Dosen Honor di IAKN Resahkan Warga Naimata, Kota Kupang, Ini Kronologisnya

oknum dosen honorer di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang juga merupakan warga RT 04, Kelurahan Naimata, meresahkan w

Editor: Ferry Ndoen
Kompas.com
ilustrasi oknum pelaku begal yang diborgol polisi di Bali 

Dosen Honor di IAKN Resahkan Warga Naimata

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Apolonia Matilde Dhiu

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Seorang oknum dosen honorer di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang yang juga merupakan warga RT 04, Kelurahan Naimata, meresahkan warga di RT 04 dan 05, Kelurahan Naimata, Kota Kupang.

Pasalnya, oknum dosen tersebut sering mengumpulkan mahasiswa untuk minum minuman keras (miras), memasang musik yang mengganggu warga sekitar. Selain itu, oknum dosen honorer tersebut juga pernah memalak Ketua RW 02, Kelurahan Naimata, Yusman Taklal, saat hendak ke gereja.

Keresahan warga memuncak ketika oknum dosen honorer tersebut melempar rumah warga, yakni Nehemia Tamonob,  pada 8 April 2021. Oknum dosen honorer tersebut mendatangi rumah tersebut pada pukul 00.30 Wita, dan melempar seng rumah, sambil membawa pisau.

Ketua RT 05, Krismen Tamonob, yang kebetulan berada di  rumah orang tuanya, keluar dan mengira pencuri. Sehingga, ia berteriak pencuri dan warga berdatangan dan menggebuk oknum dosen tersebut.

Persoalan tersebut sudah dilaporkan Ketua RT 05 ke Polsek Maulafa pada malam itu juga dan pihak Polsek Mulafa datang ke lokasi kejadian dan mengamankan korban.  

Baca juga: Kesal Diusir Saat Bertamu, Warga Kupang Malah Diduga Mencuri Sepeda Motor Milik Tuan Rumah

Foto ilustrasi borgol
Foto ilustrasi borgol (KOMPAS.com/Josephus Primus)

Saat ini, kasus tersebut sedang dalam proses pemeriskaan saksi yang akan dilakukan oleh Polsek Maulafa, Jumat (28/5).

Ketua RT 05, Kelurahan Naimata, Krismen Tamonob, kepada Pos Kupang, Kamis (27/5), mengatakan, dirinya menyesalkan kejadian tersebut. Ia juga mempertanyakan karakter seorang dosen institusi keagamaan.

"Apa yang mau dicontohkan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar dari perilaku dosen seperti ini. Saya sesalkan karena dia tidak beritikad baik untuk penyelesaian masalah," kata Krismen.

Krismen mengatakan, saat ini, dirinya juda sedang dilaporkan oleh oknum dosen tersebut ke Polresta Kupang dengan pasal pengroyokan.

"Saya merasa miris dengan oknum dosen ini, yang  melaporkan saya dengan tindakan pengroyokan. Malam itu, terlalu banyak warga yang datang. Saya tidak pernah mengeroyok dia. Saya berteriak pencuri karena kondisi daerah Naimata yang gelap pasca badai seroja. Dia melempar rumah orang tua saya, dan saya melihat orang memegang pisau sehingga saya kira pencuri, sehingga saya berteriak," katanya.

Jitron Ati yang dihubungi Pos Kupang, Kamis (27/5) sekitar pukul 19.33 Wita, mengatakan, informasi yang disampaikan warga tidak benar. Jitro membantah dirinya meresahkan warga sekitar.  

Menurut Jitro, kedatangan mahasiswa di kediamanya, bukan untuk hal-hal negatif seperti yang disampaikan warga. Tetapi, karena berkaitan dengan tugas kampus.

"Saya bantah semua, karena informasi itu tidak benar. Apalagi sumbernya tidak jelas, warga siapa, saya buat resah apa. Sejak saya tinggal di Naimana, saya tidak pernah duduk-duduk di jalan apalagi meresahkan warga. Apalagi, saya dosen," katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved