Petani di Lembor Gunakan Lahan Persawahan Tanam Jagung dan Kacang-kacangan
sejumlah petani di Kecamatan Lembor,. Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) akan menggunakan lahan persawahan untuk menanam jagung dan kaca
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Petani di Lembor Gunakan Lahan Persawahan Tanam Jagung dan Kacang-kacangan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Sejumlah petani di Kecamatan Lembor,. Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) akan menggunakan lahan persawahan untuk menanam jagung dan kacang-kacangan, Kamis 27 Mei 2021.
Hal tersebut dilakukan demi optimalisasi lahan persawahan karena tidak dapat digarap setelah proyek rehabilitasi jaringan irigasi air di daerah itu.
Tidak hanya itu, lahan yang ada juga akan dikelola untuk menanam sayur-sayuran.
Aktivitas petani menggarap lahan tersebut akan dilaksanakan selama pengerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi yang dijadwalkan rampung tahun 2022 mendatang.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Mabar, Laurensius Halu mengatakan, pengembangan tanaman jagung akan dilakukan di lahan seluas 150 hektare di Desa Siru.
"150 hektare lahan untuk jagung, dengan bantuan benih, sedangkan (lahan) lainnya dengan palawija seperti kacang kedelai, kacang hijau, itu kita giring ke situ untuk pemanfaatan lahan," katanya.
Laurensius Halu menuturkan, hal tersebut telah disepakati bersama, setelah rapat koordinasi bersama Pemerintah Kecamatan Lembor, aparat TNI-POLRI, kelompok tani serta tokoh masyarakat.
Dalam kesempatan itu, pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II selaku pihak yang memiliki proyek tersebut, sepakat untuk mengalirkan air dari bendungan satu kali dalam seminggu.
"Buka tutup air mulai dari hari Sabtu jam 5 sore hingga hari Minggu jam 5 sore. Intinya mereka (BWS Nusa Tenggara II) buka tutup seminggu sekali," tandasnya.
Dengan adanya pola pertanian dari lahan basah ke lahan kering sementara itu, lanjut Laurensius Halu, pihaknya menugaskan kepada seluruh penyuluh pertanian lapangan di Kecamatan Lembor untuk serius membantu petani.
"Saya menugaskan seluruh Penyuluh pertanian untuk konsen ke situ. Diharapkan masyarakat juga berswadaya untuk jagung, kacang-kacangan, hingga sayur. Sebab memanfaatkan aliran air, sehingga air jangan terbuang tapi digunakan secara maksimal," ujarnya.
Saat ditanya terkait pemasaran komoditas jagung ke depan seperti apa, Laurensius menjelaskan, ia akan menghadirkan opsteker atau pihak yang akan membeli komoditi jagung yang dihasilkan petani dalam jumlah besar.
"Untuk kacang-kacangan, sayuran itu pasar lokal kita tetap tersedia," katanya.
Baca juga: Dosen Honor di IAKN Resahkan Warga Naimata, Kota Kupang, Ini Kronologisnya
