perangkat daerah yang selalu bersinergi baik sesama pemerintah maupun masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 di Sumba Timur," kata Khristofel.
Dijelaskan, langkah awal pemerintah Kabupaten Sumba Timur ini dinilai berhasil dalam meredam penyebaran Covid-19 diawal dan pertengahan tahun 2020.
Namun di akhir Tahun 2020 bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada serentak, kasus positiv Covid-19 meningkat secara drastis.
Baca juga: Alfamart 1 Juni 2021 Promo Terbaru Serba Gratis, Beli1 Gratis1: Bengbeng Drink Milo, Kecap Bangau
Baca juga: Rugikan Uang Negara Rp 229,9 Juta Mantan Kades Lemarang dan Bendahara Ditahan Kejari Manggarai
"Peningkatan kasus di akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021 juga diakibatkan lambatnya pemeriksaan sampel yang harus dikirim ke Laboratorium PCR di Kupang sehingga pemerintah Kabupaten melalui gugus tugas penanganan Covid-19 terkesan terlambat melakukan pengendalian penularan karena banyaknya kontak yang dilakukan oleh pasien sebelum keluarnya hasil Laboratorium," jelas Khris sapaan akrab Khristofel Praing.
Dikatakan, kondisi tersebut semakin parah ketika Sumba Timur dilanda Badai Siklon Tropis Seroja berupa hujan lebat setiap hari dan angin kencang, yang kemudian diikuti dengan banjir bandang dan tanah longsor yang cukup memprihatinkan bagi masyarakat Sumba Timur.
"Datangnya bencana banjir dan badai angin Seroja tersebut banyak masyarakat yang mengungsi dan ditengah kepanikan. Pada situasi bencana tersebut kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan agak menurun sehingga kasus positif Covid-19 kembali meningkat," katanya.
Khris mengatakan, dalam kondisi tersebut, pemerintah kewalahan dalam mencegah penularan karena lambatnya hasil Laboratorium yang diperoleh yang disebabkan oleh karena setiap sampel yang dikirim masih harus melalui antrian di Laboratorium PCR Kupang.
Pada kesempatan itu, Khris atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat Sumba Timur menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang tulus kepada Yayasan Satria Budi Dharma Setia beserta para Donatur yang telah menghadirkan Laboratorium PCR ini di Sumba Timur.
"Semoga kehadiran Laboratorium PCR ini dapat benar-benar bermanfaat tidak saja bagi masyarakat Sumba Timur tapi juga masyarakat sedaratan Sumba dan masyarakat dari Kabupaten Sabu Raijua, karena adanya akses transportasi yang lancar dari dan ke Sabu Raijua," ujarnya.
Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef Nae Soi, M.M mengapresiasi Yayasan Satria Budi Dharma Setia beserta para Donatur yang telah menghadirkan Laboratorium PCR ini di Sumba Timur.
"Yayasan ini mencintai masyarakat Indonesia, NTT dan Sumba. Hadirnya lab ini dapat meningkatkan testing dengan akurasi maksimal yang dapat juga memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Saya harapkan Lab PCR ini tidak semata untuk periksa Covid-19 tapi juga penyakit lain," kata Josef.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Jenderal TNI (HOR) (Purn). Luhut Binsar Panjaitan,M.PA dan Wamen Kes, dr.Dante juga mengapresiasi yayasan dan juga donatur yang telah berkontribusi menghadirkan Lab PCR di Sumba Timur. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)