Masalah Sampah Kota Ende Umar Minta Pemerintah Optimalkan Perda

Sampahseperti kardus, kresek, kemasan makanan dan minuman serta sisa - sisa makanan dibuang begitu saja di fasilitas umum di Kota Ende

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Tumpukan sampah di dekat Pasar Wolowona, Ende, Minggu (23/5/2021). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Kota Ende dan sekitarnya minim tempat sampah. Sampah - sampah seperti kardus, kresek, kemasan makanan dan minuman serta sisa - sisa makanan dibuang begitu saja di fasilitas umum di Kota Ende.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Minggu (23/5/2021) sampah - sampah di seputaran Kota Ende berseliweran di perempatan jalan, trotoar, jalan dan drainase. Jarang pula ditemukan ada tempat - tempat sampah.

Umar Hamdan, Ketua Komunitas Anak Cinta Lingkungan (Acil) Ende, diwawancarai POS-KUPANG.COM, menuturkan, di Ende bahkan ada tempat - tempat pembuangan sampah liar.

Umar menyebut salah satu tempat pembuangan sampah liar yakni di area Pantai Ndao. Menurutnya, ada oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab, buang sampah sembarangan. "Itu mereka kalau buang pada malam hari," kata Umar.

Baca juga: Di Sumba Barat Terdapat 21 Warga Positip Tertular Virus Corona Jalani Karantina

Baca juga: Putri Hauteas Korban Tewas Tenggelam di Dalam Saluran Irigasi Bena Dimakamkan Hari Ini

Umar juga mengakui bahwa tempat - tempat sampah di Kota Ende, sebagai penghasil sampah terbesar masih minim.

Belum lagi, lanjut Umar, kesadaran masyarakat rendah. Namun, menurutnya, sosialisasi dan edukasi harus tetap diperkuat dan butuh peran aktif dari Lurah hingga Camat. "Sosialisasi, peran lurah dan camat perlu diperkuat lagi," ungkapnya.

Umar juga menyoroti toko - toko dan kios. Menurutnya perlu dipertanyakan sampah - sampah dari toko dan kios dibuang kemana. "Nah kita melihat ada penumpukan sampah seperti di Ndao itu perbuatan siapa," keluhnya.

Baca juga: Jhon Asbanu: Jangan Ada Lagi Anak Yang Mandi di Saluran Irigasi Bena

Baca juga: Yosina Hauteas Menangis Histeri Lihat Anaknya Putri Hauteas Tak Bernyawa di Tempat Tidur

Lanjutnya, saat itu ni Pemda Ende tengah menjalankan program TOSS atau Teknologi Olah Sampah di Sumbernya. Dia berharap program ini mesti terus digaungkan di masyarakat.

Selain itu, Umar minta agar Pemda Ende memaksimalkan Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2014 tentang pengelolaan sampah di Kabupaten Ende.

"Perda ini perlu dimaksimalkan untuk atasi masalah sampah. Perlu juga ada penegakkan soal sanskinya," tegas Umar. Dalam Perda tersebut jelas ada sanksi administratif dan pidana, bergantung pada bentuk pelanggaran.

Soal sampah di Kota Ende, juga diutarakan oleh Kepala Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Indra Triyantono. Indra mengatakan, sampah - sampah menjadi penyebab banjir di area Bandara Hasan Aroeboesman. Kondisi ini bisa membahayakan penerbangan.

Menurutnya, sampah - sampah di area Bandara berasal dari luar Bandara, masuk melalui drainase lewat di drainase di area Bandara. Saat hujan, terjadi banjir dan sampah - sampah meluap dari drainase.

Menurutnya, pengalihan aset drainase di Bandara Hasan Aroeboesman Ende milik Pemerintah Daerah Kabupaten ke pihak Bandara sedang berproses.

Aset tersebut akan dikelola oleh pihak Bandara guna mengatasi masalah banjir dan sampah yang sering terjadi terutama saat hujan.

Pasalnya, selama drainase dikelola oleh Dinas PUPR Kabupaten Ende, masalah banjir dan sampah tidak  teratasi dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved