Strategi Pemda Flotim Promosikan Pasir Timbul Meko Melalui Even Festival Budaya
berhasil memenangkan tahap promosi. Karena menurut dia, yang paling mahal dalam dunia pariwisata adalah promosi.
Strategi Pemda Flotim Promosikan Pasir Timbul Meko Melalui Even Festival Budaya
POS-KUPANG.COM|ADONARA-- Destinasi wisata pasir timbul di Dusun Meko, Desa Peledo, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menyabet juara 2 nominasi API 2020.
Menyambut itu, pemerintah daerah Flores Timur terus berbenah melalui pembangunan infrastruktur jalan, listrik, air bersih hingga MCK di lokasi wisata itu.
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli mengatakan keberhasilan dunia pariwisata adalah promosi. Salah satu strategi promosi adalah melalui pagelaran even festival budaya juga even bersifat nasional.
"Raih juara nominasi Anugerah Pesona Indonesia, bukan berarti kita berhenti promosi. Promosi terus dilakukan selain even festival budaya, juga melalui media massa dan media sosial," ujarnya kepada wartawan, Minggu 23 Mei 2021

Dengan terpilihnya Meko sebagai juara 2 API, kata dia, Pemda Flotim berhasil memenangkan tahap promosi. Karena menurut dia, yang paling mahal dalam dunia pariwisata adalah promosi.
Baca juga: Ada Pulau Kelelawar dan Kolam Permandian di Wisata Pasir Timbul Meko
"Kita beruntung upaya promosi pemerintah dilakukan sangat maksimal sampai masuk juara 2. Itu artinya Pemda berhasil. Kita sudah memenangkan langkah awal, yaitu promosi," katanya.
Ia mengatakan, wisata Meko akan dijadikan premover pembangunan di Flores Timur dan akan menjadi sentral pembangunan ekonomi baru.

Untuk mendukung wisata Meko, Pemda Flotim melalui dinas pariwisata akan memperbaiki sarana infrastruktur jalan, MCK, listrik dan air bersih. Pemda Flotim juga berencana membangun hunian berupa home stay dan hotel di lokasi wisata Meko.
Baca juga: Pemda Flores Timur Bangga Wisata Pasir Timbul Meko Raih Juara 2 Nominasi API
"Kita buka ruang seluas-luasnya untuk investor. Pihak swasta juga diberi ruang dengan syarat harus perhatian lingkungan dan struktur budaya setempat. Kita boleh membangun pariwisata, tetapi harus tetap hormati kearifan lokal setempat," tandasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda)