Apin Doduk Warga Karot Manggarai Keluhkan Pembeli Sapi Kurang dan Harga Jual Sapi Menurun Drastis

Apin Doduk Warga Karot Manggarai Keluhkan Pembeli Sapi Kurang dan Harga Jual Sapi Menurun Drastis

Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
Apin Doduk sedang memilihara ternak sapinya 

Apin Doduk Warga Karot Manggarai Keluhkan Pembeli Sapi Kurang dan Harga Jual Sapi Menurun Drastis

POS-KUPANG.COM | RUTENG----Apin Doduk (30) warga Kampung Tadong, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, mengeluh karena pembeli ternak sapi miliknya menurun dampak pandemi Covid-19.

"Biasanya sebelum pandemi Covid-19 itu pembelinya banyak karena ada yang beli untuk diekspor keluar. Tapi sekarang dengan adanya virus Corona ini pembeli hanya sedikit,"ungkap Apin kepada POS-KUPANG.COM, Rabu 26 Mei 2021.

Apin mengaku yang membeli sapinya di tengah pandemi Covid-19 sejak tahun 2019 lalu hanya dari rumah potong hewan dan juga acara-acara adat atau pun pesta.

Baca juga: Promo JCO Rabu 26 Mei 2021, Promo JCO Bogo Treat Beli 1 Gratis 1 Hot Latte Cuma Rp 31 ribu

Baca juga: Lewat Program Kotaku, 5 Kelurahan di Kota SoE Dapat Anggaran 300 Juta Dari Kementerian PUPR

"Itu juga beli tidak banyak, kalau sebelum Corona ini apalagi disaat hari raya Idul Fitri seperti ini banyak pembeli sapi untuk di ekspor,"ungkap Apin.

Apin juga mengaku, sudah sedikit pembeli, harga jual sapi juga menurun dratis dari sebelum pandemi Covid-19. 

"Kalau sebelum pandemi Covid-19 itu sapi harganya bahakan sampai Rp 10 juta/ekor, tapi sekarang yang beli dari rumah potong atau untuk acara-acara adat itu harga 'permainan' pembeli saja sangat kurang seperti harganya Rp 10 juta dibeli hanya Rp 6 sampai Rp 7 juta saja,"tutur Apin .

Baca juga: Mabuk Miras, Camat Buyasuri Tabrak Kios di Loyobohor, Satu Warga Luka Berat

Baca juga: Polemik, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Kupang Minta Semua Pihak Tidak Saling Salahkan

Dikatakan Apin, dengan harga seperti itu tidak sebanding dengan harga pemeliharaan sapi. "Kita benar-benar rugi tidak untung, sementara kita punya biaya hidup ini hanya dari hasil jual sapi ini dan juga hasil padi sawah tapi tidak seberapa,"ungkap Apin.

Apin berharap agar keluhan ini bisa diperhatikan pemerintah daerah. "Harapan kami sebagai warga peternak agar pemerintah bisa perhatikan keluhan kami ini, mudah-mudahan pemerintah bisa membantu kami dalam pemasaran hasil ternak sapi kami ini,"pungkas Apin. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)

Berita Kabupaten Manggarai

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved